Serangan lintas perbatasan di Sabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Keamanan sosial: and the last one..
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
| result = Sedang berjalan
* Serangan bajak laut di barat Sabah berhasil dihentikan dan kehancuran benteng terakhir bajak laut di Tunku iaitu timur Sabah oleh Inggris.<ref>{{cite book|author=Oxford Business Group|title=The Report: Sabah 2011|url=http://books.google.com/books?id=nKJoQ4o-_DsC&pg=PA12|publisher=Oxford Business Group|isbn=978-1-907065-36-1|pages=12–}}</ref>
* Deportasi [[Nur Misuari]] ke Filipina pada tahun 2001 setelah ia tinggal secara ilegal di sebuah pulau di Sabah untuk melarikan diri dari otoritas Filipina setelah pemberontakan yang gagal.<ref>{{cite web|url=http://www.radioaustralia.net.au/international/radio/onairhighlights/427980|title=Nur Misuari to be repatriated to stand trial|publisher=[[Australian Broadcasting Corporation]]|date=20 DisemberDesember 2001|accessdate=8 Juli 2014|archiveurl=http://web.archive.org/web/20140705093825/http://www.radioaustralia.net.au/international/radio/onairhighlights/427980|archivedate=5 Juli 2014|deadurl=no}}</ref>
* Pembentukan [[Komisi Penyelidikan terhadap imigran ilegal di Sabah|RCI]] pada tahun 2012.
* Pembentukan [[Perintah Keselamatan Timur Sabah|ESSCOM]] dan [[Zona Keamanan Timur Sabah|ESSZONE]] pada tahun 2013.<ref name = "endOP">{{cite web|url= http://www.thestar.com.my/News/Nation/2013/06/29/Ops-daulat-Lahad-datu.aspx |title = Lahad Datu: Ops Daulat officially ends today| first = Muguntan | last = Vanar| publisher = [[The Star (Malaysia)|The Star]]|date= 29 Juni 2013 | accessdate=11 Oktober 2013}}</ref><ref>{{cite web|url= http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/72588 |title= ESSCOM will continue to hold programmes on security within ESSZONE | work = The New Sabah Times |date = 22 Oktober 2013 |accessdate= 26 Oktober 2013 | archiveurl = http://web.archive.org/web/20140629152805/http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/72588 |archivedate=29 Juni 2014 | deadurl = no}}</ref>
Baris 99:
{{plainlist |
'''Bajak laut Moro:'''
* ~Diperkirakan 113 tewas<ref name="attacks" group="catatan"/><ref name="pirates">{{cite web|url=http://jati-dseas.um.edu.my/filebank/published_article/4259/12.%20171-188%20Ramli..%20Lanun%20Atau%20Mundu%20Di%20Sabah..%20Jati%209.pdf|title=Lanun atau Mundu di Sabah|publisher=[[Universitas Malaya]]|date=9 DisemberDesember 2004|accessdate=5 November 2014|author=Ramli Dollah|language=Melayu|pages=176, 178 dan 180 (6, 8 dan 10)|format=[[PDF]]}}</ref><ref name="attacks">{{cite web|url=http://news.google.com/newspapers?nid=1301&dat=19851030&id=fjZWAAAAIBAJ&sjid=KugDAAAAIBAJ&pg=2040,10656153|title=Filipino pirates wreak havoc in a Malaysian island paradise|author=Masayuki Doi|publisher=[[The Sydney Morning Herald]]|date=30 Oktober 1985|accessdate=5 November 2014}}</ref>
* ~Diperkirakan 2 terluka<ref name="darkest">{{cite web|url=http://news.google.com/newspapers?nid=1309&dat=19870924&id=emNPAAAAIBAJ&sjid=DZADAAAAIBAJ&pg=4938,4898789|title=Lahad Datu Recalls Its Blackest Monday|publisher=[[New Straits Times]]|date=24 September 1987|accessdate=5 November 2014}}</ref>
'''Pengikut Kiram:'''
Baris 137:
Kedatangan imigran ilegal pertama di Sabah pada tahun 1960 dikatakan terkait dengan presiden Filipina saat itu [[Ferdinand Marcos]] dan klaim negaranya untuk wilayah utara pulau Kalimantan.<ref name="illegals1"/> Pada saat yang sama, Suluk dari selatan Filipina, [[Mustapha Harun]] menjadi [[Ketua Menteri Sabah|Ketua Menteri]] ketiga bagi Sabah. Selama masa jabatannya dari tahun 1967 sampai tahun 1975, ia diyakini telah mendorong banyak warga Suluk untuk pindah ke bagian utara pulau Kalimantan untuk mendirikan sebuah komunitas Muslim yang kuat yang diwakili oleh [[Organisasi Nasional Bersatu Sabah]] (USNO).<ref name="illegals1"/> Migrasi tinggi mendadak ke Sabah dapat dijelaskan dengan niat individu politisi berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan politik dan pribadi mereka.<ref name="illegals1"/>
 
