Sumer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 220:
{{Main|Periode Dinasti Awal (Mesopotamia)|l1=Babak Kulawangsa Perdana|Kulawangsa Ur I}}
[[File:Meskalamdug helmet British Museum electrotype copy original is in the Iraq Museum, Bagdad.jpg|thumb|Ketopong emas [[Meskalamdug]], tokoh yang diduga kuat sebagai wangsakarta [[Kulawangsa Ur I|Kerajaan Ur I]], abad ke-26 SM]]
Babak kulawangsa bermula sekitar tahun 2900 SM dan dikait-kaitkan dengan pergeseran dari pemerintahan kuil di bawah kepemimpinan badan musyawarah pinisepuh yang diketuai seorang agamawan yang disebut "En" (seorang pria jika kuilnya adalah tempat memuja dewi, atau seorang wanita jika kuilnya adalah tempat memuja dewa)<ref>Jacobsen, Thorkild (1976), "The Harps that Once...; Sumerian Poetry in Translation" and "Treasures of Darkness: a history of Mesopotamian Religion".</ref> kepada suatu pemerintahan yang lebih sekuler di bawah kepemimpinan seorang Lugal (Lu = orang, Gal = besar), dan melibatkan tokoh-tokoh bapa leluhur legendaris seperti [[Dumuzid]], [[Lugalbanda]], dan [[Gilgamesh|Gilgamesy]]—yang memerintah tidak lama sebelum rekam sejarah bermula sekitar tahun 2900 SM, manakala tulisan silabis yang kini sudah dapat diartikan mulai berkembang menggantikan piktogram-piktogram yang menjadi cikal-bakalnya. Peradaban Sumer tetap berpusat di kawasan selatan Mesopotamia, sekalipun tak lama kemudian para penguasa Sumer melebarkan sayapnya ke kawasan-kawasan di sekitarnya, dan masyarakat-masyarakat Semit yang
The earliest dynastic king on the Sumerian king list whose name is known from any other legendary source is [[Etana]], 13th king of the first dynasty of [[Kish (Sumer)|Kish]]. The earliest king authenticated through archaeological evidence is [[Enmebaragesi]] of Kish (Early Dynastic I), whose name is mentioned in the ''[[Epic of Gilgamesh]]''—leading to the suggestion that Gilgamesh himself might have been a historical king of Uruk. As the ''Epic of Gilgamesh'' shows, this period was associated with increased war. Cities became walled, and increased in size as undefended villages in southern Mesopotamia disappeared. Both Gilgamesh and one of his predecessors Enmerkar are credited with having built the walls of Uruk.<ref>George, Andrew (Translator) (2003), "The Epic of Gilgamesh" (Penguin Classics).</ref>
|