Subaru Corporation
Subaru Corporation (Jepang: 株式会社SUBARU , Hepburn: Kabushiki-gaisha Subaru), sebelumnya bernama Fuji Heavy Industries, Ltd. (Jepang: 富士重工業株式会社 , Hepburn: Fuji Jūkōgyō Kabushiki-gaisha) (FHI) dari tahun 1953 hingga 2017, adalah sebuah perusahaan multinasional dan konglomerat asal Jepang yang terutama berbisnis di bidang manufaktur transportasi darat dan dirgantara. Perusahaan ini paling terkenal berkat produk mobilnya yang bermerek Subaru. Divisi dirgantara dari perusahaan ini bertindak sebagai kontraktor pertahanan untuk pemerintah Jepang, serta memproduksi helikopter dan pesawat terbang di bawah lisensi dari Boeing dan Lockheed Martin. Divisi dirgantara dari perusahaan ini merupakan mitra manufaktur dan pengembangan global untuk Boeing dan Lockheed Martin.
Nama asli | 株式会社SUBARU |
---|---|
Nama latin | Kabushiki-gaisha SUBARU |
Sebelumnya | Fuji Heavy Industries, Ltd. |
Publik K.K. | |
Kode emiten | TYO: 7270 Komponen TOPIX Large 70 |
Industri | Otomotif, manufaktur peralatan transportasi, pertahanan |
Pendahulu | Nakajima Aircraft Company |
Didirikan | 15 Juli 1953 |
Kantor pusat | , Jepang |
Tokoh kunci | Yasuyuki Yoshinaga (Chairman) Tomomi Nakamura (Presiden & CEO) |
Produk | Mobil, pesawat terbang, mesin industrial, truk sampah |
Pemilik | Toyota (20,00%) TMTBJ investment trust (7,57%) JTSB investment trust (5,33%) Mizuho Bank (1,31%) Sompo Japan Nipponkoa Insurance (1,27%) |
Situs web | Subaru Corporation |
Sejarah
Fuji Heavy Industries memulai sejarahnya dari Nakajima Aircraft Company, sebuah pemasok pesawat terbang terkemuka untuk pemerintah Jepang selama Perang Dunia II. Pada akhir Perang Dunia II, Nakajima dipecah oleh pemerintahan pendudukan Sekutu di bawah legislasi keiretsu, dan pada tahun 1950, sebagian dari Nakajima Aircraft Company telah dikenal sebagai Fuji Heavy Industries.
FHI pun resmi didaftarkan sebagai sebuah badan hukum pada tanggal 15 Juli 1953, saat lima perusahaan asal Jepang, yakni Fuji Kogyo, Fuji Jidosha Kogyo, Omiya Fuji Kogyo, Utsunomiya Sharyo, dan Tokyo Fuji Sangyo, resmi bergabung untuk membentuk salah satu produsen peralatan transportasi terbesar di Jepang.
Pada akhir dekade 1980-an, FHI menjadi pemasok peralatan militer, dirgantara, dan perkeretaapian besar di Jepang, namun 80% dari total penjualannya berasal dari mobil. Penjualan perusahaan ini pada tahun 1989 turun 15% menjadi US$4,3 milyar.[1] Pada tahun 1990, perusahaan ini merugi lebih dari US$500 juta. Industrial Bank of Japan Ltd., bank utama dari perusahaan ini, kemudian meminta Nissan Motor, yang memiliki 4,2% saham perusahaan ini, untuk ikut membantu. Nissan kemudian menunjuk Isamu Kawai, presiden Nissan Diesel Motor Co., untuk memimpin FHI.[2] Pada tahun 1991, FHI mulai memproduksi sedan dan hatchback Nissan Pulsar (Nissan Sunny di Eropa) sesuai kontrak.[3]
Saat ini, Subaru Corporation memproduksi mobil bermerek Subaru, sementara divisi dirgantaranya memproduksi helikopter serbu dan utilitas untuk Pasukan Bela Diri Jepang, pesawat latih, pesawat nirawak, serta sayap tengah dari Boeing 777 dan Boeing 787. Sebelumnya, FHI juga memproduksi suku cadang untuk Raytheon Hawker dan Eclipse Aviation.
