Fadli Zon

Menteri Kebudayaan ke-2
Revisi sejak 25 September 2017 08.11 oleh Bangpep (bicara | kontrib)

Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. (lahir 1 Juni 1971) adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014 - 2019.[2] yang berdarah Minangkabau. Bersama Prabowo Subianto dan beberapa tokoh nasional, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya dan menjabat sebagai wakil ketua. Sejak 8 Oktober 2015, ia juga dipercaya sebagai Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia.[1][3]

Fadli Zon
Berkas:Fadli Zon.jpg
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Bidang Politik dan Keamanan
Mulai menjabat
2 Oktober 2014
PresidenJoko Widodo
Ketua DPRSetya Novanto
Ade Komarudin
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Pelaksana tugas Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
16 Desember 2015 – 11 Januari 2016
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Setya Novanto
Pengganti
Ade Komarudin
Sebelum
Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption[1]
Mulai menjabat
8 Oktober 2015
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir1 Juni 1971 (umur 53)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikPartai Gerindra
Suami/istriKatharine Grace
AnakShafa Sabila Fadli
Zara Saladina Fadli
AlmamaterUniversitas Indonesia
London School of Economics and Political Science
ProfesiPolitikus
X: fadlizon Instagram: fadlizon Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Ia menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dan Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris.

Dia mendapatkan Gelar Doktor di Program Studi Sejarah FIB UI. Fadli Zon juga pernah aktif menjadi pengajar di almamaternya, FIB UI.

Keluarga

Fadli Zon lahir di Jakarta, dan merupakan putera pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim.[4] Kedua orang tuanya berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat, Minangkabau.[4][butuh rujukan]

Fadli Zon menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di desa Cisarua, Bogor.[4][butuh rujukan] Ia melanjutkan pendidikan SMP-nya di Gadog, Bogor, dan kemudian pindah ke Jakarta.[4] Fadli belajar selama dua tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat summa cum laude.[4][butuh rujukan]

Fadli kemudian melanjutkan studinya di program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI).[5]. Semasa kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus.[4][butuh rujukan] Ia pernah menjadi Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993), Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-1994).[4][butuh rujukan] Ia aktif dalam kehidupan politik kampus dengan memimpin berbagai demonstrasi dan menghidupkan kelompok-kelompok studi di dalam kampus UI era awal 1990-an.[4][butuh rujukan] Selain itu, ia juga bergabung dengan Teater Sastra UI.[4] Di luar kampus, ia pernah menjadi Sekjen dan Presiden Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) pada 1993-1995, pengurus pusat KNPI (1996-1999), pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999), dan anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) sejak 1996.[4][butuh rujukan]

Pada tahun 1994, Fadli Zon terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.[4][butuh rujukan] Pada tahun 2002, ia mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harriss dan Robert Wade.[4][butuh rujukan]

Fadli Zon dikaruniai dua anak, Shafa Sabila Fadli (13 tahun) dan Zara Saladina Fadli (6 tahun).[4]

Wakil Ketua DPR

Pencalonan dan pengangkatan

 
Fadli Zon pada acara Forum Parlemen Asia Pasifik 2015

Fadli Zon diangkat sebagai wakil ketua DPR pada 2 Oktober 2014.[6] Pemilihan ketua dan 5 wakil ketua DPR sendiri dilakukan pascapelantikan dan sumpah jabatan 555 Anggota DPR periode 2014-2019 di ruang paripurna Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, MPR RI.[6] Sistem yang digunakan untuk pemilihan mengacu pada UU MD3, yang mewajibkan Ketua DPR dan wakilnya diajukan dalam satu paket oleh fraksi-fraksi di DPR.[6] Fadli Zon masuk dalam paket yang diajukan oleh lima fraksi dalam Koalisi Merah Putih yaitu Partai Golkar, Gerindra, PKS, PPP, Partai Demokrat, dan PAN, dengan pimpinan Setya Novanto.[6] Meski sempat diwarnai kericuhan, paket ketua dan wakil ketua dari Koalisi Merah Putih ini akhirnya terpilih secara aklamasi dan tanpa paket saingan, dan dilantik oleh ketua Mahkamah Agung Hatta Ali di hari yang sama malam harinya.[7]

Kasus penghinaan Joko Widodo oleh Muhammad Arsyad Assegaf

Pada 23 Oktober 2014, Muhammad Arsyad Assegaf, seorang asisten tukang sate warga Ciracas, Jakarta Timur, ditahan Bareskim Polri atas tuduhan pornografi, penghinaan, dan perbuatan tidak menyenangkan dengan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE atas tindakannya mengunggah gambar hasil suntingan yang menunjukkan Presiden Joko Widodo sedang beradegan seksual dengan mantan presiden Megawati Soekarnoputri di media sosial.[8][9]

Fadli Zon merespon dengan mengunjungi keluarga Muhammad Arsyad dan menyatakan ingin membantu proses penangguhan Arsyad yang ketika itu sudah ditahan, dengan menyiapkan tim pengacara.[10]. Sebelum bertemu dengan petugas kepolisian, Fadli Zon memberikan pernyataan bahwa pemerintah tidak seharusnya mengkriminalisasi wong cilik, dan hukum harus bisa tegas kepada siapa pun yang melanggar, baik wong cilik maupun pejabat tinggi negara.[11] Di hari yang sama, ia dan keluarga Arsyad mengunjungi Arsyad di Bareskim dan menyampaikan bahwa kasus ini berlebihan dan merupakan bentuk politisasi hukum.[12]

