Pembicaraan:Perkalian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
Penekanan '''proses''' ini merupakan kewajiban bagi pengajar dan penulis buku tentang perkalian. Proses ini akan konsisten untuk diterapkan dalam bidang selain medis.
Contohnya dalam ekonomi, 4 anak membeli 1 buku @ Rp. 1.000. Penulisan dalam bentuk perkalian adalah : '''4 x Rp. 1.000'''. Penulisan dalam bentuk penjumlahan adalah : Rp. 1.000 + Rp. 1.000 + Rp. 1.000 + Rp. 1.000. Tetapi jika ditulis '''Rp. 1000 x 4''' pun benar juga. Lho... Jadi, intinya apa? Proses apa? Semoga murid-murid jangan dibuat bingung oleh kurikulum pendidikan yang mematikan kreativitas.
 
Proses penambahan berulang sebagai konsep pengenalan terhadap perkalian matematika harus diajarkan dengan hati-hati, sebab jika tidak maka pada tingkat selanjutnya akan terjadi inkosistensi, dengan materi-materi di kelas/tingkat lanjutan seperti: perkalian bilangan pecahan, sifat-sifat komutasi, dan bilangan kompleks serta imajiner, hal ini perlu dihindari sejak dini sebab konsep salah yang ditanam sejak awal akan menyulitkan murid proses pembelajaran dan penyerapan ilmu di tingkat atas, maka dari itu diperlukan perhatian khusus mengenai hal ini, dan catatan khusus bahwa penambahan berulang sebagai salah satu metoda menyelesaikan masalah perkalian, tidak berlaku umum dan universal pada semua konsep bilangan matematika, melainkan terbatas pada bilangan bulat riil saja, dan hanya digunakan sebagai konsep pengantar bukan sebagai konsep utama perkalian itu sendiri yang adalah merupakan operasi tersendiri yang terpisah dari konsep-konsep dasar matematika lainnya seperti penambahan, pengurangan dan pembagian.
Kembali ke halaman "Perkalian".