Pada tahun 2003, FHI resmi mengadopsi logo Subaru sebagai logo barunya.[4]
Pada tanggal 5 Oktober 2005, Toyota membeli 8,7% saham FHI dari General Motors, yang telah memiliki 20,1% saham FHI sejak tahun 1999.[5] GM kemudian menjual 11,4% saham FHI ke pasar, sehingga tidak lagi memegang satupun saham FHI. Perusahaan ini sebelumnya menyatakan bahwa mungkin ada 27 juta lembar saham (3,4%) yang dibeli oleh entitas yang belum diketahui pada tanggal 6 Oktober 2005, dan spekulasi pun muncul bahwa pembelian tersebut dilakukan oleh sebuah bank atau produsen mobil lain. Setelah pembelian tersebut, Toyota mengumumkan sebuah kontrak dengan Subaru pada tanggal 13 Maret 2006 untuk dapat menggunakan fasilitas produksi Subaru di Lafayette, Indiana, Amerika Serikat, serta berencana mempekerjakan hingga 1.000 orang untuk memproduksi Camry di sana, mulai triwulan kedua tahun 2007.
Pada bulan Juni 2014, perusahaan ini menjadi salah satu dari lima perusahaan besar asal Jepang yang dikontrak oleh Boeing Commercial Airplanes untuk memproduksi suku cadang Boeing 777X.[6]
Pada bulan Mei 2016, Fuji Heavy Industries mengumumkan bahwa mereka akan mengubah namanya menjadi Subaru Corporation mulai tanggal 1 April 2017.[7][8][9]
Divisi
Subaru memiliki dua divisi utama, yakni:
- Divisi mobil, Subaru.
- Divisi dirgantara, adalah kontraktor untuk Badan Pertahanan Jepang, serta memasarkan dan menjual drone target, pesawat terbang, helikopter komersial dan pertahanan. Untuk Angkatan Darat Bela Diri Jepang, divisi ini telah memproduksi helikopter Bell UH-1 Iroquois, Bell AH-1 Cobra, dan Boeing AH-64 Apache. Divisi ini juga bertanggung jawab merawat Bell-Boeing V-22 Osprey.[10][11] Divisi ini sebelumnya memproduksi FA-200 Aero Subaru dan saat ini berpartisipasi di program Airbus A380, Boeing 777, Boeing 787, Hawker 4000, dan Eclipse 500, serta memasok suku cadang untuk Boeing 737, Boeing 747, dan Boeing 767.
Bekas divisi
- Subaru menghentikan produksi bus dan gerbong pada tahun 2003.
- Divisi teknologi lingkungan, yang memproduksi dan menjual truk sampah, penyapu robot, dan turbin angin[butuh rujukan].
- Dihentikan pada tahun 2017, divisi Subaru Industrial Power Products memproduksi dan menjual mesin, pompa, dan generator komersial yang sebelumnya diberi merek Subaru-Robin dan Robin. Divisi produk industrial Subaru mulai memproduksi mesin "Star" untuk mobil salju Polaris Industries pada tahun 1968, namun akhirnya dihentikan pada tahun 1998, saat Polaris Industries mulai memproduksi sendiri mesin dua tak Liberty, namun Subaru tetap menjadi mitra investasi dan pemasok piston. Subaru telah memasok lebih dari 2 juta mesin untuk mobil salju, ATV, kendaraan air, dan kendaraan utilitas buatan Polaris.[12]
Kepemimpinan
Presiden
- 1953–1956 — Kenji Kita
- 1956–1963 — Takao Yoshida
- 1963–1970 — Nobuo Yokota
- 1970–1978 — Eiichi Ohara
- 1978–1985 — Sadamichi Sasaki
- 1985–1990 — Toshihiro Tajima
- 1990–1996 — Isamu Kawai
- 1996–2001 — Takeshi Tanaka
- 2001–2006 — Kyoji Takenaka
- 2006–2011 — Ikuo Mori
- 2011–2018 — Yasuyuki Yoshinaga
Produk
Mobil kecil
Model bus
- R13
- 13
- 3A/3B/3D/3E
- R1/R2
- R14
- 14
- 4B/4E
- R15
- 5B/5E
- R1/R2/R3
- HD1/HD2/HD3
- Double-decker
- R16
- 6B/6E
- H1
- R17
- 7B/7E
- 7HD
- 7S
- R18
- 8B/8E
- R21
- 1M/1S
Pesawat terbang
- Fuji FA-200 Aero Subaru (1965) - pesawat terbang sayap tunggal/pesawat terbang ringan
- Fuji/Rockwell Commander 700 (1975) - pesawat angkut
- Fuji KM-2 (1962) - pesawat latih militer utama ringan
- Fuji LM-1 Nikko (1955) - pesawat militer komunikasi ringan
- Fuji T-1 (1958) - pesawat jet latih militer menengah
- Fuji T-3/KM-2 (1974) - pesawat latih militer utama
- Fuji T-5/KM-2 Kai (1984) - pesawat latih militer dasar
- Fuji (Bell) UH-1H/UH-1J (1970s/1980s) - helikopter utilitas & angkut pasukan
- Fuji T-7/T-3 Kai (1998) - pesawat latih militer utama
- Fuji TACOM UAV.[13]
- Fuji (Boeing) AH-64DJP Apache (2001)
- Subaru-Bell UH-X - proyek yang sedang berlangsung guna memenuhi permintaan dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang untuk menggantikan UH-1J. Bell Helicopter menjadi mitra Fuji.[14] Sebuah varian dari UH-X juga dapat memenuhi permintaan dari Angkatan Laut Bela Diri Jepang pada bulan Oktober 2014, yang menginginkan helikopter patroli baru untuk mulai dioperasikan pada tahun 2022.
