Seni Teater: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
D'SpecialOne (bicara | kontrib)
k +fact
44Diah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{prosa}}
{{wikify}}
Indonesia kaya akan seni.{{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref> [[Seni]] merupakan unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar perkembangan manusia sebagai pencipta dan penikmat karya seni.<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref> Karya seni dapat dilihat dari bentuk pakaian dan rias, jenis makanan dan hidangan, jenis-jenis pertunjukan, berbagai upacara adat dan prosesinya, dan lain-lain.{{fact}}, Salah satunya adalah sebi pertunjukan yaitu bentuk teater.{{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref> [[Seni Teater]] adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerjasama dengan cabang seni lainnya.{{fact}} Di Indonesia mempunyai dua teater, diataranya adalah :{{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>
 
1. Teater Tradisional
Baris 12:
[[Teater Tradisional]] adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>
[[Berkas : Museum Wayang.jpg|thumb|250px|Gambar ini merupakan Museum Wayang]]
 
Misalnya {{fact}}:
 
- Ketoprak dari Yogyakarta
Baris 41:
=== Ciri-ciri Teater Tradisional ===
 
Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut {{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>:
 
1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
Baris 54:
[[Teater]] Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>
 
contoh {{fact}}Teater Modern :
 
a. drama
Baris 67:
=== Ciri-ciri Teater Tradisional ===
 
- Panggunga tertata{{fact}}
 
- Ada pengaturan jalan cerita{{fact}}
 
- tempat panggung tertutup{{fact}}
 
 
=== Kelompok dan sutradara ===
 
Kelompok teater modern dan sutradara {{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>:
 
1. Teater Gandrik : Jadhuk Feriyanto
Baris 88:
5. Teater Kecil : Arifin C. Noor dan lain-lain
 
 
=== Sumber Karya Cipta ===
 
Sumber karya cipta teater modern diperleh dari {{fact}}:
 
- puisi
 
- cerpen
 
- novel
 
- otobiografi
 
- biografi
 
 
== Unsur-unsur Teater ==
 
Unsur-unsur dalam teater antara lain {{fact}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>}:
 
=== 1. Naskah/Skenenario ===
Baris 121 ⟶ 107:
 
 
Macam-macam peran <ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>:
Macam-macam peran {{fact}}:
 
a. Peran Utama
Baris 138 ⟶ 124:
=== 4. sutradara ===
 
[[Sutradara]] merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref> Pada saat menjalankan tugas, sutradara dibantu asisten properti, akting dan laga.{{fact}}
 
 
=== 5. Properti ===
Baris 148 ⟶ 133:
=== 6. Penataan ===
 
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain{{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>:
a. Tata Rias
 
Baris 174 ⟶ 159:
== 7. Penonton ==
 
[[Penonton]] adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja.<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref> Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan.{{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref> Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya.{{fact}} Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton.{{fact}} Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagai[[evaluator]] dari karyanya.{{fact}}<ref>sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni</ref>
 
 
Baris 182 ⟶ 167:
 
 
[[Kategori: Teater | Budaya]]