Foto jurnalistik

Revisi sejak 11 Desember 2017 11.24 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang)

Foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita. Foto jurnalistik sekarang sering hanya merujuk gambar-gambar diam, meskipun dalam beberapa kasus istilah tersebut juga merujuk kepada video yang digunakan dalam jurnalisme penyiaran. Foto jurnalistik berbeda dengan cabang-cabang terdekat lainnya dari fotografi (contohnya fotografi dokumenter, fotografi dokumenter sosial, fotografi jalanan atau fotografi selebriti).

Foto jurnalistik biasa dibagi tiga yaitu  foto berita spot (spot news), foto berita umum (general news) dan foto esei. Foto spot biasa foto berita yang dibuat tidak terduga seperti kejadian bencana alam, penembakan kepala negara, terorisme dan berita berita lain yang akan membuat foto ini dipasang di halaman muka surat kabar.  Foto bertia umum merupakan foto berita yang merekam kejadian yang sudah bisa dipresiksi seperti pelantinkan presiden, upacara bendera kemerdekaan RI, pembukaan sidang MPR dan berita-berita lain yang terjadual dan dianggap punya nilai berita.   Sedangkan yang terakhir adalah foto esei yaitu foto yang dibuat berupa rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa.  Ada pendapat bawah foto esei bukan monopoli para jurnalitik, foto ulang tahun, foto perkawinan, foto sunatan termasuk dokumentasi foto esei tetapi tidak mempunyai nilai jual pada surat kabar atau media.

Bacaan tambahan

  • Kenneth Kobre, Photojournalism : The Professional's Approach 6th edition Focal Press, 2008.
  • Don McCullin. Hearts of Darkness (1980 - much reprinted).
  • Zavoina, Susan C., and John H. Davidson, Digital Photojournalism (Allyn & Bacon, 2002). ISBN 0-205-33240-4
  • The Photograph, Graham Clarke, ISBN 0-19-284200-5
  • An Hand Book: Photo Journalism
  • Zahar, I. (14 July, 1996). Peranan Majalah Foto dalam Pengembangan Foto. Kompas, p. 24. doi:10.13140/RG.2.1.2391.7843https://www.academia.edu/21976188/Zahar I. 14 July 1996 . Peranan Majalah Foto dalam Pengembangan Foto. Kompas p. 2
  • Zahar, I. (17 June, 1997). Pengembangan Foto Features. Pikiran Rakyat, p. 12. doi:10.13140/RG.2.1.3702.5046https://www.academia.edu/21976083/Zahar_I._17_June_1997_._Pengembangan_Foto_Features._Pikiran_Rakyat_p._12
  • Zahar, I. (4 May, 1997). Pentingnya Tema Foto. Kompas, p. 24. doi:10.13140/RG.2.1.4751.0802 https://www.academia.edu/21976138/Zahar_I._4_May_1997_._Pentingnya_Tema_Foto._Kompas_p._24
  • Zahar, I. (22 April, 1997). Sumber Dana Proyek Pribadi Fotografer. Kompas, p. 11. doi:10.13140/RG.2.1.3309.2884https://www.academia.edu/21976411/Zahar_I._22_April_1997_._Sumber_Dana_Proyek_Pribadi_Fotografer._Pikiran_Rakyat_p._11
  • Zahar, I. (30 December, 1997). Tema Foto Jurnalistik Penunjang Karier. Pikiran Rakyat, p. 12. doi:10.13140/RG.2.1.4357.8640
  • Zahar, I. (3 May, 1998). Plagiat Plagiat di Bidang FOto. Kompas, p. 16. doi:10.13140/RG.2.1.1867.4966
  • Zahar, I. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Interpretasi Foto. Jakarta: Universitas Negri Jakarta.

[1]

Referensi

  1. ^ Zahar, I. (2002). Kiat Jitu Menembus New York : catatan Fotografer, Creative Media : Jakarta.https://www.academia.edu/21975549/Kiat_Jitu_Menembus_New_York_Catatan_Fotografer

Pranala luar