Jing Ke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WikitanvirBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ru:Цзин Кэ
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Jing Ke''' (荆轲) (?-[[227 SM]])adalah seorang pendekar yang terkenal karena usahanya membunuh kaisar [[Qin Shihuang]] dari [[Dinasti Qin]] yang gagal. Kisahnya tertulis pada [[Catatan Sejarah Agung]] yang ditulis [[Sima Qian]] dalam bab berjudul ''Biografi Para Pembunuh''.
 
Jing Ke bekerja pada Pangeran[[Putra Mahkota Dan, putra mahkota negara [[Negaradari Yan|Yan]] atas rekomendasi [[Tian Guang]]. Dia sendiri sebenarnya berasal dari negara [[Negara Wei|Wei]], tapi dia meninggalkan negara itu karena raja Wei tidak menghargai bakatnya. Setelah berkelana kesana-kemari, dia tiba di negara Yan dimana dia bertemu dengan Tian Guang dan pemusik [[Gao Jianli]] yang menjadi temannya. Disana Pangeran Dan memperlakukannya dengan terhormat, memberikannya rumah besar dan harta berlimpah.
 
Pangeran[[Putra Mahkota Dan dari Yan]] pernah dijadikan sandera dan tinggal di negara Qin, disana dia diperlakukan buruk oleh Qin Shihuang. Dia kabur dan kembali ke Yan ketika Qin sedang sibuk berperang melawan [[negara Zhao]]. Setelah menyelesaikan urusan dengan Zhao pasukan Qin mulai mengincar Yan dan bergerak ke perbatasannya. Melihat pasukannya bukan tandingan pasukan Qin, Pangeran Dan mengkonsultasikan hal ini dengan Tian Guang, mereka memutuskan untuk membunuh Kaisar Qin. Disanalah Tian merekomendasikan temannya, Jing Ke untuk penjadi pelaksananya.
 
Jing bertemu dengan Pangeran[[Putra Mahkota Dan dari Yan]] dan membahas apa saja yang harus dilakukan untuk bisa mendekati Kaisar Qin dan membunuhnya. Jing mengusulkan agar dirinya pura-pura menyerah dengan membawa peta negara Yan dan kepala [[Fan Yuqi]], jendral Qin yang membelot ke Yan. Jendral Fan sendiri bersedia berkorban dan melakukan bunuh diri, dia meminta Jing Ke untuk membalaskan dendam keluarganya yang telah dibantai oleh Kaisar Qin. Kini dengan peta dan kepala jendral Fan, Jing telah mempunyai alasan yang cukup kuat untuk mendekati Kaisar Qin.
 
Ketika tiba saat keberangkatannya menjalankan tugas negara, Pangeran Dan dan rakyat Yan mengantar dan mengucapkan perpisahan padanya di tepi sungai Yi. Mereka berpakaian serba putih karena tahu bahwa Jing berangkat dan tidak akan pernah kembali lagi. Disana Jing meminum arak perpisahan dan melantunkan puisi patriotik yang berbunyi “''Angin meratap, Sungai Yi dingin membeku. Pahlawan berangkat dan tak pernah kembali lagi''”