Evi Fitriani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rio Yodhatama (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
| awards = <!--notable national-level awards only-->
| website =
| education = [[Universitas Indonesia]] (Dra.)<br>[[University of Leeds]] (MA)<br>[[Universitas Ohio|University of Ohio]] (MIA)<br>[[Australian National University]] (Ph.D.)
| alma_mater = <!--will often consist of the linked name of the last-attended higher education institution-->
| thesis_title =
Baris 41:
| era =
| discipline = [[Hubungan internasional|Ilmu hubungan internasional]]
| sub_discipline = Kajian wilayah [[Asia Tenggara]]<br>Kajian wilayah [[Eropa]]
| workplaces = Universitas Indonesia
| doctoral_students = <!--only those with WP articles-->
Baris 54:
| footnotes =
}}
'''Evi Fitriani''' ({{lahirmati||2=20|3=12|4=1968}}) merupakan seorang cendekiawan [[hubungan internasional]] asal [[Indonesia]]. Beliau bekerja sebagai [[dosen]] di [[Universitas Indonesia]] (UI) dan merupakan [[Profesor|guru besar]] ilmu hubungan internasional wanita pertama di Indonesia sejak dikukuhkan pada tanggal 13 November 2021. Sebelumnya, Evi menjabat sebagai kepalaKepala departemenDepartemen ilmuIlmu hubunganHubungan internasionalInternasional UI dari tahun 2012 hingga 2016.
 
== Masa kecil dan pendidikan ==
Evi Fitriani dilahirkan pada tanggal 20 Desember 1968 di [[Muntok]], sebuah kota kecil di [[Pulau Bangka]], sebagai anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Muawanah dan Amron Usman. Evi mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Peltim. Setelah lulus dari SD Peltim, ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Muntok. Beberapa bulan di SMP tersebut, ia bersama keluarganya pindah ke [[Pangkalpinang]]. Ia kemudian masuk ke SMP 1 [[Pangkal Pinang|Pangkalpinang]] sebelum keluarganya pindah kembali ke [[Jakarta]].<ref name=":0">{{Cite news |date=12 October 2022 |title=Prof. Dra. Evi Fitriani, M.A., M.I.A., Ph.D : "Sebagai sebuah negara kita mengalami krisis national character dan national moral" |work=Ikatan Kekeluargaan Masyarakat Bangka Belitung |url=https://ikm-babel.com/prof-evi-fitriani-sebagai-sebuah-negara-kita-mengalami-krisis-national-character-dan-moral-character/sosok/ |access-date=22 Maret 2023}}</ref>
 
Di Jakarta, Evi bersekolah ke [[SMP Negeri 51 Jakarta]], yang terletak di [[Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur|Pondok Bambu]], [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Jakarta Timur]]. Setamat SMP, ia melanjutkan pendidikannya ke [[SMA Negeri 12 Jakarta|Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Jakarta]] di [[Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur|Klender]]. Selama bersekolah di SMA Negeri 12, Evi tercatat aktif sebagai anggota [[Organisasi Siswa Intra Sekolah]] dan [[Pasukan Pengibar Bendera]]. Setelah menamatkan pendidikan SMA pada tahun 1987, Evi melanjutkan pendidikannya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional, [[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik]] [[Universitas Indonesia]] (FISIP UI). Evi bergabung dengan Senat Mahasiswa FISIP UI dan memegang jabatan sebagai kepala bidang pendidikan. Ia juga menjadi anggota resimenResimen mahasiswaMahasiswa UI.<ref name=":0" />
 
Evi lulus dari UI dengan gelar [[sarjana]] ilmu hubungan internasional pada tahun 1993. Setelah lulus, Evi menerima beasiswa Chevening untuk menempuh pendidikan magister di [[Universitas Leeds]] dan program beasiswa [[Program Fulbright|Fulbright]] untuk program magister di [[Universitas Ohio]]. Ia lulus dengan gelar [[magister]] dari Universitas Leeds pada tahun 1994 dan Universitas Ohio pada tahun 1995.<ref name=":1">{{Cite web |title=dra. Evi Fitriani, M.A., Ph.D |url=https://staff.ui.ac.id/evi.fitriani09 |access-date=22 March 2023 |website=University of Indonesia}}</ref><ref>{{Cite web |title=Evi Fitriani - Alumni Detail - AMINEF |url=https://stu.aminef.or.id/alumny/detail/1634/Evi-Fitriani |access-date=2023-03-22 |website=stu.aminef.or.id}}</ref> Evi kemudian meneruskan pendidikannya dengan menempuh studi doktoral di [[Universitas Nasional Australia]]. Ia memperoleh dukungan finansial melalui ''Australian Development Scholarship''. Pembimbingnya selama menjalani studi doktoral adalah Andrew MacIntyre dan Jenny Corbett, dan Evi berhasil memperoleh gelar [[doktor]] pada tahun 2011.<ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite news |last=Wulandari |first=Trisna |date=29 October 2021 |title=Profil 4 Calon Dekan FISIP UI 2021-2025, Ada Nama Eks Jubir Presiden |work=Detik |url=https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-5788635/profil-4-calon-dekan-fisip-ui-2021-2025-ada-nama-eks-jubir-presiden |access-date=22 March 2023}}</ref>
 
