Funkot
Funkot (singkatan dari Funky Kota) adalah sebuah genre musik elektronik yang lahir pada tahun 1990an. Musik ini merupakan gabungan dari musik House dan Dangdut dengan kecepatan sekitar 180 hingga 220 BPM. Terdapat banyak sekali nama lain dari genre ini, yaitu "Hardfunk", "House Kota", "Indonesian House", dan "Indonesian Hardcore".[8][12][13]
| Funky Kota | |
|---|---|
| Sumber aliran | House Dangdut[1] Dance[2] Techno[3][4] Eurodance[5] |
| Sumber kebudayaan | Awal tahun 1990-an di Indonesia[6] |
| Alat musik yang biasa digunakan | Sampler, Cowbell, Synthesizer, Drum bass |
| Subgenre | |
| Versi regional | |
| Indonesia[9] Jepang[10][11] | |
Asal usul
Musik Funkot merupakan musik yang lahir pada tahun 1990 oleh sebuah grup musik asal Indonesia, Barakatak[6]. Ketika Barakatak direkrut oleh Doel Sumbang, seorang musisi Sunda asal Jawa Barat, Barakatak awalnya membuat musik-musik Sunda. Namun, Barakatak pindah genre ke musik House setelah pindah ke Jakarta dan bekerja sama dengan Rony Loan. Ketika mereka diajak ke sebuah diskotik di Jakarta bernama Diskotik Zodiak, mereka mencoba mengosumsi obat-obatan (Indonesia belum ada undang-undang anti narkotika pada saat itu). Dari situ mereka mencoba membuat sebuah musik dengan lirik dan gaya musik yang baru. Akhirnya terciptalah sebuah musik berjudul Musiknya Asyik, terinspirasi dari sensasi ketika mengonsumsi obat-obatan (sebelumnya berjudul Sudah on Belum?). Lagu ini merupakan awal mula sebuah musik Funkot, dimana musik ini menjadi populer di Indonesia.
Pada tahun 2009, seorang DJ asal Jepang, Katsumi Takano, mencari musik dangdut di Youtube. Ketika sedang mencari, ia menemukan musik Funkot. Tertarik dengan musik Funkot, ia lalu pergi ke Bali dan berkenalan dengan Makoto, seorang DJ asal Jepang dan seorang pengelola sekolah musik Top Ten DJ bernama Christ yang juga berada di Bali, serta seorang DJ asal Indonesia bernama Jockey Saputra. Takano lalu belajar musik Funkot dari mereka. Takano lalu mencoba untuk mempopulerkan musik Funkot di Jepang, baik saat main sebagai DJ dengan karya-karyanya sendiri yang diramu menjadi musik Funkot, atau pun dengan mencampurkan karya lainnya dirakit menjadi musik Funkot. Oleh karenanya, Funkot kini populer di Jepang dan Takano disebut sebagai pelopor musik Funkot Jepang.[11]
Karakteristik
Musik Funkot merupakan campuran dari musik Funky House[12][b] dan Dangdut dan berkecepatan sekitar 180 hingga 220 BPM. Musik Funkot biasanya terdapat suara cowbell, triple bass kick yang cepat, sampel suara vokal (biasanya suara "ay!" dan "are you ready?"), penggunaan Amen Break yang banyak, dan synth dengan pitch yang tinggi. Kebanyakan musik Funkot merupakan hasil remix dan sampling dari musik lain yang populer di Indonesia. Remix dan sampling musik juga terdapat pada satu lagu atau bahkan lebih dari satu lagu dalam satu karya musik Funkot[12]. Menurut DJ Jet Baron, musik Funkot mirip dengan Wa Euro, sebuah genre musik yang merupakan percampuran dari J-Pop dan Italo Disco. Perbedannya terdapat pada tempo dan ritme.[15]
Sub-genre
Dangdut House
Dangdut House merupakan genre musik yang muncul setelah Funkot [2]. Genre ini merupakan percampuran Dangdut Koplo dan Funkot. Genre ini muncul pada tahun 2000an ketika musik Funkot mulai kurang diminati di Indonesia khususnya di daerah perkotaan karena mulai maraknya produser musik yang memasukkan usur Funkot pada musik Dangdut Koplo. Pada genre ini, kecepatan musik sedikit berkurang dari Funkot, ditambah dengan lirik dan penggunaan synthesizer serta suara gendang yang lebih banyak dibandingkan Funkot. Suara vokal pada musik ini juga terdengar cengkok seperti pada Dangdut Koplo. Beberapa lagu Dangdut House yang terkenal seperti SMS dari Ria Amelia, Belah Duren dari Julia Perez, dan Cinta Satu Malam dari Melinda.
Breakbeat Kota
Breakbeat Kota merupakan sub-genre Funkot yang muncul pada tahun 2010an setelah Dangdut House.[8]. Hampir sama seperti Dangdut House, musik ini muncul karena Funkot sudah mulai ditinggali dikarenakan adanya perubahan pada gaya musik Funkot yang dimainkan para DJ di kota sehingga terdengar tidak jelas. Perbedaan pada genre ini dengan Funkot yaitu temponya yang tidak secepat Funkot.
Lihat juga
Catatan kaki
- ^ Beberapa media juga mengatakan bahwa Dangdut House merupakan sub-genre dari Dangdut[7]
- ^ Kebanyakan media berita mengatakan bahwa musik Funkot merupakan percampuran House dan Dangdut. Namun ada juga media berita yang mengatakan bahwa Funkot berasal dari percampuran Happy Hardcore (sebuah sub-genre dari Techno) dan Dangdut[3][4][14]
Referensi
- ^ https://www.wowshack.com/dugem-dulu-funkot-dangdut-house-music/
- ^ a b https://blog.ciayo.com/news/funkot-musik-dance-rasa-dangdut-yang-mengudara-hingga-jepang/
- ^ a b https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/HardcoreTechno
- ^ a b https://www.japantimes.co.jp/culture/2013/06/27/music/sincerity-is-the-new-ecstasy-in-funkots-summer-of-love/
- ^ https://www.last.fm/tag/funkot/wiki
- ^ a b https://www.whiteboardjournal.com/ideas/barakatak-bercerita-tentang-promosi-musik-melalui-pembajakan-hingga-stigma-kelas-bawah-untuk-funkot/
- ^ https://www.brilio.net/musik/6-alasan-dangdut-diulas-khusus-majalah-bergengsi-dunia-the-economist-1802158.html
- ^ a b c https://www.indoclubbing.com/magazine/2202/clubbing-guide-best-funkot-180-bpm-clubs-in-jakarta
- ^ https://kumparan.com/kanalbali/dj-ayu-naomi-nyaman-dengan-genre-funkot
- ^ https://rateyourmusic.com/genre/Funkot/
- ^ a b http://www.tribunnews.com/internasional/2017/10/16/pembawa-musik-funkot-indonesia-ke-jepang-berjuang-terus-agar-populer
- ^ a b c https://www.discogs.com/style/funkot
- ^ http://www.ubudfoodfestival.com/speaker/pemuda-sinarmas-dancing-through-time/
- ^ https://www.crunchyroll.com/anime-news/2013/04/16-1/video-japanese-idols-versus-indonesian-techno-in-the-tokyo-robot-restaurant
- ^ https://www.whiteboardjournal.com/interview/ideas/discussing-funky-kota-with-dj-jet-baron/