Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia

KEPALA KEPOLISIAN BEKASI UTARA ASITIOYONO SITUMORANG DARI JANSEN ,KULIAH,BAHASA LUAR NEGERI,NEMBAK,KOOR BIARAWAN BAGIAN KE 3 DEPAN CIRI-CIRI :KACAMATA PUTIH,AGAK PENDEK ,BAIK ,AGAK KECOKLATAN NAMA BRIPKA NGAKUNYA.JANGAN LUPA TEKAN HANDCAM NOMOR 5 PEKERJAAN:PILOT,KERETA API,NGAJAR KOOR BIARAWAN ,SUAMI ISTRI,PRAMUGARA,PELAYARAN KEPALA KEPOLISIAN INGIN PAKAI MOBIL POLISI COKLAT,PUTIH SAMA SERAGAM

 SEKIAN TERIMA KASIH JANGAN LUPA HARUS CEPAT ITU PEKERJAAN KOOR BIARAWAN ADA KECOKLATAN ADA EMPAT TOLONG DIBACA SEBAR

-BRIPDA HELA SITUMORANG (KEPALA KEPOLISIAN) PISTOL PENEMBAK -BRIPDA GUNTUR SITANGGANG (SH.SURAT TILANG )GOLDEN SITANGGANG (KEPALA KEPOILISIAN) -BRIPDA ARYANI SITUMORANG(KEPALA KEPOLISIAN) PINTAR,HUBUNGAN BADAN. -BRIPDA ARYONO SITUMORANG(KEPALA KEPOLISIAN) -BRIPDA SAMUEL SIMAMORA(KEPALA KEPOLISIAN)

Sejarah

Pada tanggal 19 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN). Pada tanggal 29 September 1945 Presiden Soekarno melantik Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).[1]

Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.[2]

Mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.[3]

Pada masa negera Republik Indonesia Serikat, Jawatan Kepolisian Negara Republik Indonesia Serikat berada di bawah Perdana Menteri dengan perantaraan Jaksa Agung dalam bidang politik dan operasional.[4] Sementara itu dalam hal pemeliharaan dan susunan administrasi bertanggungjawab kepada Menteri Dalam Negeri. Presiden RIS, Soekarno pada tanggal 21 Januari 1950 mengangkat kembali Soekanto Tjokrodiatmodjo sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Republik Indonesia Serikat.[5] Setelah RIS bubar, Soekanto diangkat kembali sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Republik Indonesia.[6]

Pada tahun 1961 Kepolisian Negara menjadi bagian dari angkatan bersenjata.[7] Pada tahun 1962 jabatan kepala jawatan kepolisian diubah menjadi Menteri/Kepala Kepolisian Negara,[8] dan diubah lagi menjadi Menteri/Kepala Staf Angkatan Kepolisian Negara.[9] Pada masa Kabinet Dwikora jabatan Kapolri diubah lagi menjadi Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian.[10]

Setelah reorganisasi ABRI tahun 1970, kembali menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang berada di bawah komando dari Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI).

Mulai tanggal 1 April 1999, Kepolisian Negara Republik Indonesia dipisahkan dengan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI dan menjadi berdiri sendiri. Kapolri dipilih oleh Presiden berdasarkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Daftar pejabat

