Sumer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 67:
Rekam sejarah yang andal bermula dari masa pemerintahan [[Enmebaragesi]] ([[Periode Dinasti Awal (Mesopotamia)|babak Kulawangsa Perdana I]]). Kedaulatan orang Sumer terus-menerus hilang digerogoti negara-negara Semit dari barat laut. Negeri Sumer ditaklukkan oleh raja-raja Kemaharajaan Akad penurut bahasa rumpun Semit sekitar tahun 2270 SM (menurut [[kronologi Timur Dekat Kuno#Varian kronologi Zaman Perunggu Madya|kronologi pendek]]), tetapi bahasa Sumer terus hidup sebagai [[bahasa sakral|bahasa keagamaan]]. Kedaulatan bumiputra Sumer kembali pulih kurang lebih seabad lamanya ketika [[Dinasti Ketiga Ur|Kulawangsa Ur Ketiga]] berkuasa kira-kira dari tahun 2100 sampai 2000 SM, tetapi bahasa Akad juga terus hidup beberapa waktu lamanya.<ref name="Leick, Gwendolyn 2003" />
 
== TemuanPenemuan arkeologis ==
Keberadaan orang Sumer sama sekali tidak diketahui pada masa-masa awal perkembangan arkeologi modern. [[Jules Oppert]] adalah sarjana pertama yang mencuatkan kata Sumer di dalam sebuah materi kuliah pada tanggal 17 Januari 1869. Ekskavasi-ekskavasi besar pertama di situs kota-kota Sumer adalah ekskavasi tahun 1877 di situs [[Girsu]] yang dilakukan arkeolog [[Ernest de Sarzec]] dari Prancis, ekskavasi tahun 1889 di situs [[Nibru|Nipur]] yang dilakukan [[John Punnett Peters]] dari [[Universitas Pennsylvania]] yang berlangsung antara tahun 1889 sampai tahun 1900, dan ekskavasi di situs [[Syurupak]] yang dilakukan arkeolog [[Robert Koldewey]] dari Jerman antara tahun 1902 sampai 1903. Terbitan karya-karya tulis ilmiah yang menonjol terkait temuan-temuannya adalah "''Decouvertes en Chaldée par Ernest de Sarzec''" yang diterbitkan [[Léon Heuzey]] pada tahun 1884, "''Les Inscriptions de Sumer et d'Akkad''" yang diterbitkan [[François Thureau-Dangin]] pada tahun 1905, dan "''Grundzüge der sumerischen Grammatik''" mengenai tata bahasa Sumer yang diterbitkan [[Arno Poebel]] pada tahun 1923.<ref>Kramer (1963), The Sumerians, hlmn. 20–26.</ref>