Faktor-faktor lain yang menyebabkan migrasi yang tinggi ini disebabkan oleh ketidakstabilan Filipina pada tahun 1977 yang telah menyebabkan masalah ekonomi utama untuk Sabah.<ref name="attacks"/> Serangan tentara Filipina terhadap fraksi anti-[[Ferdinand Marcos|Marcos]] di Pulau [[Kepulauan Sulu|Sulu]] dan [[Mindanao]] telah meninggalkan banyak infrastruktur hancur, memaksa sekitar 100,000 orang Moro di Selatan Filipina mengungsi ke Sabah. Sementara mereka yang tidak meninggalkan pulau Filipina telah terlibat dalam kegiatan kriminal, terutama pada penyelundupan dan [[perampokan bersenjata]].<ref name="attacks"/> Sampai hari ini, sejumlah besar imigran ilegal Moro hadir di sebagian besar kota Sabah seperti [[Kota Kinabalu]], [[Kinarut]], [[Lahad Datu]], [[Sandakan]], [[Semporna]], [[Tawau]] dan [[Telipok]].<ref>{{cite book|author=Kamal Sadiq|title=Paper Citizens: How Illegal Immigrants Acquire Citizenship in Developing Countries|url=http://books.google.com/books?id=xDa6LrF1yCIC&pg=PA47|date=2 December 2008|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-970780-5|pages=47–}}</ref><ref>{{cite book|title=Examiner|url=http://books.google.com/books?id=UEU_AAAAMAAJ|year=1979|publisher=L.O. Ty.}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2012/10/09/Deal-sealed-but-to-most-Filipinos-Malaysia-is-home/|title=Deal sealed but to most Filipinos, Malaysia is home|publisher=The Star|date=9 Oktober 2012|accessdate=16 DisemberDesember 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.bt.com.bn/news-asia/2014/12/07/uncertainty-sabah%E2%80%99s-kinarut-settlement|title=Uncertainty at Sabah’s Kinarut settlement|work=The Star/Asia News Network|publisher=The Brunei Times|date=7 DisemberDesember 2014|accessdate=16 DisemberDesember 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/65247|title=Berjaya govt let 73,000 refugees into Sabah|author=Paul Mu|publisher=New Sabah Times|date=7 DisemberDesember 2014|accessdate=16 DisemberDesember 2014}}</ref>
 
Selain itu, kesenjangan ekonomi antara selatan Filipina dan Sabah menjadi alasan utama mengapa banyak warga ilegal Moro menyelinap ke Malaysia. Beberapa warga Moro ini juga masih menganggap bagian timur Sabah adalah bagian dari negara Filipina yang membuat mereka merasa bahwa mereka bisa masuk Sabah karena hak istimewa atau hak sejarah mereka.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58848|title=RCI: Job opportunities attract illegal immigrants to Sabah|publisher=New Straits Times|date=3 DisemberDesember 2014|accessdate=3 DisemberDesember 2014}}</ref>
 