# Foto Nama Dari Sampai Jabatan terakhir Keterangan
1
  Komisaris Jenderal Polisi
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo
29 September 1945
14 Desember 1959
Ajunct Technisch Leider der Veldpolitie van Residentie Zuid-Borneo en Oost-Borneo
2
  Komisaris Jenderal Polisi
Soekarno Djojonegoro
15 Desember 1959
29 Desember 1963
Ajun Kepala Kepolisian Negara
3
  Jenderal Polisi
Soetjipto Danoekoesoemo
30 Desember 1963
8 Mei 1965
Komandan Mobrig Polisi Pusat Jabatan bernama Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (Men/Pangak)
4
  Jenderal Polisi
Soetjipto Joedodihardjo
9 Mei 1965
15 Mei 1968
Kepala Pusat Pertahanan Sipil
5
  Jenderal Polisi
Hoegeng Imam Santoso
15 Mei 1968[11]
2 Oktober 1971
Deputi Menteri/Panglima AK Urusan Operasi Polri
6
  Jenderal Polisi
Mohamad Hasan
3 Oktober 1971
24 Juni 1974
Irjen Hankam[12]
7
  Jenderal Polisi
Widodo Budidarmo
26 Juni 1974[13]
25 September 1978
Kepala Daerah Kepolisian VII/Metropolitan Jakarta Raya
8
  Jenderal Polisi
Awaluddin Djamin
26 September 1978
3 Desember 1982
Duta Besar Republik Indonesia
untuk Jerman Barat
9
  Jenderal Polisi
Anton Soedjarwo
4 Desember 1982
6 Juni 1986
Kepala Daerah Kepolisian VII/Metropolitan Jakarta Raya
10
  Jenderal Polisi
Mochammad Sanoesi
7 Juni 1986
19 Februari 1991
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah
11
Berkas:Kunarto.jpg Jenderal Polisi
Kunarto
20 Februari 1991
5 April 1993
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara
12
  Jenderal Polisi
Banurusman Astrosemitro
6 April 1993
14 Maret 1996
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya
13
  Jenderal Polisi
Dibyo Widodo
15 Maret 1996
28 Juni 1998
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya
14
Jenderal Polisi
Roesmanhadi
29 Juni 1998
3 Januari 2000
Staf Ahli Menhankam Bidang Kamtibmas
15
Jenderal Polisi
Roesdihardjo
4 Januari 2000
22 September 2000
Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri [14]
16
  Jenderal Polisi
Surojo Bimantoro
23 September 2000
21 Juli 2001
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Jenderal Polisi
Chairuddin Ismail
2 Juni 2001
7 Agustus 2001
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Pejabat Sementara Kapolri[15]
17
  Jenderal Polisi
Da'i Bachtiar
29 November 2001
7 Juli 2005
Ketua Pelaksana Harian Badan Koordinasi Narkotika Nasional
18
  Jenderal Polisi
Sutanto
8 Juli 2005
30 September 2008
Kepala Pelaksana Harian
Badan Narkotika Nasional
19
  Jenderal Polisi
Bambang Hendarso Danuri
1 Oktober 2008
22 Oktober 2010
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
20
  Jenderal Polisi
Timur Pradopo
22 Oktober 2010
25 Oktober 2013
Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri
21
  Jenderal Polisi
Sutarman
25 Oktober 2013
16 Januari 2015
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
  Jenderal Polisi
Badrodin Haiti
16 Januari 2015
17 April 2015
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Pelaksana Tugas Kapolri dengan
pangkat Komisaris Jenderal [16]
22
17 April 2015
13 Juli 2016
Pelaksana Tugas Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
23
  Jenderal Polisi
Tito Karnavian
13 Juli 2016
Petahana
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
[17]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Sejarah Nasional Indonesia VI. hlm. 182. 
  2. ^ Djamin, Awaloedin (2007). Sejarah perkembangan kepolisian di Indonesia. hlm. 122. 
  3. ^ "Penetapan Pemerintah tahun 1946". ngada.org. Diakses tanggal 5 November 2012. 
  4. ^ Keputusan Presiden RIS No.22 Tahun 1950 Tanggal 16 Januari 1950
  5. ^ Keputusan Presiden RIS No.29 Tahun 1950 Tanggal 21 Januari 1950
  6. ^ Keppres No.190 Tahun 1950
  7. ^ pasal 3, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1961, Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kepolisian Negara
  8. ^ Keputusan Presiden No.94 Tahun 1962
  9. ^ Keputusan Presiden No.134 Tahun 1962
  10. ^ "Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 Tahun 1963" (pdf). sipuu.setkab.go.id. Sistem Informasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 4 Agustus 2013. 
  11. ^ "1968-05-15 Amanat Presiden Republik Indonesia Jenderal Soeharto Pada Upacara Serah Terimah Jabatan Panglima Angkatan Kepolisian". Soeharto.co. Diakses tanggal 10 Desember 2013. 
  12. ^ "Kapolri Keenam (3 Oktober 1971 – 24 Juni 1974)". Diakses tanggal 25 November 2015. 
  13. ^ "1974-06-26 Amanat Presiden Soeharto Pada Upacara Pelantikan KASAL Dan KAPOLRI". Soeharto.co. Diakses tanggal 9 Desember 2013. 
  14. ^ Selamat Ginting (9 Februari 2015). "Corps Coklat Kunci Presiden". Republika Online. Diakses tanggal 25 November 2015. 
  15. ^ Anggoro Gunawan (20 Juli 2001). "SI Kemungkinan Akan Digelar Sabtu (21/7) Pukul 10.00 WIB". tempo.co. Diakses tanggal 17 Agustus 2013. 
  16. ^ Asril, Sabrina; Akuntono, Indra (16 Januari 2015). Wiwoho, Laksono Hari, ed. "Wakapolri Badrodin Haiti Jadi Pelaksana Tugas Kapolri". Diakses tanggal 16 Januari 2015. 
  17. ^ Rakhmatulloh (13 Juli 2016). "Tito Karnavian Dilantik Jadi Kapolri, Begini Reaksi KPK". SindoNews. Diakses tanggal 29 November 2016. 

Pranala luar