Richard Joost Lino

Revisi sejak 5 Februari 2016 06.35 oleh 36.72.254.49 (bicara)

Richard Joost Lino atau yang biasa dipanggil RJ Lino lahir di Ambon, tanggal 7 Mei 1953. Lino yang semasa kecilnya akrab dipanggil "Manneke" ini adalah insinyur (sipil) dari Institut Teknologi Bandung yang menjadi Direktur Utama PT. Pelindo II (Persero) sejak tahun 2009-sekarang.

PT. Pelindo II (Persero)

Lino mengawali karirnya di PT. Pelindo II (Persero) sebagai staf di Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Departemen Perhubungan, pada tahun 1978. Di sini Lino, pada 1978-1979, dipercaya menjadi manajer proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok atas dana Bank Dunia. Sejak itu hingga 1990 Lino membina karir di PT Pelindo II.

Prestasi Lino selama berkarir di PT. Pelindo II (Persero) dinilai cukup baik. Lino dipilih memimpin PT Pelindo II sejak 2009. Dalam posisi sebagai Direktur Utama, Lino menorehkan kontribusi luar biasa. Dia berhasil menambah keuntungan bersih PT Pelindo sebesar Rp1,26 triliun atau meningkat 32,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurutnya, proyek-proyek besar bernilai trilyun rupiah yang dikerjakan oleh PT. Pelindo II (Persero) sangat tergantung pada  project human rosources. Untuk mewujudkan harapannya itu, pada rentang tahun 2009-2012, ia  mengirimkan 100 pegawai Pelindo II untuk mengambil program master degree di luar negeri seperti Belanda, Belgia, Inggris, Swedia, dan Cina.

Kebijakan lainnya, yang dianggap berhasil membawa PT. Pelindo II (Persero) meraih keuntungan adalah kebijakan pengembangan sistem teknologi komunikasi dan informasi yang terpusat dan terintegrasi, yang dalam penilaian orang telah menyebabkan “the company’s better performance”.

Pencapaian panjang Lino tersebut didukung juga oleh latar belakang pendidikannya yang sarat akan ilmu pengetahuan yang beragam. Lino menyelesaikan pendidikan diplomanya di bidang hydraulic, di Belanda. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke India, Jepang, Amerika Serikat, hingga mendapatkan gelar Master of Business Administration, Institute for Education and Development of Management (IPPM) di Jakarta.

Referensi