Medan Denai, Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
singkat + padat = jelas |
|||
Baris 16:
Daerah ini adalah bekas kawasan perkebunan [[Tembakau Deli]] yang terkenal.
Di kecamatan ini, terdapat kompleks pemukiman padat penduduk yang dibangun sekitar tahun [[1976]] dan mulai dihuni sekitar tahun [[1978]]. Pemukiman penduduk tersebut dikenal dengan nama Perumnas Mandala, yang merupakan singkatan dari "Perumahan Nasional Mandala II Medan". Penduduk yang mendiami kawasan ini merupakan campuran dari berbagai suku
Selain itu, tepat di tengah Perumnas Mandala, melintas [[jalan bebas hambatan]] yang menghubungkan antara [[Belawan]], [[Medan]] dan [[Tanjung Morawa]], yang dikenal dengan nama [[Tol Belmera]]. Dibangun sekitar tahun [[1984]] oleh [[Hutama Karya|PT. Hutama Karya]], yang masih merupakan bagian dari perusahaan milik
▲Di kecamatan ini, terdapat kompleks pemukiman padat penduduk yang dibangun sekitar tahun [[1976]] dan mulai dihuni sekitar tahun [[1978]]. Pemukiman penduduk tersebut dikenal dengan nama Perumnas Mandala, yang merupakan singkatan dari Perumahan Nasional Mandala II Medan. Penduduk yang mendiami kawasan ini merupakan campuran dari berbagai suku, mulai dari [[suku Aceh|Aceh]], [[suku Melayu|Melayu]], [[suku Batak|Batak]], [[suku Jawa|Jawa]], [[suku Sunda|Sunda]], [[suku Padang|Padang]] dan sebagainya. Nama-nama jalan di kompleks ini menggunakan nama-nama [[burung]], seperti Nuri, Camar, Merpati, Garuda, Elang dan sebagainya. Proses pembelian Perumnas Mandala ini dilakukan secara mengangsur selama 20 tahun kepada Bank Tabungan Negara.
▲Selain itu, tepat di tengah Perumnas Mandala, melintas [[jalan bebas hambatan]] yang menghubungkan antara [[Belawan]], [[Medan]] dan [[Tanjung Morawa]], yang dikenal dengan nama [[Tol Belmera]]. Dibangun sekitar tahun [[1984]] oleh [[Hutama Karya|PT. Hutama Karya]], yang masih merupakan bagian dari perusahaan milik putri mantan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]], yaitu [[mbak Tutut]].
== Pranala luar ==
|