=== Dari ''Koes Bersaudara'' menjadi ''Koes Plus'' ===
Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. DuaKoesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar. Nomo memilih opsi terakhir dan diikuti oleh adiknya Koesroyo (Yok). Dengan keluarnya dua anggota Koes Bersaudara yakni Koesnomo (Nomo) dan Koesroyo (Yok), keluarKoes danBersaudara pun usai. Tonny yang terus ingin bermusik menggamit dua musisi digantikan masing-masing oleh Kasmuri (Murry) dan Totok AR, pemain bass group Philon. NamaBand Bersaudaraini seterusnyamemakai digantinama denganKoes Plus, artinya plus dua orang di luar dinasti Koeswoyo: Totok A.R dan Murry.
Sebenarnya laguLagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagusmenonjolkan dariharmonisasi segi harmonisasivokal ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari kelompok musik Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album ''serial volume'' 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. [[Piringan hitam]] album pertamanya sempat ditolak beberapa [[toko]] kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.