Serangan lintas perbatasan di Sabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 193:
 
[[Organisasi Bersatu Pasokmomogun Kadazandusun Murut]] (UPKO) akan menyajikan solusi setelah mereka telah memperoleh laporan Komisi Penyelidikan yang penuh, antara usulan utama adalah mengambil kembali kartu identifikasi penduduk Sabah dan mengeluarkan semula kartu identifikasi tersebut cuma pada penduduk asli Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58878|title=RCI: UPKO to propose solutions on influx of illegal immigrants|publisher=New Straits Times|date=3 Disember 2014|accessdate=3 Disember 2014}}</ref> Mantan politisi lainnya telah meminta pemerintah federal untuk menyelidiki aksi beberapa individu mengakui bahwa mereka adalah darah kerajaan Kesultanan Sulu dan telah memberi banyak gelar kepada penduduk lokal Sabah dan orang-orang dari [[Malaysia Barat]] hingga saat ini, menambah tindakan itu seharusnya tidak terjadi di sini karena [[Konflik Sabah 2013|kebuntuan 2013]] itu terjadi ketika pasangan dari Filipina datang ke negara ini untuk mengunjung semua warga Suluk di sini. Ketika mereka ditanya untuk apa tujuan kunjungan mereka, mereka hanya mengatakan bahwa di Sabah, ada sekitar 1,5 juta warga Suluk dan mereka ingin berdiskusi dengan otoritas yang relevan untuk mengurus warganya. Tapi setelah mereka kembali ke Filipina, tiba-tiba terjadi insiden 2013. Ini adalah orang-orang yang mengatakan bahwa [[Kampung Tanduo|Tanduo]] milik Kesultanan Sulu. Mantan politisi itu juga menambah bahwa setelah kejadian tersebut, sering kali ada insiden seperti penculikan dan pembunuhan turis dan polisi.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=93088|title='Stop people receiving Sulu Sultan awards'|publisher=Daily Express|date=7 November 2014|accessdate=7 November 2014|archiveurl=http://web.archive.org/web/20141107125656/http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=93088|archivedate=7 November 2014|deadurl=no}}</ref>
 
Kebanyakan pemimpin [[Organisasi Nasional Melayu Bersatu]] (UMNO) di Sabah memuji langkah-langkah drastis yang diumumkan oleh Ketua Menteri Sabah [[Musa Aman]] untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh imigran ilegal.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95061|title=Leaders laud new measures on illegals|publisher=Daily Express|date=14 Disember 2014|accessdate=15 Disember 2014}}</ref> Namun, mantan anggota parlemen partai UPKO, [[Wilfred Bumburing]] mengingatkan anggota [[Barisan Nasional]] (BN) tidak harus mengambil kredit mendirikan Komisi Penyelidikan (RCI) karena ia cuma didirikan setelah banyak tekanan dari penduduk asli Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95049|title=RCI only after much pressure from the people: Bumburing|publisher=Daily Express|date=14 Disember 2014|accessdate=15 Disember 2014}}</ref> Sementara [[Partai Bersatu Sabah]] (PBS) mengatakan pemerintah Filipina yang harus disalahkan atas penderitaan warganya di Sabah, ini sebagai respon terhadap pernyataan oleh Dubes Filipina ke Malaysia, [[J. Eduardo Malaya]] yang menekankan bahwa anak migran Filipina di Malaysia layak pendidikan formal. Sementara ia mendukung saran tersebut, Sekretaris Jenderal partai itu [[Jenderal Johnny Mositun]] mengingatkan:<ref name="prob">{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95100|title=Manila to blame, says PBS|publisher=Daily Express|date=15 Disember 2014|accessdate=15 Disember 2014}}</ref>
 
{{quote|Jumlah orang Filipina di Sabah, legal atau ilegal, sangat besar tapi apa usaha yang telah dilakukan [[Manila]], atau ingin lakukan, untuk melihat pendidikan mereka? Karena penolakan Manila sendiri untuk membuka Kantor Konsuler di Sabah yang membuat ratusan ribu warga Filipina hidup sulit di negara bagian Sabah dan Malaysia pula harus menanggung biaya. Hampir setengah dari pasien yang menggunakan rumah sakit Sabah sebagian besarnya adalah warga Filipina. Sudah empat dekade, warga Filipina di Sabah - pengungsi, pekerja migran dan imigran ilegal - semuanya tidak pernah dipedulikan atau diberi bantuan dari pemerintah Filipina. Mereka cuma dapat bertahan hanya karena [[Pemerintah Malaysia]] berpegang teguh pada norma, standar hukum dan hak asasi manusia internasional. Kami menyediakan pekerjaan bagi mereka, mereka memanfaatkan semua fasilitas sipil kami, dan sekarang kami pula harus mendidik anak-anak mereka. Apa lagi selanjutnya?<ref name="prob"/>|[[Johnny Mositun]], Sekretaris Jenderal [[Partai Bersatu Sabah]].}}
 
== Referensi ==