Pada tahun 2014, Intelijen Koordinasi Keamanan [[Perintah Keselamatan Timur Sabah]] (Esscom) Hassim Justin telah menyalahkan pada korupsi, penerbitan kartu identitas ilegal dan otoritas lokal yang tidak mengambil tindakan apapun untuk memerangi koloni liar yang sekarang telah mengkontribusi pada peningkatan tinggi populasi imigran ilegal di Sabah, ia menyebutkan tentang budaya imigran tersebut;
Baris 186:
{{quote|Menurut survei [[tak bernegara]] bagian Sabah, diperkirakan bahwa sekitar 36,000 anak tanpa kewarganegaraan asal Indonesia tinggal di negara bagian ini dan sebagian besar majikan tahu mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit. Sementara anak-anak tanpa kewarganegaraan dari Filipina diperkirakan jauh lebih tinggi. Beliau tidak menyangkal bahwa kebanyakan mereka datang ke Sabah untuk mencari kehidupan yang lebih baik tetapi masalah yang ditimbulkan oleh gelombang manusia ilegal hanya akan membawa masalah besar. Jelasnya, skenario ini menciptakan situasi yang tidak adil bagi Malaysia dalam arti kata bahwa kita adalah pembayar [[pajak]], dan siapa yang harus membayar biaya tinggi bagi anak-anak ilegal ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga bagi hal pemeliharaan hidup mereka?<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/82021|title=Charles: Sistem pendidikan terbeban jika anak tanpa kerakyatan diberi sijil lahir|language=Melayu|publisher=New Sabah Times|date=6 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref>|[[Charles O Pang]], Anggota Legislatif Sabah bagi bagian Kamunting di Sandakan.}}
 
Jumlah ongkos besar telah dikeluarkan untuk pemeliharaan kehidupan imigran ilegal Filipina dan jumlah ini belum dibayar sampai saat ini meskipun upaya untuk mendapatkan kembali uang. Departemen Kesehatan Sabah mengatakan bahwa penyakit berbahaya dari imigran ini semakin menular sehingga membutuhkan lebih banyak pengeluaran ongkos, serta keperluan dana lebih bagi mengakomodasi logistik seperti petugas medis dan lain-lain.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58884|title=RCI: Large amount spent on food, education, healthcare of illegal immigrants.|publisher=New Straits Times|date=3 DisemberDesember 2014|accessdate=3 DisemberDesember 2014}}</ref> Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah, [[Joniston Bangkuai]] menunjukkan pandangan yang sama mengenai isu imigran ilegal Filipina ini. Beliau mengatakan;
 
