Masjid Jami Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sejarah: Menambah gambar
k Menambah informasi
Baris 41:
 
=== Renovasi ===
Masjid ini mengalami beberapa kali renovasi, termasuk renovasi pada tahun 2009 dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, yang menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiahbesar. Akibatnya menara pagoda, jidar matahari (bencet dalam bahasa Jawa) yang ada di halaman selatan masjid, tangga melingkar pada tiang utama yang ada ditengah-tengah ruang utama untuk naik ke tempat azan, dan pagar serambi dihancurkan. Selain itu dilakukan juga pelapisan lantai, dinding, dan tiang dengan keramik. Meskipun begitu, bentuk dasar dan arsitektur aslinya tidak berubah, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.<ref name=":1" />
 
Renovasi besar pertama dilakukan pada masa Gubernur [[Gusti Hasan Aman|Drs H. Gusti Hasan Aman]] (periode 1995 - 2000), dimana dinding masjid mulai dilapisi dengan lapisan kayui jati. Renovasi kedua dilakukan pada masa Gubernur [[Sjachriel Darham|Sjahriel Darham]] (periode 2000 - 2005), dimana lantai dan penopang dinding dicor dan dipasang keramik.<ref name=":5">{{Cite web|last=Firman|date=2019-05-18|editor-last=Astro|editor-first=Masuki M.|title=Mimbar dan beduk jadi sisa sejarah di Masjid Jami Banjarmasin|url=https://www.antaranews.com/berita/875847/mimbar-dan-beduk-jadi-sisa-sejarah-di-masjid-jami-banjarmasin|website=Antara News|language=id|access-date=2024-10-27}}</ref>
 
Pada masa Gubernur H. Rudy Ariffin, selain perbaikan inetrior masjid, menara masjid mulai dibangun. Selain itu, beberapa lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan masjid, seperti TK Islam Bhakti 1, Taman Pendidikan Al-Qur'an, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami pindah ke area belakang masjid. Selain itu pula, halaman masjid diperluas dengan membongkar gedung sekretariat masjid, sehingga halaman masjid dapat menampung hingga kira-kira 15 ribu jamaah saat pelaksanaan salat Id dan pengajian Guru Zuhdi kala itu.<ref name=":5" />
 
== Arsitektur ==