Bakal pelanting kereta api
Sejumlah produk dibuat pada Era Utsunomiya Sharyo (1950-1955).
Jepang
- JR Hokkaido - KiHa 150 , KiHa 201 , KiHa 281 , KiHa 283 , dan KiHa 261 series.
- JR East - KiHa seri 100 dan 110
- JR Central - KiHa seri 85
- JR Shikoku - Seri 2000
- Mōka Railway - Mooka 14 type - Produk bakal pelanting terakhir dengan merek Subaru
- Chizu Express - HOT7000 series
- Kereta rel listrik
- JNR - 70 , 80 series
- Tobu Railway - 300 , 2000 , 5000 , 6050 , 8000 , 9000 , 10000 , 30000 series
- Angkutan cepat di Tokyo - Teito Rapid Transit Authority (TRTA) 2000 series
- Trem
- Tobu Railway - 100, 200 series
- Tokyo Metropolitan Bureau of Transportation - 2500, 6000 type
Rusia
- Kereta rel diesel - D2
Thailand
- Kereta rel diesel - NKF
Referensi
- ^ "Former Nissan Executive Will Head Fuji". Los Angeles Times, June 29, 1990
- ^ "For Bankrupt Companies, Happiness Is a Warm Keiretsu" by Robert Neff, Bloomberg, Oct 25, 1992
- ^ "Fuji to Build Nissan Models", Chicago Tribune, January 27, 1991.
- ^ "Fuji Heavy Industries Adopts Subaru's Six-Star Emblem as New Corporate Symbol" (Siaran pers). Fuji Heavy Industries. 15 July 2003. Diakses tanggal 2008-06-11.
- ^ Shimizu, Kaho (2005-10-06). "Toyota to buy Fuji shares in GM selloff". The Japan Times.
- ^ "Boeing enters pact with Japanese consortium for supply of 777X plane parts". Chicago Chronicle. Diakses tanggal 12 June 2014.
- ^ Alexander Stoklosa (12 May 2016). "Subaru Parent Fuji Heavy Industries Changes Its Name to Subaru Corp". Car and Driver.
- ^ "News Release". Subaru Corporation (Siaran pers).[Verifikasi gagal]
- ^ "株式会社SUBARU(スバル)企業情報サイト". 株式会社SUBARU(スバル)企業情報サイト (dalam bahasa Jepang).[Verifikasi gagal]
- ^ Aircraft Maintainers Demonstrate MV-22B Osprey Systems at Atsugi April 23, 2016 DVIDS Retrieved November 14, 2016
- ^ Osprey noise levels measured at GSDF’s Kisarazu camp in Chiba Prefecture October 25, 2016 Japan Times Retrieved November 14, 2016
- ^ "Polaris and Fuji: A Long History of a Powerful Partnership".
- ^ "Corporate Profile". Subaru Corporation.
- ^ Kelly, Tim; Kubo, Nobuhiro (June 11, 2014). "Foreign firms bid for $2 billion chopper deal". Reuters. Diakses tanggal October 10, 2014 – via The Japan Times.
Pranala luar
- Subaru Corporate Information
- Subaru Global official website
- "Company history books (Shashi)". Shashi Interest Group. April 2016. Wiki collection of bibliographic works on Fuji Heavy Industries