Daging babi

Revisi sejak 19 Mei 2018 03.56 oleh Rachmat04 (bicara | kontrib) (Membatalkan suntingan berniat baik oleh Sniper232 (bicara).)

Daging babi (bahasa Inggris: pork) adalah daging yang diproduksi dari babi untuk disembelih. Dalam beberapa kepercayaan agama abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggap haram untuk dimakan. Contohnya adalah seperti ditulis dalam kitab suci agama Islam Al-Qur'an.[1] Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di agama Kristen.[2][3]

Potongan daging babi bagian perut yang kaya lemak.
Potongan daging babi sistem Amerika Serikat.

Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Eropa dan orang Asia kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai makanan keseharian, seperti suku Bali, Toraja, Papua, Batak, Dayak Kristen masyarakat Manado, dll. Dalam masyarakat Jawa, babi disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara.

Makanan yang dimasak dari bahan daging babi

 
Hidangan babi panggang khas Batak.
  • Babi panggang merah (manis) khas Tionghoa.
  • Babi panggang putih (asin) khas Tionghoa.
  • Babi panggang khas Batak, kerap disingkat "B2" atau "panggang".
  • Sekba (berisi jeroan babi dengan kuah) khas Tionghoa (Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang).
  • Kitoba (irisan bagian kepala babi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menikmatinya harus dicelupkan ke dalam cuka aren yang disediakan khas Tionghoa Bogor.
  • Sate babi khas Tionghoa: sama seperti daging sate pada umumnya namun tusukannya lebih besar dan rasanya manis.
  • Ngo hiang / Go Hiong: Daging babi cincang yang dibungkus dengan kulit kembang tahu tipis. (Jakarta, Bogor, Bandung).
  • Babi cin: Hidangan daging babi dan minyak dengan kuah yang rasanya manis karena kecap manis.
  • Bakut: Hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan dari sayur asin dan kaldu iga babi (dapat dijumpai di seluruh Indonesia).
  • Saksang: Olahan daging babi khas daerah Tapanuli.
  • Babi rica-rica: Daging babi olahan khas Manado yang rasanya sangat pedas.
  • Babi guling: Olahan daging babi khas Bali.
  • Babi putar: Olahan daging babi khas Manado yang umumnya disajikan pada saat perayaan.
  • Se'i babi: Olahan daging babi asap khas Kota Kupang dan Timor. Pengasapan dengan memakai campuran susu, garam dan rempah-rempah memberikan cita rasa unik yang berbeda dengan daging asap manapun.

Daging babi menurut agama

Agama Islam dan Yahudi melarang umatnya untuk mengonsumsi daging babi. Contoh ayat yang melarangnya adalah Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 173[1] dan Perjanjian Lama Imamat 11, 7-8.[2] Pelarangan ini menyebabkan pembatasan ketat terhadap impor atau konsumsi produk babi di berbagai negara, seperti Israel,[4] Iran,[5] Arab Saudi,[6] Qatar,[7] Mauritania,[8] Oman,[9] serta berbagai negara berpenduduk Muslim dan Yahudi lainnya.

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "CRCC: Center For Muslim-Jewish Engagement: Resources: Religious Texts". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Desember 2008. 
  2. ^ a b "Jewish Publication Society Bible: Leviticus 11". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Desember 2013. 
  3. ^ Selected Biblical References to DietSeventh-day Adventist Dietetic Association
  4. ^ HOFESH Secular Israeli website
  5. ^ Travel Report for Iran Foreign Affairs and International Trade Canada.
  6. ^ Travel Report for Saudi Arabia Foreign Affairs and International Trade Canada.
  7. ^ Travel Report for Qatar Foreign Affairs and International Trade Canada.
  8. ^ Travel Report for Mauritania Foreign Affairs and International Trade Canada.
  9. ^ Travel Advice for Oman Australian Department of Foreign Affairs and Trade

Pranala luar