Pesta Olahraga Asia 2018

Pesta Olahraga Asia ke-18

Asian Games 2018 (Indonesia : Pesta Olahraga Musim Panas Asia 2018), secara resmi dikenal sebagai Asian Games XVIII, yang akan menjadi Edisi ke 18 dari acara multi event olahraga regional Asia yang rencananya akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018 - 2 September 2018[1], di dua tempat yaitu Jakarta dan Palembang[2], serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung, Jawa Barat, dan Banten[3][4]. Direncanakan akan menyelenggarakan 41 cabang olahraga, yang terdiri atas 33 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade[5][6].

Asian Games 2018
Asian Games XVIII
Logo Asian Games 2018
Logo Asian Games 2018
Logo Asian Games 2018
Tuan rumah Jakarta & Palembang
Jumlah negara peserta 45
Jumlah atlet ± 15000 Atlet (Perkiraan)
Jumlah pertandingan 490 dalam 44 Cabang Olahraga (Perkiraan)
Upacara pembukaan 18 Agustus 2018
Upacara penutupan 2 September 2018
Janji atlet TBA
Janji wasit TBA
Tempat upacara Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta

Event olahraga ini merupakan, event yang kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah pertandingan Asian Games, setelah Asian Games 1962[7], dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, dua kota akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Jakarta sebagai ibu kota negara, dan Palembang sebagai ibukota provinsi Sumatra Selatan.[8]

Seperti dijelaskan diatas bahwa terdapat tiga tuan rumah pendukung yang tujuannya berencana untuk mendukung event Asian Games 2018 yang dimana membantu tuan rumah utama membantu menyediakan venue olahraga.

Indonesia telah disetujui sebagai tuan rumah Asian Games XVIII oleh Olympic Council of Asia dewan eksekutif pada 19 September 2014.[9] Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga terbesar di benua Asia ini, akan menjadi tuan rumah pada tahun 2018 yang seharusnya di rencanakan pada tahun 2019, hal ini untuk menghindari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada tahun tersebut.[10] [11]

Awalnya Hanoi, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah. [12]

Namun, mereka mengundurkan diri karena kendala keuangan[13].

Penawaran dan Pengembangan

Hanoi

Hanoi merupakan tuan rumah Asian Games XVIII pada tahun 2019, setelah mereka memenangkan tender atas proposal serta presentasi sebagai tuan rumah mengalahkan negara-negara lain yang mengajukan sebagai tuan rumah yaitu Dubai dan Surabaya. Dubai mengundurkan diri pada menit-menit terakhir bukan mengumumkan niat mereka untuk fokus pada tawaran masa depan sementara komite wakil presiden pertama membantah penarikan apapun dan diklaim Komite Olimpiade Nasional UEA "tidak berlaku untuk hosting 2019 Asian Games" dan "hanya dianggap" demikian .Delegasi Indonesia mengklaim bahwa kemenangan Hanoi dipengaruhi oleh kepentingan China di negara ini.

Nama Kota

Tuan Rumah

Voting
Hanoi 29
Surabaya 14
Dubai Mengundurkan

Diri

Pengunduran Diri Hanoi, Sebagai Tuan Rumah Asian Games XVIII

Namun, pada bulan Maret 2014, ada beberapa kekhawatiran tentang tuan rumah Vietnam . Keprihatinan termasuk diantisipasi anggaran dari US $ 150 juta itu realistis. Ada klaim bahwa pemerintah akhirnya akan menghabiskan lebih dari US $ 300 juta. Selain itu, kritikus khawatir bahwa beberapa stadion yang dibangun bersamaan dengan Pesta Olahraga Asia Tenggara 2003 tidak dimanfaatkan sejak saat itu. Mantan ketua Komite Olimpiade Vietnam Ha Quang Du juga menambahkan bahwa tuan Asian Games tidak akan meningkatkan pariwisata di Vietnam.

Pada tanggal 17 April 2014, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung resmi mengumumkan penarikan Hanoi dari tuan rumah Asian Games XVIII. Ia mencontohkan ketidaksiapan dan resesi ekonomi sebagai alasan utama penarikan, mengatakan negara tidak mampu membayar pembangunan fasilitas dan tempat. Banyak orang Vietnam mendukung keputusan untuk mundur. Tidak ada hukuman yang diberlakukan untuk penarikan ini.

Penunjukan Jakarta dan Palembang

Setelah Hanoi mengundurkan diri, sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, OCA menyatakan bahwa Indonesia,China dan Uni Emirat Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan rumah. Indonesia dianggap sebagai favorit, karena Surabaya adalah runner-up dari tawaran sebelumnya, dan bersedia untuk melakukannya jika dipilih. Filipina dan India menyatakan minat mereka menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, tetapi India gagal mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan waktu oleh OCA.

Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Olimpiade dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021.Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kuwait City, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu. Penjadwalan pertandingan Asian Games, dirubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun 2019 akan di selenggarakan pemilihan presiden 2019. Pada tanggal 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah, dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Olimpiade berikutnya.

Organisasi

Marketing

Logo yang diluncurkan pertama pada tanggal 9 September 2015, tepat pada saat perayaan Hari Olahraga Nasional Indonesia, logo yang digambarkan seperti cenderawasih, spesies langka burung di Indonesia. Ini melambangkan harapan yang tinggi untuk olahraga negara di event empat tahunan. Drawa, burung-dari-surga diresmikan sebagai maskot pada tanggal 28 Desember 2015. Namun, setelah munculnya kritik besar atas desain kuno dan tidak menarik atas logo tersebut, penyelenggara menarik kembali maskot dan logo yang telah diluncurkan dan memerintahkan Badan Ekonomi Kreatif untuk merevisi desain logo tersebut.

Pada tanggal 28 Juli 2016, sebuah logo dan maskot baru diresmikan oleh Badan Ekonomi Kreatif, Komite Olimpiade Indonesia, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia. Logo baru ini didasarkan pada desain atap Stadion Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962 di Jakarta, dengan delapan jalur yang mengarah ke stadion dan matahari bersinar di Asia , yang mencerminkan Energi Asia yang bersinar di seluruh Asia dan dunia.

Maskot baru mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga binatang, masing-masing dari berbagai daerah di Indonesia. Bhin Bhin mewakili Cendrawasih burung surga, mengenakan rompi dengan motif tradisional Asmat dari Papua, Kawasan Timur Indonesia, yang melambangkan strategi. Atung mewakili Rusa bawean, mengenakan sarung batik parang dari Indonesia Bagian Tengah, yang melambangkan kecepatan dan "Jangan pernah menyerah dalam pertempuran". Kaka merupakan badak jawa bercula satu, mengenakan motif bunga dari Songket Palembang yang mewakili Indonesia bagian barat, yang melambangkan kekuatan.Bersama-sama, nama mereka; Bhin Bhin - Atung - Kaka, suku kata dikombinasikan menciptakan Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity), motto nasional Indonesia.

Venue, Gelanggang/Arena

Sebagai tempat kompetisi pertandingan olahraga, beberapa Vanue atau dalam istilah bahasa Indonesia Gelanggang/Arena sedang di bangun dan beberapa vanue yang sudah ada sedang di lakukan renovasi disetiap kota yang menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. Pada bulan 7 Januari 2015, diumumkan bahwa kampung atlet dan cabang olahraga air dipusatkan di Kemayoran, dan saat ini sedang dilakukan pembangunan serta renovasi. Sebuah media center juga akan dibangun disemua tempat yang menjadi tuan rumah perlombaan bekerjasam dengan Jakarta Convention Center.

Organisasi Olahraga berharap dapat menurunkan biaya penyelenggaraan dengan menggunakan fasilitas dan infrastruktur olahraga yang sudah ada, termasuk tempat yang dibangun untuk SEA GAMES 2011. Pemerintah provinsi Sumatera Selatan telah mengklaim bahwa mereka siap untuk mengadakan setidaknya 18 disiplin olahraga yang semuanya dapat diselenggarakan di kompleks Jakabaring Sport City. Mereka akan merenovasi beberapa fasilitas di komplek ,tersebut termasuk upgrade kapasitas Stadion Gelora Sriwijaya dari 36.000 menjadi 60.000 kursi. Mereka juga akan memperpanjang Danau Jakabaring menjadi 2.300 meter.

Transportasi

Sebagai bagian dari persiapan menyambut Asian Games, pembangunan MRT Jakarta akan dipercepat. Palembang juga akan meng-upgrade fasilitas transportasi mereka dengan membangun monorel dengan panjang 25KM dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sport City. Beberapa fasilitas transportasi lainnya seperti underpass, flyover, dan jembatan juga akan dibangun di kota tersebut. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II akan memperluas kedatangan dan keberangkatan terminal yang ada, dan membangun skybridge dengan transit kereta ringan (LRT) terminal yang mengambil penumpang ke Jakabaring.

Biaya

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk mempersiapkan Asian Games, dan pemerintah daerah juga diharapkan untuk memasok dana.

Olahraga

Upacara Pembukaan dan Penutupan

OCA memutuskan bahwa Jakarta akan mejadi penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan,meskipun seorang menteri olahraga sebelumnya mengatakan Palembang akan menjadi tuan rumah upacara penutupan.

Olahraga

Asian Games XVIII yang akan di selenggarakan pada tahun 2018 direncanakan menyelenggarakan 33 cabang olahraga Olimpiade dan 11 cabang olahraga non olimpiade dengan jumlah nomor perlombaan sebanyak 490 nomor, hal ini menjadikan Asian Games kali ini menjadi penyelenggara terbanyak memperlombakan baik cabang olahraga maupun nomor olahraga yang akan di pertandingkan.

Negera Peserta