{{quote|Warga ilegal Filipina ini datang ke sini untuk mencari penghidupan. Mereka datang untuk mencari pekerjaan, tapi sekarang mereka semakin bertambah, dengan beberapa perempuan mereka melahirkan sebanyak 10 orang anak, tetapi mereka tidak mengurus anak mereka dengan baik.<ref>{{cite web|url=http://www.themalaymailonline.com/malaysia/article/illegal-immigrants-crime-shattering-peace-in-sabahs-villages-state-reps-say|title=Illegal immigrants, crime shattering peace in Sabah’s villages, state reps say|author=Julia Chan|publisher=[[The Malay Mail]]|date=10 November 2014|accessdate=11 November 2014}}</ref>|[[Joniston Bangkuai]], Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah.}}
Baris 192:
Direktur Departemen Pendaftaran Nasional Sabah (NRD), [[Ismail Ahmad]] telah menjelaskan bahwa penerbitan sertifikat kelahiran tidak membuat anak-anak tanpa kewarganegaraan ini menjadi warga Malaysia atau warga Sabah kerana sertifikat ini akan hanya digunakan untuk merekam dan memantau perkembangan mereka untuk menunjukkan bahwa anak-anak ini lahir di Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/49464|title=Birth certificates issued to Sabah born foreign children do not make them Malaysians|author=Avila Geraldine|publisher=New Straits Times|date=4 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref> Selain itu, tes [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] sekarang antara metode yang digunakan untuk memastikan hanya warga asli dikeluarkan dengan akta kelahiran Malaysia jika mereka terlambat mengajukan pendaftaran kelahiran.<ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/11/06/DNA-tests-to-verify-citizenship-Dept-Method-will-help-certify-genuine-Malaysians-in-late-birth-regis/|title=DNA tests to help certify genuine Malaysians in late birth registrations|author=Ruben Sario|publisher=The Star|date=6 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref> Setelah beberapa diskusi, [[Kabinet Malaysia]] kemudian memutuskan untuk hanya memberikan dokumen kelahiran khusus bukan akta kelahiran sebagaimana diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia, [[Najib Razak]].<ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/11/16/Najib-Birth-Document-Sabah/|title=Najib: Children of stateless individuals born in Sabah to get special birth document|author1=Ruben Sario|author2=Stephanie Lee|publisher=The Star|date=16 November 2014|accessdate=17 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/11/17/No-auto-citizenshipwith-birth-document/|title=Najib: Form is visually different from certificate|author=Stephanie Lee|publisher=The Star|date=17 November 2014|accessdate=17 November 2014}}</ref>
 
[[Organisasi Bersatu Pasokmomogun Kadazandusun Murut]] (UPKO) akan menyajikan solusi setelah mereka telah memperoleh laporan Komisi Penyelidikan yang penuh, antara usulan utama adalah mengambil kembali kartu identifikasi penduduk Sabah dan mengeluarkan semula kartu identifikasi tersebut cuma pada penduduk asli Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58878|title=RCI: UPKO to propose solutions on influx of illegal immigrants|publisher=New Straits Times|date=3 DisemberDesember 2014|accessdate=3 DisemberDesember 2014}}</ref> Mantan politisi lainnya telah meminta pemerintah federal untuk menyelidiki aksi beberapa individu mengakui bahwa mereka adalah darah kerajaan Kesultanan Sulu dan telah memberi banyak gelar kepada penduduk lokal Sabah dan orang-orang dari [[Malaysia Barat]] hingga saat ini, menambah tindakan itu seharusnya tidak terjadi di sini karena [[Konflik Sabah 2013|kebuntuan 2013]] itu terjadi ketika pasangan dari Filipina datang ke negara ini untuk mengunjung semua warga Suluk di sini. Ketika mereka ditanya untuk apa tujuan kunjungan mereka, mereka hanya mengatakan bahwa di Sabah, ada sekitar 1,5 juta warga Suluk dan mereka ingin berdiskusi dengan otoritas yang relevan untuk mengurus warganya. Tapi setelah mereka kembali ke Filipina, tiba-tiba terjadi insiden 2013. Ini adalah orang-orang yang mengatakan bahwa [[Kampung Tanduo|Tanduo]] milik Kesultanan Sulu. Mantan politisi itu juga menambah bahwa setelah kejadian tersebut, sering kali ada insiden seperti penculikan dan pembunuhan turis dan polisi.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=93088|title='Stop people receiving Sulu Sultan awards'|publisher=Daily Express|date=7 November 2014|accessdate=7 November 2014|archiveurl=http://web.archive.org/web/20141107125656/http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=93088|archivedate=7 November 2014|deadurl=no}}</ref>
 
