Bahasa Palembang

bahasa Melayik yang dituturkan di Sumatera bagian selatan
Revisi sejak 28 September 2018 12.38 oleh Azhar Ongko1 (bicara | kontrib)

Bahasa Palembang adalah bahasa yang dipertuturkan oleh masyarakat Sumatra Selatan dengan jumlah penutur asli diperkirakan 3,1 juta orang. Bahasa ini hampir menyerupai bahasa-bahasa di pulau Jawa dan banyak menyerap kosakata dari bahasa Jawa, Belanda, Inggris, Arab, Tionghoa dan Sanskerta. Bahasa ini berkerabat dengan bahasa Lampung, Bengkulu, Minangkabau, Jawa, Sunda, Rejang, Jambi dan Banjar.

Bahasa Palembang
BPS: 0051 0
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatera Selatan, timur laut Lampung, sebagian kecil di Jambi dan Bengkulu
Penutur
3.105.000[1]
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
Kode bahasa
ISO 639-3mui
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
mui-plm
Glottologpale1264[2]
Linguasfer31-MFA-dh
IETF
BPS (2010)0051 0
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC2 Provincial
Bahasa Palembang dikategorikan sebagai C2 Provincial menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di berbagai wilayah ataupun bahasa yang dituturkan pada tingkat antar-provinsi
Referensi: [3]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Palembang
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 2°59′0″S 104°45′52″E / 2.98333°S 104.76444°E / -2.98333; 104.76444 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Tingkatan

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang alus atau bebaso dan Baso Pelembang sari-sari. Baso Pelembang alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat. Bahasa ini mempunyai kemiripan dengan bahasa Jawa karena adanya hubungan Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam dengan kerajaan di pulau Jawa. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.

Sementara itu, baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.

Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah di provinsi sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan provinsi di Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia biasanya diubah menjadi 'o'.

Kamus bahasa Palembang

Dalam bahasa Palembang, awalan me- seringkali tidak diucapkan. Misalnya:

  • Jingok (lihat) bila diberi awalan me- akan menjadi "nyingok" bukan menjingok.
  • Goco (pukul) bila diberi awalan me- akan menjadi "ngoco" bukan menggoco.

Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam bahasa Indonesia:

A

  • ado = ada
  • akap = pagi
  • aman = kalau, jika
  • ano = itu
  • asak = asal
  • awak = orang.
  • awan = siang
  • Ayun = akan, mau

B

  • baé = saja
  • bakal = jalan
  • balak = masalah, tentang, hal
  • balik = pulang
  • balèn = ulang
  • banyu, aik = air
  • basing = terserah/sembarangan
  • basak = gawat
  • baso = bahasa
  • batak = bawa
  • bebala = bermasalah
  • belagak = tampan, cakep, rapi
  • belago = berantem
  • bengak = bodoh
  • begoco = gulat
  • berèjo = berusaha
  • Bi Cik = bibi
  • budak = anak
  • buntang = bangkai
  • buyan = bodoh
  • besak kelakar = besar perkataan

C

  • cak = seperti
  • cak mano = bagaimana
  • calak = cerdik
  • cemekèan = pelit
  • cetuk = patuk.
  • cotang = tebak
  • cugak = kecewa
  • Cucung = cucu
  • cindo = bagus
  • cenilo = sendal
  • cangking = jinjing.
  • cokot = gigit

D

  • dalu = malam
  • dewe', surang = sendiri
  • dulur = saudara

E

  • enjuk = beri
  • ekar = kelereng

G

  • Galak = mau
  • galar = lantai
  • galo = semua
  • gancang = cepat
  • gede = dinding
  • geli-geli = mudah
  • geli-geli basa = sangat mudah
  • geta basa = pelit
  • goco = tinju
  • gande = ahli/jago

I

  • idak = tidak
  • ikak = ini
  • igo = sangat
  • iwak = ikan.

