[[File:Drawing of the Ziggurat of Ur, Iraq, by Marjorie V. Duffell for C. L. Woolley, 1937.jpg|thumb|[[Ziggurat Ur|Zigurat Besar di Ur]], sekitar tahun 2100 SM, dekat [[Nasiriyah]], [[Irak]]]]
Orang Sumer menuturkan sejenis [[bahasa isolat]]. Sejumlah linguis mengaku sudah berhasil mendeteksi keberadaan suatu [[stratum (linguistik)|bahasa substratum]] yang tidak diketahui klasifikasinya di bahasa Sumer, lantaran nama beberapa kota besar di Sumer bukan berasal dari bahasa Sumer, sehingga menyingkap pengaruh-adanya pengaruh dari masyarakat yang lebih dulu mendiami kawasan itu.<ref name="Nemet-Nejat1998">{{cite book |author=Nemet-Nejat |first=Karen Rhea |url=https://archive.org/details/dailylifeinancie00neme |title=Daily life in ancient Mesopotamia |publisher=Greenwood Publishing Group |year=1998 |isbn=978-0-313-29497-6 |page=[https://archive.org/details/dailylifeinancie00neme/page/13 13] |access-date=29 November 2011 |url-access=registration}}</ref><!-- However,Meskipun thedemikian, [[archaeologicalrekam recordarkeologis]] showsmenunjukkan clearkesinambungan uninterruptedbudaya culturalyang continuityjelas fromdan thetidak timeterinterupsi ofdari thezaman earlypermukiman-permukiman [[periode Ubaid|babak periodUbaid]] awal (tahun 5300–4700 BCSM berdasarkan uji [[Radiocarbonpenanggalan datingradiokarbon|C-14]]) settlementsdi inkawasan southernselatan Mesopotamia. TheOrang SumerianSumer peopleyang whodatang settledbermukim here,kemudian farmedmenggarap thetanah landskawasan initu thisyang regionsubur thatoleh wereendapan madelumpur fertile by silt deposited by thedari [[sungai Tigris]] and thedan [[Euphratessungai Efrat]].
Beberapa arkeolog berspekulasi bahwa masyarakat yang mula-mula menuturkan bahasa Sumer adalah masyarakat tani yang berpindah dari kawasan utara Mesopotamia sesudah menyempurnakan pertanian beririgasi di kawasan itu. Tembikar babak Ubaid di kawasan selatan Mesopotamia telah dihubungkan via gerabah peralihan [[Coga Mami]] dengan tembikar kebudayaan babak [[Samarra|Samara]] (Sekitar tahun 5700 sampai tahun 4900 SM berdasarkan uji [[penangalan radiokarbon|C-14]]) di utara, yakni kebudayaan yang pertama kali mempraktikkan suatu bentuk primitif dari pertanian beririgasi di sepanjang pertengahan sungai Tigris dan anak-anak sungainya. Keterkaitan tersebut terlihat jelas di [[Tal Alawaili]] dekat [[Larsa]], yang diekskavasi bangsa Prancis pada dasawarsa 1980-an, tempat ditemukannya tembikar pra-Ubaid yang menyerupai gerabah Samara di delapan tingkat penggalian. Menurut teori ini, masyarakat-masyarakat tani menyebar ke kawasan selatan Mesopotamia lantaran sudah mengembangkan suatu organisasi kemasyarakatan berpusatkan kuil untuk memobilisasi tenaga kerja dan teknologi bagi kepentingan pengendalian air, sehingga memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan sejahtera di lingkungan yang keras.
Some archaeologists have speculated that the original speakers of ancient Sumerian may have been farmers, who moved down from the north of Mesopotamia after perfecting irrigation agriculture there. The Ubaid period pottery of southern Mesopotamia has been connected via [[Choga Mami]] transitional ware, to the pottery of the [[Samarra]] period culture ({{circa|5700}}–4900 BC [[Radiocarbon dating|C-14]]) in the north, who were the first to practice a primitive form of irrigation agriculture along the middle Tigris River and its tributaries. The connection is most clearly seen at [[Tell el-'Oueili]] near [[Larsa]], excavated by the French in the 1980s, where eight levels yielded pre-Ubaid pottery resembling Samarran ware. According to this theory, farming peoples spread down into southern Mesopotamia because they had developed a temple-centered social organization for mobilizing labor and technology for water control, enabling them to survive and prosper in a difficult environment.{{Citation needed|date=June 2011}}
Pihak-pihak lain membersitkan dugaan bahwa masyarakat Sumer adalah kelanjutan dari masyarakat-masyarakat pribumi yang hidup dari berburu dan menangkap ikan, yang dikaitkan dengan perkakas-perkakas batu bermata dua yang ditemukan di kawasan pesisir jazirah Arab. [[Juris Zarins]] berkeyakinan bahwa mungkin saja orang Sumer adalah masyarakat yang mendiami kawasan Teluk Persia sebelum kawasan itu dilamun air pada penghujung Zaman Es.
Others have suggested a continuity of Sumerians, from the indigenous hunter-fisherfolk traditions, associated with the bifacial assemblages found on the Arabian littoral. [[Juris Zarins]] believes the Sumerians may have been the people living in the Persian Gulf region before it flooded at the end of the last Ice Age.{{citation needed|date=July 2022}} -->
== Budaya ==
|