Kebanyakan pemimpin [[Organisasi Nasional Melayu Bersatu]] (UMNO) di Sabah memuji langkah-langkah drastis yang diumumkan oleh Ketua Menteri Sabah [[Musa Aman]] untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh imigran ilegal.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95061|title=Leaders laud new measures on illegals|publisher=Daily Express|date=14 DisemberDesember 2014|accessdate=15 DisemberDesember 2014}}</ref> Namun, mantan anggota parlemen partai UPKO, [[Wilfred Bumburing]] mengingatkan anggota [[Barisan Nasional]] (BN) tidak harus mengambil kredit mendirikan Komisi Penyelidikan (RCI) karena ia cuma didirikan setelah banyak tekanan dari penduduk asli Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95049|title=RCI only after much pressure from the people: Bumburing|publisher=Daily Express|date=14 DisemberDesember 2014|accessdate=15 DisemberDesember 2014}}</ref> Sementara [[Partai Bersatu Sabah]] (PBS) mengatakan pemerintah Filipina yang harus disalahkan atas penderitaan warganya di Sabah, ini sebagai respon terhadap pernyataan oleh Dubes Filipina ke Malaysia, [[J. Eduardo Malaya]] yang menekankan bahwa anak migran Filipina di Malaysia layak pendidikan formal. Sementara ia mendukung saran tersebut, Sekretaris Jenderal partai itu [[Jenderal Johnny Mositun]] mengingatkan:<ref name="prob">{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95100|title=Manila to blame, says PBS|publisher=Daily Express|date=15 DisemberDesember 2014|accessdate=15 DisemberDesember 2014}}</ref>
 
{{quote|Jumlah orang Filipina di Sabah, legal atau ilegal, sangat besar tapi apa usaha yang telah dilakukan [[Manila]], atau sedang lakukan, untuk melihat pendidikan mereka? Karena penolakan Manila sendiri untuk membuka Kantor Konsuler di Sabah yang membuat ratusan ribu warga Filipina hidup sulit di negara bagian Sabah dan Malaysia pula harus menanggung biaya. Hampir setengah dari pasien yang menggunakan rumah sakit Sabah sebagian besarnya adalah warga Filipina. Sudah empat dekade, warga Filipina di Sabah - pengungsi, pekerja migran dan imigran ilegal - semuanya tidak pernah dipedulikan atau diberi bantuan dari pemerintah Filipina. Mereka cuma dapat bertahan hanya karena [[Pemerintah Malaysia]] berpegang teguh pada norma, standar hukum dan hak asasi manusia internasional. Kami menyediakan pekerjaan bagi mereka, mereka memanfaatkan semua fasilitas sipil kami, dan sekarang kami pula harus mendidik anak-anak mereka. Apa lagi selanjutnya?<ref name="prob"/>|[[Johnny Mositun]], Sekretaris Jenderal [[Partai Bersatu Sabah]].}}
 
Pemimpin Sabah lain seperti Darell Leiking setuju dan mengingatkan pemerintah Filipina untuk meniru rencana [[Pemerintah Indonesia]] dengan mendirikan konsulat di Sabah untuk menjaga warga negara mereka dan mendirikan sekolah bagi anak-anak warga mereka. Pada sebuah pernyataan, ia mengatakan:<ref name="emulate">{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/12/16/emulate-indonesian-govt-taking-care-citizens-sabah-philippine-leaders-told/|title=Emulate Indonesian govt in taking care of citizens in Sabah, Philippine leaders told|publisher=The Rakyat Post|date=16 DisemberDesember 2014|accessdate=16 DisemberDesember 2014}}</ref>
 
{{quote|Pemerintah Filipina harus menerima kenyataan bahwa Sabah adalah negara yang berdaulat dan mereka perlu mendirikan konsulat di negara bagian ini untuk kebaikan rakyatnya. Migran Filipina harus terdaftar untuk memungkinkan mereka untuk memiliki kesempatan yang lebih baik di Sabah, untuk memiliki kehidupan dan pekerjaan tepat karena ia tidak adil untuk memaksakan masalah Filipina kepada Sabah atau pemerintah Malaysia hanya karena pemerintah Filipina gagal untuk bertanggungjawab atas rakyatnya sendiri.<ref name="emulate"/>|[[Ignatius Dorrel Leiking|Darell Leiking]], anggota oposisi ([[Partai Keadilan Rakyat|PKR]]).}}