== Karier akademisakademik ==
Evi mulai mengajar [[Hubungan internasional|ilmu hubungan internasional]] di [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1996.<ref name=":3">{{Cite web |title=Prof. Dra. Evi Fitriani, MA, PhD. |url=https://selection.ui.ac.id/profile/evifitriani09 |access-date=22 March 2023 |website=Seleksi Calon Dekan dan Direktur}}</ref> Evi juga terlibat dalam organisasi internal di UI dan ikut terlibat dalam pembentukan kantorKantor internasionalInternasional UI. Evi menjabat sebagai kepala kantor tersebut sejak berdiri pada tahun 2003<ref>[https://sekar.ui.ac.id/index.php/sk-rektor-241a-tahun-2003-tentang-pembentukan-dan-pengangkatan-kepala-international-office-universitas-indonesia-atas-nama-dra-evi-fitriani-ma-mia-nip-132176155 SK Rektor 241A Tahun 2003 tentang Pembentukan Dan Pengangkatan Kepala International Office Universitas Indonesia Atas Nama Dra. Evi Fitriani, MA, MIA. NIP. 132176155]</ref> hingga tahun 2005<ref name=":3" /> Dengan pembentukan kantor tersebut, UI mulai menerima mahasiswa dari luar [[Indonesia]]. Evi ditugaskan oleh [[Daftar Rektor Universitas Indonesia|Rektor UI]] saat itu, [[Usman Chatib Warsa]], untuk memimpin proses seleksi masuk mahaiswa internasional.<ref>[https://sekar.ui.ac.id/index.php/sk-rektor-188-tahun-2004-pembentukan-dan-pengangkatan-panitia-ujian-masuk-kelas-internasional-umki SK Rektor 188 Tahun 2004 Pembentukan dan Pengangkatan Panitia Ujian Masuk Kelas Internasional (UMKI) Universitas Indonesia Tahun 2004/2005]</ref> Evi kemudian juga diangkat menjadi sekretaris [[Senat Akademik Universitas Indonesia|senat akademik Universitas Indonesia]] dari tahun 2011 hingga 2012 <ref name=":3" /> dan anggota satuan tugas UI untuk urusan otonomi.<ref name=":1" />
 
Evi menjabat sebagai kepalaKepala departemenDepartemen ilmuIlmu hubunganHubungan internasionalInternasional UI dari tahun 2012 hingga 2016.<ref>{{Cite web |title=Qi Huaigao and Xue Song, eds., Cooperative Development in the South China Sea: Policies, Obstacles, and Prospects |url=https://iis.fudan.edu.cn/en/d1/57/c16665a250199/page.htm |access-date=2023-03-22 |website=iis.fudan.edu.cn}}</ref> Selama masa jabatannya, Pusat Studi ASEAN berdiri sebagai hasil dari kerjasama antara departemenDepartemen HI, FISIP UI, dan [[Kementerian Luar Negeri UniversitasRepublik Indonesia]].<ref>{{Cite news |last=Napitupulu |first=Ester Lince |date=18 March 2013 |title=ASEAN Study Center Didirikan di Kampus UI |work=Kompas |url=https://edukasi.kompas.com/read/2013/03/18/20022731/~Edukasi~News |access-date=22 March 2023}}</ref> Evi juga terlibat sebagai tim ahli yang bertugas untuk merumuskan isu-isu penting dalam debat [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]].<ref>{{Cite news |date=18 June 2014 |title=Bahas Materi Debat Capres, KPU Undang Kedutaan dan TNI/Polri |work=Detik |url=https://news.detik.com/berita/d-2612023/bahas-materi-debat-capres-kpu-undang-kedutaan-dan-tnipolri |access-date=22 March 2023}}</ref> Evi sempat dicalonkan sebagai moderator debat tersebut, namuntetapi ia tidak terpilih.<ref>{{Cite news |last=Aritonang |first=Deytri Robekka |date=17 June 2014 |title=Nomine Moderator Debat Capres Jadi 8 Orang |work=Kompas |url=https://nasional.kompas.com/read/2014/06/17/1450517/NaN |access-date=22 March 2023}}</ref>
 
