Martinair Penerbangan 138: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afseeboy (bicara | kontrib)
Afseeboy (bicara | kontrib)
Baris 43:
 
Lebih lanjut laporan itu menyebutkan, kesalahan fatal pilot adalah karena tidak memahami, atau mungkin lupa, bahwa angka 14 dalam bahasa vokal penerbangan mesti disebutkan dengan "''ONE FOWER''" sebagaimana kode verbal penerbangan internasional. Tujuannya, untuk membedakan pengucapan "''FOURTY''" dan "''FOURTEEN''" yang rawan disamakan ketika harus berucap melalui radio. Karena format 14 jarang dipakai, investigator memutuskan pilot lalai dan kurang cermat dalam menyampaikan pesan jarak tersebut. Pesawat akhirnya membentur gunung beberapa menit setelah pesan radio yang salah itu diterima menara pengawas.
 
"Menurut rekaman dari menara pengawas, laporan terakhir dari pesawat DC-8 Martinair itu 'ke lapangan terbang Bandaranaike menyata kan bahwa pesawat berada pada ketingglan 7000 kaki (2133,6 meter) sedang menurun menuju ketinggian 6000 kaki (1828,8 meter) sedang jaraknya tinggal 14 mil (22,5 kilometer) dari lapangan terbang Bandaranaike.
 
„Berdasarkan itu., menara pengawas Bandaranaike memerintahkan pesawat untuk turun lagi menuju ketinggia:n 2000 kaki (6011,8 meter) dan minta agar pesawat memberi laporan bila sudah bisa melihat lapangan terbang", demikian bunyl pernyataan Srilangka,
 
Pesawat membalas dengan menyatakan sudah menerima instruksi dengan baik. Tetapi permintaan menara pengawas untuk melapor kembali bila melihat landasan tidak pernah terpenuhi.
 
Pesawat itu jatuh lebih kurang 44 mil (70,8 kilometer) dari lapangan terbang dan pada ketinggian 4.400 kaki (1.841 meter) di atas permukaan laut." (KOMPAS, 21 Desember 1974)
 
== Referensi ==