Tengkawang tungkul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ssulakbar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ssulakbar (bicara | kontrib)
Baris 19:
== Morfologi dan manfaat ==
Tinggi pohon Tengkawang tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm, batangnya tegak, lurus, tidak berbanir, permukaan batangnya berwarna abu-abu serta berbercak-bercak.<ref name="porsea">[http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?pcategory=7&page=3&pagerset=1 Situs Prohati:Shorea macrophylla]</ref> Daun tengkawang tungkul tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang.%<ref>[http://www.indonesianforest.com/Hasil%20hutan/Tengkawang.htm Situs Indonesian Fores: Tengkawang]</ref> Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap.<ref name="porsea"/> Tinggi meranti merah bisa mencapai 30 meter dan menghasilkan kayu ringan,biasanya kayunya dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, yaitu kayu lapis, perabot rumah tangga, dinding rumah, dan bahan kertas.<ref>[http://global500japan.org/groups/861-alt.business.insurance.indonesia.html Situs Global japan: Ecopark, Hutan Tanaman Asli Indonesia, oleh Puteri Rosalina] </ref> Selain kayu, bijinya juga dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak
nabati.Penanaman Tengkawang Tungkul oleh rakyat di Kalimantan Barat dilakukan dengan biji dan setelah berumur 8/9 tahun baru nampak berbunga serta ber­buah. Produksi buah bagus pada umur pohon sekitar 12 tahun lebih. Setelah 4 atau 5 tahun kemudian dari umur pohon 12 tahun/atau lebih dapat terjadi produksi buah secara maksimal yaitu dalam 1 hektar dapat mencapai 600 – 9.000 kg buah.<ref name="kalbariana"/> Bahkan buah keringnya diekspor ke [[Singapura]] dan [[Jepang]] untuk diproses dan diambil minyaknya, minyak tersebut digunakan untuk pengolahan makanan (cokelat), [[kosmetik]], dan [[lilin]].<ref name="balai"/>.Buahnya, berbentuk bundar telur,berbulu tebal, bersayap 5 (3 sayap besar, 2 sayap kecil).<ref name="kalbariana"/>[http://www.kalbariana.net/tengkawang-tungkul-maskot-kalimantan-barat].bijiinya dapat dipakai sebagai sumber penghasil [[minyak nabati]]</ref> karena dibandingkan dengan biji dari meranti lainnya, biji Tengkawang tungkul mempunyai kadar minyak nabati paling tinggi.<ref name="balai">[http://bk.menlh.go.id/?module=florafauna&opt=flora&id=20&PHPSESSID=4318517892716e7346d50c90ecec5096 Situs Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia: Tengkawang Tungkul] </ref>
 
== Referensi ==