== Perbedaan redenominasi dan pemotongan mata uang ==
{{noref}}
{| class="wikitable"
'''Redenominasi''' adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun. ▼
|-
! Parameter !! Redenominasi !! Sanering
Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama, sedangkan pada sanering menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis. Selain itu redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara dengan negara regional, sementara sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).
|-
▲'''Redenominasi'''| adalahAksi menyederhanakan|| Penyederhanaan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol0) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut . Hal|| yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah. Sanering adalah pemotonganPemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang . Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.
Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan, sedangkan pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya. Redenominasi juga biasanya dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali, sedangkan sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).
|-
| Pengaruh terhadap harga barang || Berpengaruh || Tidak berpengaruh
Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, sementara sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba.
|-
| Daya beli || rowspan="2"|Tetap || rowspan="2"|Turun
<!-- contoh dengan [[Wikipedia:Cakupan|cakupan]] yang sempit
|-
7. Contoh untuk harga 1 liter bensin seharga Rp 4.500 per liter.
| Nilai uang terhadap barang
Pada redenominasi, bila terjadi redenominasi tiga digit (tiga angka nol), maka dengan uang sebanyak Rp 4,5 tetap dapat membeli 1 liter bensin. Karena harga 1 liter bensin juga dinyatakan dalam satuan pecahan yang sama (baru).
|-
Pada sanering, bila terjadi sanering per seribu rupiah, maka dengan Rp 4,5 hanya dapat membeli 1/1000 atau 0,001 liter bensin.
| Kerugian || Tidak || Ya
-->
|-
| rowspan="2"|Tujuan || Mengefisienkan dan menyamankan transaksi || rowspan="2"|Mengurangi jumlah uang beredar
|-
| Menyetarakan ekonomi dengan negara regional
|-
| Kondisi saat pelaksanaan || Makrekonomi stabil, ekonomi bertumbuh, inflasi terkontrol || Makroekonomi labil, hiperinflasi
|-
| Momentum pelaksanaan || Bertahap, persiapan matang dan terukur || Mendadak, tanpa persiapan
|}
== Lihat pula ==
|