Stadion Utama Gelora Bung Karno
Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama , yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan melalui Keppres No. 4/1984. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.
Stadion Utama Gelora Bung Karno SUGBK | |
---|---|
Informasi stadion | |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Operator | Badan Pengelola Gelora Bung Karno |
Lokasi | |
Lokasi | Jakarta Pusat, Indonesia |
Koordinat | |
Konstruksi | |
Mulai pembangunan | 8 Februari 1960 |
Dibuat | 8 Februari 1960 |
Dibuka | 24 Agustus 1962 |
Diperbesar | 17 Agustus 1962 |
Direnovasi | 24 Juli 1962[1] |
Biaya pembuatan | $12,500,000 |
Data teknis | |
Permukaan | Rumput |
Kapasitas | 150,800 (1962) 88,083 (2007) 80,000 (2017) |
Pemakai | |
Indonesia Liga Indonesia Persija Jakarta | |
Dengan kapasitas awal sekitar 120.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962 mulai buka diresmikan sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 yang diadakan di Jakarta.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu menjadikan gelanggang olahraga ini sebagai stadion sepak bola terbesar di Indonesia Indonesia.Hingga saat ini, Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di Indonesia
Pada Final Perserikatan 1985,Pertandingan Persib Bandung melawan PSMS Medan disini menjadi pertandingan amatir dengan attendance terbanyak yaitu 150.000 penonton, Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh PSMS Medan
Data stadion
Acara yang pernah diselenggarakan
Selain untuk pertandingan sepak bola nasional dan internasional, GBK juga sudah banyak dipakai untuk berbagai macam acara, baik untuk acara keagamaan, acara peringatan hari besar (seperti acara peringatan 100 tahun kebangkitan nasional), kampanye partai politik, ujian masuk untuk CPNS secara serempak maupun konser musik.
Lihat pula
Referensi
Daftar pustaka
- Pour, Julius (2004), Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno (dalam bahasa Indonesian), Jakarta: Grasindo, ISBN 978-979-732-444-5.
- Huebner, Stefan (2016). Pan-Asian Sports and the Emergence of Modern Asia, 1913-1974. Singapura: NUS Press, 174-201 (ISBN: 978-981-4722-03-2).
Pranala luar
Didahului oleh: Stadion Buruh Beijing, Republik Rakyat Tiongkok |
Stadion Pertandingan Final Piala Asia AFC 2007 |
Diteruskan oleh: Stadion Internasional Khalifa Doha, Qatar |
Didahului oleh: 700th Anniversary Stadium Thailand |
Southeast Asian Games Athletics competitions Main Venue 1997 |
Diteruskan oleh: Sultan Hassal Bolkiah Stadium Brunei Darussalam |