Bukit Joko Tuo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Catatan kaki: http://karjaw.com/wisata/bukit-joko-tuo/ |
||
Baris 27:
'''Bukit Joko Tuwo''' adalah salah satu bukit<ref>http://ticjepara.com/?p=1622</ref> yang menghadap ke arah kota [[Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]], sehingga sunset bisa terlihat sangat indah berpadu dengan aktifitas di sekitar tepi laut Karimunjawa. Berjarak ± 300 meter dari pusat kota Karimunjawa, atau lebih tepatnya sebelah utara pasar Karimunjawa. Untuk menuju bukit Joko Tuwo dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil, dan dapat ditempuh juga dengan berjalan kaki sekitar 20 menit.
==Etimologi dan Sejarah==
Bukit ini dinamai Bukit Joko Tuo karena di bukit ini terdapat kerangka tulang belulang Ikan Joko Tuo, Berdasarkan cerita dari penduduk setempat, bahwa ikan raksasa berukuran panjang sekitar 3 meter ini merupakan jenis ikan langka yang terdampar di Pulau Karimunjawa.
BUkit Joko Tuo diambil dari kata Ikan Joko Tuo. "Joko tuo" sendiri berarti Perjaka Tua.
Kerangka ikan ini ditemukan oleh seorang nelayan karimunjawa sudah menjadi bangkai di pesisir pantai karimunjawa, kemudian melaporkan pada warga yang lain dan akhirnya warga mengambil keputusan untuk mengawetkan kerangka-kerangka IKAN PAUS tersebut dan menyusunya.
==Pemandangan==
Dari bukit Joko Tuwo, dapat terlihat landscap kota karimunjawa secara utuh dan juga pulau-pulau di sekitar karimunjawa, selain itu anda juga dapat menyaksikan keindahan matahari terbenam. Hamparan langit seolah menyatu dengan laut yang memantulkan sinar orange matahari senja. Melukis garis-garis bayangan gelap dan terang yang dilengkapi dengan corak bayangan perahu-perahu dengan arah yang sama atau berlawanan, ke timur atau ke barat. Menikmati lukisan sempurna ini bisa dengan sangat santai di pondokan-pondokan berukuran 2×2m menghadap ke arah laut. Angin yang semilir, pemandangan senja yang indah, bisa duduk dengan santai.
|