Kabupaten Bulukumba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andhyk (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{dati2|nama=Kabupaten Bulukumba
|propinsi=[[Sulawesi Selatan]]
|ibukota=[[KotaKecamatan BulukumbaUjung Bulu]]
|luas=1.154,67 km²
|penduduk=450394.000{{perkapan}}757 jiwa (sensus penduduk 2010)
|kepadatan=-
|kecamatan=-10
|kelurahan=-147
|kodearea=0413
|apbd=-
Baris 12:
|peta=-
|koordinat=-
|dasar hukum=UU Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi
|dasar hukum=-
|tanggal=-
|motto=Bulukumba Berlayar (Bersih Lingkungan, Alam Yang Ramah)
|motto=-
|kepala daerah=[[Bupati]]
|nama kepala daerah=[[H. Zainuddin Hasan]]
|Wakilwakil Kepalakepala Daerahdaerah=[[H.SyamsuddinWakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah=H. Syamsuddin
|Sekertaris Daerah=[[-]]
|Asisten I=[[A.Mahrus Andis]]
|Asisten II=[[-]]
|Asisten III=[[A.Bau Amal]]
|web=http://www.bulukumbakab.go.id/
}}
 
'''Kabupaten Bulukumba''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di [[Kota]] Bulukumba. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.154,67 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 394.757 jiwa (berdasarkan [[sensus]] penduduk 2010). Kabupaten Bulukumba mempunyai 10 [[Kecamatankecamatan]], 24 [[Kelurahankelurahan]], serta 123 [[Desadesa]].
 
== Letak Wilayah ==
 
Secara kewilayahan Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat [[dimensi]], yakni dataran tinggi pada kaki [[gunungGunung]] Bawakaraeng – Lompobattang, dataran rendah, pantai, dan laut lepas.<br />
 
Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, terkenal dengan industri perahu phinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2 dengan jarak tempuh dari Kota [[Makassar]] sepanjang 153 Km.
Baris 46 ⟶ 43:
[[Mitologi]] penamaan "Bulukumba", konon bersumber dari dua kata dalam bahasa [[Bugis]] yaitu "Bulu’ku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti "masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya".<br />
 
[[Mitos]] ini pertama kali muncul pada abad ke–17 [[Masehi]] ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu kerajaanKerajaan [[Gowa]] dan kerajaanKerajaan [[Bone]]. Di pesisir pantai yang bernama "Tana Kongkong", di situlah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing.<br />
 
Bangkeng Buki' (secara harfiah berarti kaki bukit), yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak kerajaanKerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian timur. Namun pihak kerajaanKerajaan Bone berkeras memertahankan Bangkeng Buki' sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.<br />
 
Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis "BulukumupaBulu'kumupa", yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi "Bulukumba".<br />
Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.<br />
 
Peresmian Bulukumba menjadi sebuah nama kabupaten dimulai dari terbitnya Undang–undangUndang–Undang nomorNomor 29 tahunTahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba nomorNomor 5 tahunTahun 1978, tentang Lambang Daerah.<br />
 
Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 [[Maret]] 1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggalTanggal 4 [[Februari]] 1960 melalui Peraturan Daerah nomorNomor 13 tahunTahun 1994.<br />
 
Secara [[yuridis]] formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan [[bupati]] pertama yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.<br />
Baris 67 ⟶ 64:
Nuansa moralitas ini pula yang mendasari lahirnya [[slogan]] pembangunan "Bulukumba Berlayar" yang mulai disosialisasikan pada bulan [[September]] 1994 dan disepakati penggunaannya pada tahun 1996. Konsepsi "Berlayar" sebagai moral pembangunan lahir batin mengandung [[filosofi]] yang cukup dalam, serta memiliki kaitan kesejarahan, kebudayaan, dan keagamaan dengan masyarakat Bulukumba.<br />
 
"Berlayar", merupakan sebuah [[akronim]] dari kalimat kausalitas yang berbunyi "Bersih, Lingkungan, Alam, Yang, Ramah". Filosofi yang terkandung dalam slogan tersebut dilihat dari tiga sisi pijakan yaitu sejarah, kebudayaan, dan keagamaan.<br />
 
=== Pijakan Sejarah (History) ===
 
Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah, dan nyawa. Perlawanan [[rakyat]] Bulukumba terhadap kolonial [[Belanda]] dan [[Jepang]] menjelang [[Proklamasi]] Kemerdekaan [[Republik]] Indonesia tahunTahun 1945 diawali dengan terbentuknya "barisan "merah putih" dan "laskar brigade pemberontakan Bulukumba angkatan rakyat". Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita–cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.
 
=== Pijakan Kebudayaan (Culture) ===
 
Dari sisi budaya, Bulukumba telah tampil menjadi sebuah "[[legenda]] modern", dalam kancah percaturan kebudayaan Nasional. Bahkannasional, melalui industri budaya dalam bentuk perahu, baik itu perahu jenis phinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis lepa–lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia [[internasional]]. Kata layar memiliki pemahaman terhadap adanya subjek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi kreativitas masyarakat Bulukumba.
 
=== Pijakan Keagamaan (Religion) ===
 
Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran [[agama]] [[Islam]] sejak awal abad ke–17 Masehi, yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran agama islamIslam ini dibawa oleh 3 (tiga) ulama besar (waliyullah) dari pulauPulau Sumatera yang masing–masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar), dan Dato Patimang ([[Luwu]]). Ajaran agama Islam yang berintikan [[tasawwuf]] ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhud, suci lahir batin, selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid "appasewang" (meng-Esa-kan Allah SWT).
 
== Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba ==
Baris 86 ⟶ 83:
Makna Lambang Daerah:<br />
1. [[Perisai]] Persegi Lima<br />
Melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh mempertahankanmemertahankan [[Pancasila]] sebagai dasar negara Republik Indonesia.<br />
2. Padi dan Jagung<br />
Melambangkan mata pencaharian utama dan merupakan makanan pokok masyarakat Bulukumba. Bulir padi sejumlah 17 bulir melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal kemerdekaan RI. Daun jagung sejumlah 8 menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI. Kelopak buah jagung berjumlah 4 dan bunga buah jagung berjumlah 5 menandakan tahun [[1945]] sebagai tahun kemerdekaan RI.<br />
Baris 92 ⟶ 89:
Sebagai salah satu mahakarya ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal sebagai "Butta Panrita Lopi" atau daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu.<br />
4. Layar perahu phinisi berjumlah 7 buah<br />
Melambangkan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba, tetapi sekarang sudah dimekarkan dari tujuh menjadi 10 kecamatan.<br />
5. Tulisan [[aksara]] [[lontara]] di sisi perahu "Mali Siparappe, Tallang Sipahua"<br. />
Mencerminkan perpaduan dari dua dialek Bugis-Makassar yang melambangkan persatuan dan kesatuan dua suku besar yang ada di Kabupaten Bulukumba.<br />
6. Dasar Biru<br />
Mencerminkan bahwa Kabupaten Bulukumba merupakan daerah [[maritim]].<br />
 
== 10 Kecamatan ==
Baris 104 ⟶ 101:
Ke-10 kecamatan tersebut adalah:<br />
1. Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten)<br />
2. Kecamatan Gantarang <br />
3. Kecamatan Kindang<br />
4. Kecamatan Rilau Ale<br />