Henri Cartier-Bresson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Heru Anggono (bicara | kontrib)
Heru Anggono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
== Masa Kecil ==
 
Henri lahir di Chanteloup-en-Brie, Seine-et-Marne, Perancis, dan merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Bapaknya adalah seorang saudagar industri tekstil. Keluarga dari sisi ibunya adalah saudagar kapas dan tuan tanah di daerah Normandy, dimana dia menghabiskan masa kecilnya. Keluarga Henri tinggal di daerah elite di Paris. Sewaktu kecil, Henri memiliki kamera box Brownie yang dia gunakan untuk memotret liburan keluarganya, dan kemudian dia juga mencoba menggunakan view camera 3x4 inci.
 
== Pengembangan Bakat Masa KecilMuda Henri ==
 
Louis, paman Henri pada tahun 1913 memperkenalkan melukis kepadanya sesudah dia gagal dalam mempelajari musik. Pengalaman tersebut membekas sangat mendalam pada diri Henri.
 
Pada tahun 1927, Henri yang berumur 19 mulai belajar di Lhote Academy tidak jauh dari Paris, yang digawangi oleh André Lhote. Lhote sering membawa muris-muridnya ke galeri-galeri di Paris untuk menapresiasi karya-karya era Renaisans oleh Jan van Eyck, Paolo Uccello, Masaccio, dan Piero della Fransesca. Dari pengalaman ini, Henri menganggapmemandang LohteAndré Lhote sebagai gurunya dalam hal "memotret tanpa kamera". Dari Paris kemudian Henri melanjutkan pendidikan ke Universitas Cambridge dimana dia mempelajari sastra dan melukis.
 
== Pengalaman di Fotografi ==
 
Sedari kecil Henri mulai bereksperimen dengan kamera Brownie dan kemudian berlanjut ke medium format 3x4 inci sekitar tahun 1930. Pada tahun 1930 Henri pergi ke Pantai Gading, Afrika, dan tinggal disana untuk beberapa waktu. Di Afrika Henri terkena penyakit sampar yang mengharuskan dia kembali ke Eropa. Bertepatan pada saat itu adalah pengembangan kamera format 35mm dan Henri menemukan bahwa kamera jenis baru ini cocok dengan apa yang dia mau lakukan. Pada tahun 1933 Henri membeli Leica pertama dia yaitu Leica I.
 
Supaya orang-orang yang dia potret tidak terganggu atau tidak sadar bahwa mereka sedang dipotret maka Henri menempelkan lakban hitam pada bagian kamera Leica dia yang berwarna perak. Seringkali dia membungkus kameranya dengan sapu tangan supaya orang-orang tidak sadar bahwa dia membawa kamera.