Air ketuban
artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. |
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2012. |
Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin.[1]
Bobot jenis cairan ini sekitar 1.080.[1] Makin tua kehamilan, makin turun berat jenisnya, hingga menjadi 1.025-1.010.[1]
Fungsi air ketuban
Air ketuban berfungsi antara lain untuk:[2]
- Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
- Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
- Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
- Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik.
- Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.
Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
- Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.
- Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir.
Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
- Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat waktu.
A. Komposisi Cairan Amnion :
1. Terdiri dari 98% air 2. Bahan padat lain 2% yang terdiri dari :
a) Elektrolit, derifat protein (kreatinin, ureum, dan asam urat), glukosa, lemak, dan lemak protein (fosfolipid dan kolesterol) b) Hormon (HCG, Hpl, Estrogen, Progesteron, Prolaktin) c) Enzim (seluruh enzim dalam tubuh manusia) d) Pigmen ( bilirubin pada awal kehamilan yang akan menghilang saat hepar menjadi matang) e) Bahan-bahan dari janin seperti rambut, verniks
Tindakan Darurat Saat Air Ketuban Pecah
Apa yang semestinya dilakukan saat air ketuban pecah? Air ketuban pecah bisa menjadi pertanda bahwa bayi akan segera lahir. Namun apa yang harus dilakukan jika air ketuban pecah pada masa janin belum waktunya lahir? Berikut ini 3 tindakan darurat yang harus segera diambil saat air ketuban pecah pada masa janin belum waktunya lahir.
- Jangan Panik!
Atur napas dan sebisa mungkin jangan banyak bergerak. Air ketuban pecah sebelum waktunya, bisa terjadi karena kondisi ibu hamil yang sedang sakit atau kecelakaan.
- Catat jam dan menit saat air ketuban pecah.
Tujuannya, agar dokter dan paramedis bisa mengetahui secara pasti kesempatan janin anda untuk bisa diselamatkan. Jika ketuban pecah, janin berisiko terkena infeksi dari luar. oleh karnea itu, penanganan cepat dan tepat waktu perlu dilakukan agar janin anda selamat. Perhatikan juga kondisi air ketuban. AIr ketuban normal itu berwarna bening dan tidak berbau busuk. Jika air ketuban berwarna keruh dan berbau tidak sedap, kemungkinan sudah terkena infeksi dan membahayakan kondisi janin anda
- Segera Bawa ke dokter / paramedis
Penanganan serius secara cepat dan tepat dapat menyelamatkan bayi anda dari kematian. Penanganan yang terlambat bisa membuat bayi terkena risiko infeksi atau terlalu lama menelan air ketuban.
Referensi
- ^ a b c Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.184.
- ^ "Air Ketuban". Diakses tanggal 2011-08-04.