Wikipedia

Critical Eleven

film yang berasal dari Indonesia
Revisi sejak 14 Januari 2017 13.27 oleh Takutcik (bicara | kontrib) (→Referensi)

Critical Eleven adalah film Indonesia bergenre drama romantis produksi bersama antara Starvision Plus dan Legacy Pictures yang akan dirilis 4 Mei 2017. Film ini merupakan adaptasi dari novel terlaris karya Ika Natassa dan menjadi film pertama novelnya. Film yang ditulis skenarionya oleh Jenny Jusuf lalu disutradarai oleh Monty Tiwa & Robert Ronny. Critical Eleven berceritera tentang pertemuan Ale dan Anya yang begitu istimewa. Namun, kini mereka menemui titik balik dalam sebuah tragedi besar yang menerpa hubungan mereka. Kini cintapun perlu diperjuangkan dan cinta harus bisa mengalahkan kesedihan dan rasa kehilangan.

Critical Eleven
SutradaraMonty Tiwa
Robert Ronny
ProduserChand Parwez Servia
Fiaz Servia
Robert Ronny
SkenarioJenny Jusuf
Berdasarkan
novel terlaris berjudul sama karya Ika Natassa
Pemeran
Penata musikGanden Bramanto
SinematograferYudi Datau
PenyuntingCesa David Luckmansyah
Perusahaan
produksi
DistributorStarvision Plus
Tanggal rilis
4 Mei 2017
Durasi- menit
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Dibintangi oleh Adinia Wirasti, Reza Rahadian. Dengan mengambil latar kota New York.

Sinopsis

Dalam dunia penerbangan, dikenal sebuah istilah yakni Critical Eleven, 11 menit paling kritis di dalam pesawat. Dimulai dari 3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing — karena secara statistik, 80% kecelakaan pesawat, umumnya terjadi dalam rentang waktu 11 menit. Dan peristiwa itu tidak dapat dipungkiri.

--- It's when the aircraft is most vulnerable to any danger. In a way, it's kind a the same with meeting people. ---

Istilah inipun dapat terjadi pada mereka yang tak mampu mengatasinya. 3 menit pertama bersifat kritis karena saat itulah kesan pertama mulai terbentuk, lalu ada 8 menit sebelum berpisah — saat ketika senyum, melihat tindak tanduknya, dan ekspresi wajah orang tersebut, jelas berceritera. Apakah itu akan menjadi awal suatu hubungan diantara mereka ataukah justru menjadi perpisahan diantara mereka?

Ale (Reza Rahadian) dan Anya (Adinia Wirasti) pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta - Sydney. Saat pertemuan terjadi, 3 menit pertama Anya mulai terpikat, 7 jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan dan tawa satu sama lain, sampailah pada 8 menit sebelum berpisah. Sejak pertemuan itu berakhir, dalam hatinya, Ale yakin bahwa dia begitu menginginkan Anya. Dan dari peristiwa berkesan itu, Ale dan Anya menjalin hubungan dan melanjutkannya dalam sebuah mahligai pernikahan.

Setelah 5 tahun berlalu, kedua orang yang saling mencintai ini harus menghadapi tragedi terbesar dalam pernikahan mereka. Saat Aidan, bayi di kandungan Anya meninggal dunia akibat kecelakaan yang menimpanya.

Duka atas kepergian Aidan, menciptakan jarak diantara mereka. Dan akhirnya, mengancam kebahagiaan Anya dan Ale sebagai sebuah keluarga. Dalam dukanya, Anya mendapatkan penghiburan dari sahabat-sahabatnya Agnes, Tara, dan Donny. Tanpa Anya sadari, Donny diam-diam menaruh hati padanya. Sementara Ale, makin tenggelam dalam pekerjaannya di Oil Rig lepas pantai.

Apakah 2 orang yang saling mencintai ini, harus berpisah selamanya? Dan apa yang membuat mereka mempertanyakan kembali, pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada 11 menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka?

Trivia

  • 1. Bagi yang belum mengenal sosok novelis ini, Ika Natassa adalah seorang bankir dan juga penelur novel romansa terlaris dari hasil karyanya sendiri. Seperti Antalogi Rasa, Twivoviare, Critical Eleven, The Architechture of Love dan lainnya. Berawal dari cerpen karyanya, Ika Natassa melanjutkannya ke novel dengan judul Critical Eleven. Sampul novel Critical Elevennya sendiri merupakan hasil asli ilustrasi dari Ika Natassa. Bahkan menjadi cover novelnya mendapat penghargaan. Bahkan hak novel dengan judul diatas, telah dibeli para Production House (PH) ternama, untuk diangkat menjadi film layar lebar.


