Dangdut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kontroversi: penambah
Baris 115:
Lagu dangdut umumnya juga miskin improvisasi, baik [[melodi]] maupun [[harmoni]]. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan [[sinkop]].
 
== Dangdut dalam budaya kontemporer dan Propro-kontra ==
{{More citations needed section|date=May 2022}}
[[Berkas:Happy Asmara at Kediri.jpg|jmpl|250px|Penampilan dangdut [[Happy Asmara]] di [[Pare, Kediri]] pada 2020.]]
[[Berkas:Dangdut Cowboys Hadir di Indonesia Meriahkan Peringatan 70 Tahun Hubungan AS-RI (32597920877).jpg|jmpl|250px|Dangdut Cowboys, band dangdut asal [[Pittsburgh]], AS.]]
Baris 122 ⟶ 121:
Dangdut sebenarnya mulai dari tahun 1990-an menjadi [[Musik Rakyat (genre musik)|"musik rakyat"]] di Indonesia dan mengungguli sembarangan aliran musik lain dalam popularitas, mempunyai radio serta acara televisi sendiri.<ref name="Campbell" /><ref name="Browne" /> Selain di Indonesia dangdut cukup popular pula di [[Malaysia]], meliputi sejumlah nama pedangdut dari Indonesia.<ref name="Nuvich" /><ref name="NuvichCampbell" />
 
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.<ref name="Høeg10">Høeg Jensen, Simon (2012). [[:Berkas:Islam og Dangdut .pdf|''Islam og Dangdut: en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder'']] (PDF) (dalam bahasa Denmark), [[Universitas Kopenhagen|Københavns Universitet]]. hlm.
10.</ref> Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika [[Basofi Sudirman]], pada saat itu sebagai fungsionaris [[Golkar]], menyanyi lagu dangdut.<ref>{{Cite news|author=Anwar Khumaini |date=29-08-2013 |title=Basofi Sudirman, terangkat gara-gara dangdut |url=https://www.merdeka.com/politik/basofi-sudirman-terangkat-gara-gara-dangdut.html |publisher=[[Merdeka.com]] |access-date=2022-01-19}}</ref> Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi.<ref name="Browne" /> Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan [[diskotek]] yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.<ref name="Campbell" />
 
Sejumlah film dan sinetron musikal dikhususkan untuk dangdut, umpamanya ''[[Raja Dangdut]]'', ''[[Mendadak Dangdut]]'', ''[[Mimpi Manis]]'', dan ''[[Kampung Dangdut]]''.
 
[[Koplo|Dangdut Koplo]] lahir di Indonesia lahir sejak tahun 2000 yang dipromotori oleh kelompok-kelompok musik [[Jawa Timur]]. Namun saat itu masih belum menasional seperti sekarang ini. 2 tahun kemudian, variasi atau cabang baru bagi musik Dangdut ini semakin fenomenal, setelah area 'kekuasaannya' meluas ke beberapa wilayah seperti di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan beberapa kota di [[Jawa Tengah]]. Salah satu hal yang membuat genre ini sukses dalam memperlebar daerah 'kekuasannya' adalah VCD bajakan yang begitu mudah dan murah didapatkan masyarakat sebagai 'alternatif' hiburan masyarakat dari VCD/DVD original artis-artis/selebritas nasional yang dinilai mahal. Kesuksesan VCD bajakan tersebut juga dibarengi dengan fenomena "goyang ngebor" [[Inul Daratista]].<ref name="Høeg32">Høeg Jensen, Simon (2012). [[:Berkas:Islam og Dangdut .pdf|''IslamHøeg og Dangdut: en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder''Jensen]] (PDF) (dalam bahasa Denmark)2012, Københavns Universitet. hlm.
32.</ref>
 
Baris 134:
[[Berkas:Rhoma Irama gives lecture.jpg|jmpl|ka|225px|[[Rhoma Irama]], "raja dangdut", tokoh [[Nahdlatul Ulama]] dan pelopor dangdut rohani.]]
 