Setelah rapat dengan petugas kepolisian selesai, anehnya Fadli Zon mengubah pandangannya dan menyatakan bahwa polisi telah bekerja sebagaimana mestinya.[13] Fadli Zon menyatakan bahwa ia menanyakan perkembangan kasus-kasus yang ia laporkan sebelumnya, dan menyatakan bahwa polisi telah memproses kasus-kasus tersebut.[13]

Pandangan terhadap kenaikan harga BBM November 2014

Pada bulan November 2014, Pemerintahan Joko Widodo memutuskan untuk menaikkan harga BBM dari Rp.6.500 menjadi Rp.8.500 per liter.[14] Menanggapi hal ini, Fadli menyatakan bahwa argumentasi pemerintah untuk menaikkan harga BBM dangkal.[15] Fadli menganggap kebijakan ini tidak tepat dan pertama kali dalam sejarah harga BBM dinaikan saat harga minyak dunia turun.[15] Fadli menilai kebijakan yang diambil oleh pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla mencari jalan pintas dalam mengelola negara, padahal ada cara lain untuk menyejahterakan rakyat tanpa mengurangi subsidi BBM.[16] Ia menilai bahwa harga BBM di Singapura Rp.8.000 lebih murah dibandingkan di Indonesia.[16]

Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC)

Pada 8 Oktober 2015, Fadli Zon dipilih sebagai Presiden Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia menggantikan presiden sebelumnya, Garcia Cervantes yang berasal dari Meksiko. Ia terpilih secara aklamasi dalam rapat Dewan Direksi GOPAC yang berlangsung di Yogyakarta yang dihadiri sejumlah perwakilan GOPAC regional Afrika, Arab, Amerika Latin, Asia Timur, Oseania, Karibia, dan Amerika Utara.[3]

Karya-karya

Buku

Puisi

  • Sajak Seekor Ikan[18]
  • Air Mata Buaya[18]
  • Raisopopo[19]
  • Pasukan nasi bungkus[20]
  • Sandiwara[21]
  • Sajak Orang Hilang[22]
  • Sajak Tentang Boneka[23]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Board of Directors" Website Resmi GOPAC, Diakses 17 November 2015.
  2. ^ "Pimpinan DPR". DPR RI. 2 Oktober 2014. Diakses tanggal 9 November 2014. 
  3. ^ a b "Fadli Zon Terpilih Jadi Presiden Parlemen Antikorupsi Sedunia" Tempo.co.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m Fadlizon.com: Profil Fadli Zon 2014.
  5. ^ Merdeka.com: Profil Fadli Zon 9 November 2014.
  6. ^ a b c d Setelah Dilantik, Agenda Pertama Anggota Baru DPR Pilih Pimpinan.
  7. ^ Andriyanto 2014.
  8. ^ Fatimah 2014.
  9. ^ Prasetya 2014.
  10. ^ Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi.
  11. ^ Kasus Penghinaan Jokowi di Sosmed Jadi Pelajaran.
  12. ^ Fadli Zon Kunjungi MA di Bareskrim.
  13. ^ a b Gerindra lends support to jokowi Critic.
  14. ^ Nashrillah 2014.
  15. ^ a b Ihsanuddin 2014.
  16. ^ a b Raharjo 2014.
  17. ^ Nina Bahri, Satya Pandia (24 April 2004). "Buku Politik Huru-Hara Mei 1998 Diluncurkan". Liputan6.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2015. 
  18. ^ a b http://www.sayangi.com/politik1/read/20749/ini-sajak2-fadli-zon-yang-dianggap-sindir-pdip-dan-jokowi
  19. ^ "Fadli Zon Kembali Bikin Puisi 'Raisopopo', Sindir Jokowi? - Tribunnews.com". Diakses tanggal 22 Januari 2017. 
  20. ^ Media, Kompas Cyber. "Fadli Zon Sindir Akun Palsu dengan Puisi "Pasukan Nasi Bungkus"". Diakses tanggal 22 Januari 2017. 
  21. ^ http://news.detik.com/read/2014/03/31/110946/2541196/1562/lagi-fadli-zon-bersyair-berjudul-sandiwara-menyoal-pencapresan-jokowi?992204topnews
  22. ^ "Fadli Zon bikin puisi berjudul 'Sajak Orang Hilang' - merdeka.com". Diakses tanggal 22 Januari 2017. 
  23. ^ "Fadli Zon sindir Jokowi lagi melalui 'Sajak tentang Boneka' - merdeka.com". Diakses tanggal 22 Januari 2017. 

Daftar pustaka

  • "Profil Fadli Zon" (dalam bahasa Indonesia). Fadlizon.com. Diakses tanggal 9 November 2014. 
  • "Profil Fadli Zon" (dalam bahasa Indonesia). Merdeka.com. Diakses tanggal 9 November 2014. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Priyo Budi Santoso
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
2014–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Setya Novanto
Pelaksana Tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
2015–2016
Diteruskan oleh:
Ade Komarudin