  • 2. Peluncuran novel Critical Eleven karya Ika Natassa ini, unik karena dalam waktu 11 menit peluncurannya, novel Critical Eleven laris terjual. Penjualan novel ini sungguh menggembirakan. Selama tiga bulan awal penerbitannya saja, novel bersampul warna biru langit itu sudah dicetak ulang sebanyak tujuh kali. Maka tidaklah heran bila kemudian banyak produser mendekati Ika untuk meminang Critical Eleven dalam film layar lebar. Sayangnya, Ika enggan buru-buru melepas hak adaptasinya. Karena novelnya saja dilaunching tahun 2015 silam, dan belum punya planning untuk diadaptasi ke film.


  • 3. Melihat respon positif para pembaca novel Critical Eleven, Ika Natassa membuat OST novelnya bersama Aris Munandar Muda. Yakni Lagu Ale untuk Anya, yang dapat disaksikan melalui link ini ...


  • 4. Pada awal launching novel ini menjadi best seller begitu cepat. Akhirnya muncul 4 PH yang berniat meminang project novel ini diangkat ke layar lebar. Beberapa bulan kemudian, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Ika Natassa memberikan hak adaptasi novelnya kepada Starvision Plus untuk diadaptasi ke layar lebar. Mengetahui bahwa novel Critical Eleven akan difilmkan, Robert Ronny dari Legacy Pictures, sebagai produser mengaku bahwa novel ini mempunyai kesan tersendiri baginya, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk berkerjasama dengan Starvision Plus. Tak hanya sebagai produser, Robert Ronny juga merangkap sebagai sutradara bersama Monty Tiwa.


  • 5. Masih ingat pada pembukaan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Indonesia? Tempat ini menjadi tempat pertemuan antara Chand Parwez Servia dari Starvision, Ika Natassa penulis novelnya, Robert Ronny dari Legacy Pictures dan Jenny Jusuf sebagai penulis skenario. Sesuai dengan temanya, mereka menemukan tempat yang sesuai untuk bertemu, karena jadwal mereka yang padat saat itu.



  • 7. Proses syuting yang melibatkan 2 negara yakni, Indonesia dan Amerika. Dikerjakan pada November 2016 saat musim gugur. Ika Natassa-pun ikut serta dalam prosesnya. Mulai dari pemilihan pemain, ikut menemani proses syuting, agar tidak lepas dari apa yang dibayangkannya, hingga berbagai hal dalam proses pengembangan Critical Elevennya.


  • 8. Kontroversi film ini terjadi ketika, pada pers confrence Legacy Pictures pertengahan Desember 2016 silam di Epicentrum XXI dalam peluncuran teaser poster dan trailernya, poster teaser yang beredar memaparkan aksi 'ciuman' mesra kedua bintang utama ini. Menurut info, sebenarnya poster ini adalah tahapan draft atau first look poster. Namun bocor dan beredar dari akun yang tak resmi. Namun poster ini resmi dari pihak produksi dan bukan rekaan fans. Sejauh ini, baik Ika Natassa dan Reza Rahadian, memaparkan bahwa ciuman merupakan hal wajar, lalu kenapa menjadi kontroversi, tabu dan diperdebatkan...? Belum lagi banyak pihak menginginkan bahwa pemainnya berdasarkan bayangan pembaca novelnya. Melihat pasangan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti ada yang merespon positif dan negatif.


  • 9. Proses tahapan post Pro dikerjakan di Imagica Sea Malaysia, ditangani oleh Khikmawan Santosa, spesialis sound designer. Videographic motion oleh Capluk, Editing dikerjakan oleh Cesa David Lukmansyah.


  • 10. Original Motion Picture Soundtrack Critical Eleven secara khusus dibawakan oleh Isyana Sarasvati lalu diarransemen oleh Andi Rianto. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ika Natassa langsung lewat Instagramnya.


Pranala Luar

Sosial Media

Referensi

‎ Poster UnOfficial 'Critical Eleven' menuai Kontroversi] @KapanLagi.com

 

Artikel bertopik film ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Critical_Eleven&oldid=12144631"