Kota Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dago Plasa sudah dibongkar dan akan dialihfungsikan menjadi bangunan lain
Perhubungan: Melengkapi
Baris 261:
Sampai tahun [[2000]] panjang jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru mencapai 4.9 % dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20 %.<ref name="Herman">Kartajaya, Hermawan, (2005), ''Attracting tourists, traders, investors: strategi memasarkan daerah di era otonomi'', Gramedia Pustaka Utama, ISBN 978-979-22-1284-6.</ref> Pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti menjadi perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota terkemuka. Pada [[25 Juni]] [[2005]], [[jembatan Pasupati]] resmi dibuka,<ref>diskimrum.jabarprov.go.id [http://diskimrum.jabarprov.go.id/etc/guntingan/Jalan%20Layang%20Pasupati%20Belum%20Atasi%20Kemacetan.pdf Jalan Layang Pasupati Belum Atasi Kemacetan] (diakses pada 22 Juli 2010)</ref> untuk mengurangi kemacetan di pusat kota,<ref>pustaka.pu.go.id [http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-jembatan-detail.asp?id=307 Jembatan Layang Pasopati] (diakses pada 22 Juli 2010)</ref> dan menjadi ''landmark'' baru bagi kota ini. Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini dibangun pada kawasan lembah serta melintasi [[Ci Kapundung]] dan dapat menghubungkan poros barat ke timur di wilayah utara kota Bandung.
 
Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] melalui Cianjur, Puncak dan Bogor,<ref name="Herman"/> saat ini dapat dicapai melalui [[jalan Tol Cipularang]] ([[Cikampek, Karawang|Cikampek]]-[[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]]-Padalarang) yang hanya berjarak sekitar 150 km dengan waktu tempuh antara 1.5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari [[jalan Tol Padaleunyi]] ([[Padalarang, Bandung Barat|Padalarang]]-[[Cileunyi, Bandung|Cileunyi]]), yang sudah dibangun sebelumnya.
 
=== Angkutan Kota dan Bus Kota ===
Untuk transportasi di dalam kota, masyarakat Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut [[Angkutan Kota|angkot]]<ref>Berkmoes, R.V., (2010), ''Lonely Planet Indonesia'', Lonely Planet, ISBN 978-1-74104-830-8</ref>. Selain itu, [[bus kota]] dan [[taksi]] juga menjadi alat transportasi di kota ini. Sedangkan sebagai [[terminal bus]] antarkota dan provinsi di kota ini adalah [[terminal Leuwipanjang]] untuk rute [[barat]] dan [[terminal Cicaheum]] untuk rute [[timur]]. Travel point to point antara Bandung-Jakarta memiliki poolnya sendiri-sendiri, tetapi semua travel memiliki juga pool di Terusan Pasteur, jalan menuju tol Bandung-Jakarta.
 
Pada [[24 September]] [[2009]], TMB (Trans Metro Bandung) resmi beroperasi, walaupun sempat diprotes oleh [[sopir]] angkot setempat.<ref>metrotvnews.com [http://metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2009/09/24/3728/Trans-Metro-Bandung-Dioperasikan Trans Metro Bandung Dioperasikan] (diakses pada 22 Juli 2010)</ref> TMB ini merupakan proyek patungan antara pemerintah kota Bandung dengan Perum II DAMRI Bandung dalam memberikan layanan transportasi massal dengan harga murah, fasilitas dan kenyamanan yang terjamin serta tepat waktu ke tujuan.<ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/24/97015/123/101/Polisi-Kawal-Operasi-Perdana-Trans-Metro-Bandung- Polisi Kawal Operasi Perdana Trans Metro Bandung] (diakses pada 22 Juli 2010)</ref>
 
=== Pesawat ===
Kota Bandung memiliki sebuah [[bandar udara|pelabuhan udara]] yang bernama [[Bandar Udara Husein Sastranegara]] untuk menghubungkan kota ini dengan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia seperti [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Denpasar]], [[Menado]], [[Yogyakarta]], [[Batam]], [[Mataram]], [[Makassar]], [[Palembang]], [[Pangkalpinang]], [[Semarang]], dan [[Medan]]. Sedangkan untuk rute luar negeri diantaranya [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand]] dan [[Brunei Darussalam]]. Kapasitas Terminal Airport sekarang ini sedang dikembangkan menjadi berkapasitas tiga kali lipat semula.
 
=== Kereta Api ===