"Dangdut rohani" dapat dianggap sebagai arah lirik khusus. Tatkala sebagian besar lagu dangdut ada menceritakan tentang hubungan dengan pacar, karya rohani tertuju pada Tuhan. Sumbangan utama munculnya dangdut rohani dibuat oleh [[Rhoma Irama]] (album-album ''[[Takbir Lebaran]]'', ''[[Haji (album 1988)|Haji]]'', ''Haram'', ''[[Baca]]'' dan ''[[Shalawat Nabi]]'') yang menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya dan musik rohani, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri.<ref name="Høeg17–25">Høeg Jensen, Simon (2012). [[:Berkas:Islam og Dangdut .pdf|''IslamHøeg og Dangdut: en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder''Jensen]]. 2012, hlm.
17–25.</ref>
 
Baris 143:
[[Berkas:Islam og Dangdut .pdf|alt=en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder|jmpl|Penyanyi dangdut di [[Purawisata]], Yogyakarta pada 2011 (dari buku oleh Simon Høeg Jensen).]]
 
Akan tetapi, fenomena dangdut bukan berarti tak ada masalah. Bagai yang dicatat oleh para peneliti, dangdut adalah genre yang paling kontroversial dalam kaitannya dengan moralitas [[Islam di Indonesia]]<ref name="Høeg14–15,26–31">Høeg Jensen, Simon (2012). [[:Berkas:Islam og Dangdut .pdf|''IslamHøeg og Dangdut: en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder''Jensen]]. 2012, hlm.
14–15, 26–31.</ref> dan sedikit genre musik populer di seluruh dunia yang lebih fokus pada tubuh wanita dibandingkan dangdut.<ref name="Decker">{{citation |author=Decker, Andrea Louise |date=2016 |title=Performing gender to Dangdut's drum: Place, space, and infrastructure in Indonesian popular music |lang=en |url=https://escholarship.org/uc/item/8q7181qr |via=eScholarship (University of California)}}</ref>
 
Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain [[Inul Daratista]] (yang, sementara ini, memiliki salah satu dari jumlah lagu rohani terbesar di antara para pedangdut), yang ''goyang ngebor''-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".<ref name="Høeg32" /> Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan [[Sekaten]] di [[Yogyakarta]]. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.<ref name="Høeg32–45">Høeg Jensen, Simon (2012). [[:Berkas:Islam og Dangdut .pdf|''IslamHøeg og Dangdut: en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder''Jensen]]. 2012, hlm.
32–45.</ref> Liriknya sering menggambarkan wanita sebagai objek seksual.<ref>{{citation |author1=Kusumaningsih, Dewi |author2=K. Saddhono |author3=N. Tri Rahayu |author4=H. Hanafi |author5=A. D. Saputra |author6=P. D. J. Setyaningsih |date=2024 |title=Gender inequality in Indonesian Dangdut songs containing vulgar content: A critical discourse study |journal=Research Journal in Advanced Humanities |volume=5 |issue=3 |lang=en |url=https://www.royalliteglobal.com/advanced-humanities/article/view/1412 |doi=10.58256/vvzzjz37}}</ref>
 
Sang "raja dangdut" Nusantara, Rhoma Irama adalah seniman dangdut senior pertama yang nyata-nyata menentang Inul karena goyang ngebornya itu. Munculnya Inul dengan ciri goyangan tersendiri itu ditentang Rhoma karena berbau pornografi yang mengakibatkan dekadensi moral. Tak hanya itu, sang Raja juga khawatir jika hal ini dibiarkan saja, akan tumbuh-tumbuh goyangan porno model lain yang dilakukan penyanyi-penyanyi di daerah untuk ikut-ikutan 'mengekor' si ratu goyang ngebor itu.<ref name="Høeg32" />
 
Penentangan Rhoma terhadap aksi Inul dan beberapa tokoh dangdut lain ternyata mendapat 'sambutan' dari para pembela Inul. Baik itu masyarakat umum atau seniman-seniman Indonesia lain (dan bahkan melibatkan pakar hukum). Sejak itulah pro-kontra terhadap Inul menjadi headline news di media-media di Indonesia dan bahkan beberapa media-media internasional seperti [[BBC News]].<ref>{{cite news |url=http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-17520726 |title=Raunchy dangdut music stirs debate in Indonesia |publisher=[[BBC News]] |date=27-03-2012 |lang=en | archivedate=2012-03-31 | archiveurl=https://web.archive.org/web/20120331142612/http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-17520726 }}</ref>
 
[[Berkas:Dangdut singer Yan Vellia.jpg|jmpl|kiri|180px|Penyanyi dangdut Yan Vellia di Pesta Kesenian Rakyat di [[Kota Pacitan, Pacitan|Pacitan]].]]