Pada tahun 2021, Evi dicalonkan menjadi dekan FISIP UI.<ref name=":2" /> Dalam pemaparan visi-misi, Evi menyatakan tujuannya untuk:
 
* menjadikan FISIP UI sebagai pusat keunggulan ilmu-ilmu sosial di [[Asia Tenggara]] yang berperan aktif dan konstruktif dalam memperkuat UI dan berkontribusi terhadap masyarakat dan negara, dengan menyelenggarakan Tridharma yang unggul
* membangun human capital yang resilien dan kompetitif
* meningkatkan tata kelola dan ekosistem akademik yang kondusif,
Baris 78:
=== Pengukuhan sebagai guru besar ===
[[Berkas:Special_Envoy_of_Indonesia_to_the_IMO_Professor_Marsetio_at_the_University_of_Indonesia,_3_April_2024_32.jpg|jmpl|Evi Fitriani bersama dengan mantan [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]], [[Marsetio]].]]
Evi diangkat menjadi [[Profesor|guru besar]] dalam [[Hubungan internasional|ilmu hubungan internasional]] pada tahun 1 Juli 2021 melalui surat keputusan dari [[Daftar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia|Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset, dan Teknologi]].<ref name=":3" /> Ia dikukuhkan menjadi guru besar pada tanggal 16 November 2021.<ref name=":4">{{Cite news |date=16 November 2021 |title=UI Lantik Evi Fitriani Jadi Guru Besar HI |work=Tempo |url=https://inforial.tempo.co/info/1005914/ui-lantik-evi-fitriani-jadi-guru-besar-hi |access-date=22 March 2023}}</ref> Evi merupakan guru besar ilmu hubungan internasional ketiga di Universitas Indonesia setelah [[Juwono Sudarsono]] pada tahun 1989<ref>{{Cite book |last=Rahardjo |first=Iman Toto K. |url=https://books.google.com/books?id=tnduAAAAMAAJ |title=Bung Karno, bapakku, guruku, sahabatku, pemimpinku: kenangan 100 tahun Bung Karno |date=2001 |publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia bekerjasama dengan Panitia Peringatan 100 Tahun Bung Karno |isbn=978-979-695-394-3 |pages=1044 |language=id}}</ref> dan [[Zainuddin Djafar]] pada tahun 2010.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=27 Oktober 2010|title=UI Kukuhkan 3 Guru Besar|url=https://edukasi.kompas.com/read/2010/07/27/20344912/~Edukasi~News|website=Kompas|language=id|access-date=2023-11-06}}</ref> Evi merupakan guru besar ilmu hubungan internasional wanita pertama di Indonesia.<ref name=":4" />
 
Dalam pidato pengukuhannya, yang kemudian dipublikasikan sebagai artikel jurnal, Evi mendorong pengembangan paradigma non-Barat dalam ilmu hubungan internasional serta pembentukan mazhab ilmu hubungan internasional dari Indonesia. Evi mengusulakan pembentukan mazhabMazhab Depok, yang dapat dijabarkan lebih lanjut melalui pemikiran Juwono Sudarsono mengenai keterhubungan antara lima aspek geografis: lokal, provinsial, nasional, regional, dan global, serta tiga dimensi isu: keamanan politik, ekonomi, dan sosial budaya.<ref>{{Cite news |last=Trihendrawan |first=Nuriwan |date=13 November 2021 |title=Evi Fitriani Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UI |work=SindoNews |url=https://edukasi.sindonews.com/read/598673/211/evi-fitriani-dikukuhkan-jadi-guru-besar-ilmu-hubungan-internasional-ui-1636816275 |access-date=22 March 2023}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
Evi menikah dengan Djaya Sukarno, yang dikenalnya saat menjadi anggota [[resimen mahasiswa]]. Djaya saat ini menjabat sebagai inspekturPelaksana Tugas Sekretaris Inspektorat Jenderal di [[Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia|Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]].<ref>{{Cite web|title=Pak Bas Rombak Jajaran di Kementerian PUPR, Ini Susunannya|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1228433/34/pak-bas-rombak-jajaran-di-kementerian-pupr-ini-susunannya-1697544632|website=SINDOnews Ekbis|language=id-ID|access-date=2023-11-06}}</ref><ref>{{Cite web|title=Inspektorat Jenderal|url=https://itjen.pu.go.id/fresh/infopejabat/2|website=itjen.pu.go.id|access-date=2024-12-20}}</ref> Pasangan ini memiliki dua orang anak.<ref name=":0" />
 
== References ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Ilmuwan hubungan internasional]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Nasional Australia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Ohio]]
[[Kategori:Tokoh dari Bangka Barat]]
[[Kategori:Kelahiran 1968]]