Serangan lintas perbatasan di Sabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 186:
{{quote|Menurut survei [[tak bernegara]] bagian Sabah, diperkirakan bahwa sekitar 36,000 anak tanpa kewarganegaraan asal Indonesia tinggal di negara bagian ini dan sebagian besar majikan tahu mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit. Sementara anak-anak tanpa kewarganegaraan dari Filipina diperkirakan jauh lebih tinggi. Beliau tidak menyangkal bahwa kebanyakan mereka datang ke Sabah untuk mencari kehidupan yang lebih baik tetapi masalah yang ditimbulkan oleh gelombang manusia ilegal hanya akan membawa masalah besar. Jelasnya, skenario ini menciptakan situasi yang tidak adil bagi Malaysia dalam arti kata bahwa kita adalah pembayar [[pajak]], dan siapa yang harus membayar biaya tinggi bagi anak-anak ilegal ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga bagi hal pemeliharaan hidup mereka?<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/82021|title=Charles: Sistem pendidikan terbeban jika anak tanpa kerakyatan diberi sijil lahir|language=Melayu|publisher=New Sabah Times|date=6 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref>|[[Charles O Pang]], Anggota Legislatif Sabah bagi bagian Kamunting di Sandakan.}}
 
Jumlah ongkos besar telah dikeluarkan untuk pemeliharaan kehidupan imigran ilegal Filipina dan jumlah ini belum dibayar sampai saat ini meskipun upaya untuk mendapatkan kembali uang. Departemen Kesehatan Sabah mengatakan bahwa penyakit berbahaya dari imigran ini semakin menular sehingga membutuhkan lebih banyak pengeluaran ongkos, serta keperluan dana lebih bagi mengakomodasi logistik seperti petugas medis dan lain-lain.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58884|title=RCI: Large amount spent on food, education, healthcare of illegal immigrants.|publisher=New Straits Times|date=3 Disember 2014|accessdate=3 Disember 2014}}</ref> Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah, [[Joniston Bangkuai]] menunjukkan pandangan yang sama mengenai isu imigran ilegal Filipina ini. Beliau mengatakan;
 
{{quote|Warga ilegal Filipina ini datang ke sini untuk mencari penghidupan. Mereka datang untuk mencari pekerjaan, tapi sekarang mereka semakin bertambah, dengan beberapa perempuan mereka melahirkan sebanyak 10 orang anak, tetapi mereka tidak mengurus anak mereka dengan baik.<ref>{{cite web|url=http://www.themalaymailonline.com/malaysia/article/illegal-immigrants-crime-shattering-peace-in-sabahs-villages-state-reps-say|title=Illegal immigrants, crime shattering peace in Sabah’s villages, state reps say|author=Julia Chan|publisher=[[The Malay Mail]]|date=10 November 2014|accessdate=11 November 2014}}</ref>|[[Joniston Bangkuai]], Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah.}}