Uija dari Baekje: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Uija dari Baekje''' (? - 660?, bertahta di tahun 641<ref>The translators of [[Il-yeon]]: ''Samguk Yusa: Legends and History of the Three Kingdoms of Ancient Korea'', translated by Tae-Hung Ha and Grafton K. Mintz, Book One (Silk Pagoda, 2006), 66. ISBN 1-59654-348-5</ref> - 660) adalah penguasa [[Baekje]] (salah satu [[Tiga Kerajaan Korea]]) ke-31ketiga puluh satu. Ia merupakan penguasa terakhir Baekje. Era kekuasaannya berakhir ketika Baekje ditaklukan oleh aliansi [[Silla]] dan [[Dinasti Tang]].
 
{{Infobox Korean name
Baris 11:
Pada saat ini, kerajaan di bagian utara Korea, [[Goguryeo]], dibawah kontrol [[Yeon Gaesomun]], mengambil sikap agresif melawan Silla dan Tang. Silla membalas dengan akhirnya bersekutu dekat dengan Tang Cina, mengancam Baekje di tengah-tengah.
 
Menurut riwayat [[Samguk Sagi]], Uija merupakan putra tertua [[Mu dari Baekje|Raja Mu]]. Menurut sebuah legenda di dalam riwayat [[Samguk Yusa]], Mu merupakan seorang petani Baekje yang menikahi seorang puteri dari kerajaan Silla (membuatnya menjadi ibu Uija), namun ini tidak dianggap sebagai sejarah ortodoks. Uija dijadikan putera mahkota dipada tahun 632 dan menjadi raja setelah ayahnya wafat dipada tahun 641.
 
 
== Pemerintahan ==
Meskipun akrab dengan Tang Cina pada awalnya, Uija segera bersekutu dengan Goguryeo untuk menyerang Silla. DiPada tahun 642, ia memimpin sebuah kampanye melawan Silla dan menguasai 40 benteng. Ia juga mengirimkan pasukan sebanyak 20,000 orang dengan jenderalnya Yoonchung bersama dengan para komandannya [[Gye Baek]] dan [[Gye Baek]] merebut [[Benteng Daeya]] Silla dan membunuh menantu [[Kim Chunchu]]. Pada tahun berikutnya, dengan Goguryeo, Baekje menyerang Silla kembali dan mencoba untuk menghalangi rute diplomatik ke Tang Cina. Ketika pasukan Silla-Tang menyerang Goguryeo di tahun 645, menyerang Silla dan merebut 7 benteng, termasuk negara-negara Iseo, Chuhwa dan Amnyangju; sebuah kota dari bukit-bukit dan daratan. Baekje dan Goguryeo memukul perbatasan Silla di bagina utara di tahun 655.
 
Segera setelah menjadi raja, Uija melakukan reformasi politik untuk mengontrol kekuasaan aristokrasi. Namun, pemerintahannya terganggu oleh perselisihan kekuasaan internal di antara para bangsawan dan korupsi dan kemerosotan di antara istana.
Baris 22 ⟶ 21:
 
== Jatuhnya Baekje ==
DiPada tahun 660, angkatan laut Baekje dikalahkan oleh pasukan angkatan laut Tang, dan pasukan Silla dipimpin oleh [[Kim Yushin|Kim Yu-sin]] mengalahkan pasukan Baekje yang dipimpin oleh [[Gye Baek]]. Ibukota Baekje, [[Sabi]] (yang sekarang [[Buyeo]], [[Chungcheongnam-do]]) dikepung oleh pasukan sekutu Silla-Tang. Uija dan putra mahkota melarikan diri ke Ungjin (yang sekarang [[Gongju]]), namun mereka menyerah ketika Sabi jatuh.
 
Ia dibawa ke Tang bersama dengan putra-putranya [[Buyeo Hyo]] dan [[Buyeo Yung]], 88 pengikut, dan 12,807 petani Baekje. Putranya yang lain, [[Buyeo Pung]], kemudian berusaha untuk memulihkan kembali kerajaan ayahnyam.
 
 
Pada tahun 2000, mayatnya diambil dari China dan dikubur di makam baru di [[Neungsan-ri]], [[Buyeo-gun]], [[Chungcheongnam-do]], [[Korea Selatan]], dekat ibukota terakhir Baekje, [[Sabi]].
Baris 33 ⟶ 31:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
 
== Pranala luar ==
Baris 45 ⟶ 42:
[[Kategori:Kematian 660]]
[[Kategori:Penguasa Baekje]]
[[Kategori:RajaPenguasa Koreadi Asia pada abad ke-7]]
 
[[en:Uija of Baekje]]