Afasia

Revisi sejak 23 November 2017 11.49 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Afasia adalah gangguan fungsi bicara pada seseorang akibat kelainan otak.[1] Orang yang menderita afasia tidak mampu mengerti maupun menggunakan bahasa lisan.[1] Penyakit afasia biasanya berkembang cepat sebagai akibat dari luka pada kepala atau stroke, tetapi juga dapat berkembang secara lambat karena tumor otak, infeksi, atau dementia.[2] Evaluasi medis dari penyakit ini dapat dilaksanakan oleh ahli penyakit saraf hingga ahli patologi bahasa.[3]

Kelainan otak menimbulkan penyakit afasia.

Penyebab

Penyebab dari Afasia adalah kerusakan pada hemisfer otak besar.[4]Terutama pada bagian area Broca's, Wernicke's.[4] Kerusakan pada kedua area ini dapat menyebabkan penyakit stroke atau luka kepala, yang dapat menyebabkan afasia.[4] Area Broca's ditemukan oleh Pierre Broca yang diketahui berpengaruh pada kemampuang mengerti bahasa, sedangkan area Wernicke's ditemukan oleh Karl Wernicke yang diketahui berpengaruh pada kemampuan berbicara.[5]

Tipe dan gejala

  • Afasia pada bagian Broca's akan menyebabkan kesulitan dalam mengekspresikan bahasa.[4] Berbicara masih bisa tetapi ritmenya hilang hanya beberapa kata yang diungkapkan berarti.[4]
  • Afasia pada bagian Wernicke's akan menyebabkan kesulitan dalam mengarang.[4] Kemampuan berbicara sangat baik, tetapi isinya berantakan, dengan kekacauan diksi atau tata bahasa.[4]

Referensi

  1. ^ a b Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.119.
  2. ^ "Aphasia". MedicineNet.com. Diakses tanggal 2011-05-23. 
  3. ^ http://www.medicinet.com
  4. ^ a b c d e f g (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical Encyclopedia. British Medical Association.
  5. ^ (Inggris) Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB. 2011. Campbell Biology. Ed ke-9. New York: Pearson.