Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi telah dijelaskan oleh Zahariev. [1]

Definisi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online [2] kependekan yg berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yg ditulis dan dilafalkan sbg kata yg wajar (msl mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, dan sidak inspeksi mendadak).

Akronim terlalu pendek kurang disukai karena berisiko ditemui akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sebalik-nya, akronim yang terlalu panjang dapat merepotkan. Kesesuaian dengan kata-kata atau makna yang diwakili merupakan hal penting, di samping perlunya akronim itu mudah diucapkan.

Konflik pengertian dengan kata lain atau akronim lain dapat menimbulkan komplikasi yang tidak perlu. Pembentukan akronim dalam perspektif etika bahasa dapat mengacu pada pendapat Wittgenstein (1889-1951, filsuf bahasa, matematika, dan logika) yang menyatakan bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik.

Contoh-contoh akronim

Akronim umum:

  • Asbun - asal bunyi
  • Sinetron - sinema elektronik
  • Petrus - penembak misterius
  • Markus - makelar kasus

Akronim politik di Indonesia:

  • Kades - Kepala Desa
  • Pelita - Pembangunan Lima Tahun
  • Pemkot - Pemerintah Kota (Kotamadya)
  • Cagub - Calon Presiden

Akronim terkait dengan masalah pendidikan:

  • Toga: Tanaman obat keluarga
  • OSIS: Organisasi Siswa Intra Sekolah

Referensi

Pranala luar