Bakoel Koffie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
22Kartika (bicara | kontrib)
Baris 8:
Di tahun 1938, ketika Tek Sun Ho merayakan ulang tahun ke-60, toko teresebut telah mengambangkan metode memanggang biji kopi dengan ''rotating drum'' tetapi tetap menggunakan kayu bakar. Perayaan ulang tahun tersebut diisi dengan memberikan makanan enak kepada pengunjung dan mereka juga boleh meminum kopi sebanyak yang mereka inginkan. Pada tahun yang sama, Wudjan Widjaja juga berhasil mengekspor kopi ke Belanda untuk pertama kalinya.
Bakoel Koffie telah mengekspor produknya ke Australia, Saudi Arabia, dan Jepang.<ref name="post1">[http://www.thejakartapost.com/news/2005/05/11/bakoel-kofie-family-affair.html Bakoel Kofie, a family affair ], Yenny Kwok. May 11 2005.</ref><ref name="post2">[http://www.thejakartapost.com/news/2005/05/11/warung-tinggi-coffee-story.html Warung Tinggi: A coffee story], Yenny Kwok. May 11 2005.</ref><ref name="post3">[http://www.thejakartapost.com/news/2013/03/10/beverage-boom-coffee-craze.html Beverage boom Coffee craze], Andreas D. Arditya, The Jakarta Post, Jakarta. March 10 2013.</ref><ref name="resmi">[http://www.bakoelkoffie.com/history.html The Bakoel's History], Situs Resmi Bakoel Koffie. Diakses pada 9 Agustus 2013.</ref>
 
==Referensi==