:::Berarti kalau lebih cenderung ke Pinyin, judul artikel yang berbahasa Hokkien juga harus diubah. Karena sekarang belum ada konsensus, mungkin bisa didiamkan dahulu. -- '''[[Pembicaraan Pengguna:M. Adiputra|<font face="Tahoma" color="#808000">Adiputra</font>]]''' '''[[Pembicaraan Pengguna:M. Adiputra|<font color="blue">बिचर</font>]]''' -- 30 Maret 2013 14.54 (UTC)
:::Ikun:Ikut berpendapat ya. Kalau nama-nama tersebut sudah terkenal di Indonesia dengan nama non Mandarin (Hokkien, Hakka, atau lainnya) maka itu yg perlu didahulukan karena Wikipedia ini pembaca mayoritasnya adalah komunitas di Indonesia. Contoh: [[Samkok|Sam Kok]], [[Sun Go Kong]], [[Cheng Ho]], [[Legenda Siluman Ular Putih|Pai Su Cen]], [[I Tsing]], [[Sampek Engtay|Sam Pek Eng Tay]]. Di paragraf awal lalu dimasukkan aksara Hanzi dan ejaan Pinyinnya, serta dibuatkan halaman peralihan. Untuk kasus2 tertentu mungkin ada pengecualiannya, misalnya Mao Zedong mungkin lebih didahulukan daripada ejaan lama yang kita pakai dulu (Mao Tse-tung/Mao Ce Tung). Demikian pendapat saya. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 19 Juni 2013 05.39 (UTC)