J

  • jabo, jabe = luar
  • jingok, hanap, kinak = lihat
  • jiron = tetangga
  • julak = dorong
  • Jero = dalam
  • jeramba = jembatan

K

  • kacèk = selisih
  • kacuk = sanggama
  • kagèk = nanti
  • kambang = kolam
  • katèk = tidak ada
  • kecik = kecil
  • kelakar = perkataan
  • kelambi = baju
  • kelaso = tikar, kasur
  • kempèt = kempes
  • kehendak, untap = keinginan
  • ketèk = perahu
  • keting = kaki
  • klakar = perkataan
  • klepèh = dompet
  • kocèk = kupas
  • kemletak = kunyah

L

  • ladìng = pisau
  • laju, cia = ayo
  • lanjak = jalan
  • lantak = karena
  • lemak = enak
  • lenget, kelam = hilang
  • lihai = mahir
  • lokak = peluang
  • lolo = bodoh
  • lum = belum
  • linjangan = pacar

M

  • mak, lok = seperti
  • makmano = bagaimana
  • majo = makan
  • Mang Cek = paman
  • milu = ikut
  • mekik-mekik = berteriak
  • mèngot = bengkok
  • metu = keluar
  • mentèk = "bergaya
  • "Maleng" = Maling/Pencuri

N

  • nak hendaku
  • ngambok = tunjuk
  • ngolai = menipu
  • nian = benar
  • ngenyèk = mengejek
  • nyampak, telaboh = jatuh
  • nyenyès = cerewet
  • ngagok'i = menanggapi
  • nemen = sering
  • nganjok, cakgum = lompat

O

  • "Obak" = Penjara/Sel
  • oncak = unggulan
  • oplet = angkot

P

  • Pacak = bisa
  • Palak = kepala
  • Panto, pante = hanya
  • Pasak = pasar
  • Payo = ayo
  • Pecak = seperti
  • Pecik = tnembak
  • Peh la = ayo
  • Penesan, wawe, beragam = bergurau
  • Pucuk = atas
  • punyo = punya

R

  • Rai, dai, kebual = muka
  • Ringam = pusing
  • Rese = habis

S

  • Sanjo = tamu
  • Sangkèk = tas
  • Saro, sare, ringop = sulit
  • Sapo = siapa
  • Semekuk = berbentuk tak sempurna
  • Sepur = kereta api
  • Siké = pelit
  • Sius = serius
  • Sikok = satu
  • Singit = sembunyi
  • Siru = heboh
  • Sedenget, negal = sebentar
  • Sekewet = curang

T

  • Takoan, langguk = sombong
  • Tebudi = tertipu
  • Tidok, mulih = tidur
  • Terajang = hantam
  • Tetak = potong
  • Tujah = tusuk
  • Teka = bandel
  • Tebok = bolong
  • Tekepor = terkapar
  • Tekacip, kelinguan = kelamaan menunggu
  • Teguk = telan

U

  • Ucak-ucak = main-main, tidak serius
  • Uji = kata
  • Umep = panas / masak / mendidih
  • Umo, ume = kebun
  • Untal, umbar, tumpas = lempar
  • unjak, kandik = untuk
  • Ulo = ular
  • Umbel = ingus
  • Urung = batal

W

  • Wawo = sanggup
  • Wong, jeme = orang

Perubahan vokal

Beberapa kata dalam bahasa Palembang yang sama dengan Bahasa Indonesia, hanya berubah vokal akhirnya:

  • Ado = ada
  • Apo = apa
  • Biaso = biasa
  • Biso = bisa (artinya racun)
  • Dio = dia
  • Dimano = di mana
  • Disano = di sana
  • Gilo = gila
  • Iyo = iya
  • Jawo = Jawa
  • Jugo = juga
  • Kemano = ke mana
  • Kato = kata
  • Ketawo = tertawa
  • Kito = kita
  • Mano = mana
  • Ngapo = mengapa
  • Pulo = pula

Kemiripan dengan Daerah Lain

Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi dan Bengkulu. Di kedua daerah ini, akhiran 'a' pada kosakata Bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan. Akan tetapi banyak juga bahasa Palembang asli yang tidak digunakan pada provinsi Jambi maupun Bengkulu. Logat yang dimiliki merekapun berbeda. Kemiripan dengan bahasa Jawa: iyo, biso, wong, ulo, rai, prei, sepur, melok, ladeng, iwak, gedek, dulur, dewe'an, bae, balek, banyu, awan, awak, iwak, balen, kelaso, kacek, jabo. Kemiripan dengan bahasa Banjar: banyu, awak, iwak, ladeng, dulur, umep (humap= gerah), enjuk (unjuk), jingok (jinguk), gancang.

Referensi

  1. ^ Bahasa Palembang di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Palembang". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "Bahasa Palembang". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 

Bacaan terkait

  • P.D. Dunggio, dkk. Struktur Bahasa Melayu Palembang

Pranala luar