Kanjeng Ratu Kidul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HanLoong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jhon Thorne (bicara | kontrib)
Baris 39:
[[Pelabuhan Ratu]] adalah sebuah kota nelayan di [[Jawa Barat]]. Masyarakat setempat menyelenggarakan hari suci khusus untuk Kanjeng Ratu Kidul setiap tanggal 6 April. Hari tersebut merupakan hari peringatan bagi penduduk lokal dan mereka memberikan banyak persembahan untuk menyenangkan sang Ratu. Para nelayan lokal juga menyelenggarakan ritual ''sedekah laut'' setiap tahunnya, memberikan persembahan seperti nasi, sayuran, dan berbagai produk pertanian, hingga ayam, tenunan batik, dan kosmetik. Persembahan tersebut dilarungkan ke laut sebagai persembahan untuk Ratu. Para nelayan lokal percaya persembahan mereka akan menyenangkan [[Ratu Laut Selatan]] sehingga ia akan memberkahi mereka dengan hasil tangkapan yang berlimpah serta memberikan cuaca yang bagus, tidak terlalu banyak badai serta ombak.<ref name=wormser>''Legend of Borobudur'', hal. 114: Dr. C.W. Wormser - Het Hooge Heiligdom - Uitgeverij W. Van Hoeve Deventer, N.V. Maatschappij Vorkink Bandoeng</ref>
 
Di sekitar lokasi pantai[[Pantai Palabuhan RatuPalabuhanratu]], tepatnya di Karang Hawu, terdapat petilasan (persinggahan) [[Ratu Pantai Selatan]] yang dapat dikunjungi untuk melakukan ritual tertentu ataupun hanya sekedar melihat-lihat. Di komplek keramat ini terdapat sekurangnya dua ruangan besar yang didalamnya terdapat beberapa makam yang dipercaya penduduk sebagai makam Eyang Sanca Manggala, Eyang Jalah Mata Makuta, dan Eyang Syeh Husni Ali. Di beberapa ruangan juga terpampang gambar penguasa Laut Selatan.
 
Kanjeng Ratu Kidul juga diasosiasikan dengan [[Parangtritis]], Parangkusumo, [[Pangandaran]], [[Karang Bolong]], [[Ngliyep]], [[Puger]], [[Banyuwangi]], dan berbagai tempat di sepanjang pantai selatan Jawa<ref name=wormser/> seperti [[Tulungagung]].