Nosor baku

Revisi sejak 19 April 2019 02.45 oleh Rofinus EL (bicara | kontrib) (Permainan Nosor baku yaitu ketangkasan meluncur menggunakan pelepah kelapa oleh anak-anak di kawasan Nusa Tenggara Timur untuk kengkasan dan kegembiraan.)

{{sedang ditulis}}

Permainan Nosor Baku adalah suatu permainan tradisional yang cukup terkenal di kawasan Nusa Tenggara Timur. Nosor artinya meluncur, dan Baku ialah alat atau sarana yang dipakai dalam permainan, yaitu pelepah kelapa kelapa bagian bangkal. Kawasan itu sangat kering terdiri dari pulau-pulau yang berbukit-bukit dengan kemiringan tanah yang cukup curam, sehingga cocok untuk melakukan permainan itu. Untuk mengetahui permainan itu lebih lengkap penyajian dalam artikel ini terdiri atas medan atau tempat bermain, alat permainan, jumlah peserta, dan cara bermain,

Medan permainan

Permainan nosor baku menggunakan pelepa kelapa, membutuhkan medan atau tempat berupa kawasan tanah dengan kemiringan 15 derajat atau lebih, bahkan tidak jarang ada kelompok anak-anak memilih medan permainan yang sangat menantang dengan kemiringan lereng bukit lebih dari 60 derajat. Untuk para pemula yang baru mencoba memainkan permainan nosor baku biasa berlatih di medan yang tidak terjal diabdingkan dengan mereka yang sudah terbiasa dan lincah.

Pada medan untuk meluncur terdapat banyak tumbuhan rerumputan dan tanaman perdu yang sangat membantu, karena menjadi tempat berpegang oleh para pemain. Sebab bila tidak berpegangan pada rerumputan serta pohon, peserta akan mudah terlempar atau terjungkal ke lereng bukit yang dapat mencederai pemain.

Alat permainan

Alat atau sarana yang dipakai dalam permainan nosor baku, yaitu baku atau pelepa kelapa bagian pangkal, biasanya yang sudah tua dan terlepas sendiri dari batang kelapa. Pangkal kelapa itu dipotong sepanjang sepertiga bagian serta dibersihkkan dari daun-daunnya. Pangkal pelepa kelapa itulah yang menjadi alat peluncur membawa pengendali yang duduk menunggang di atasnya. Dengan medan yang cukup terjal dan dikendalikan oleh joki yang lincah, baku akan meluncur atau nosor menuruni lereng bukit.

Peserta permainan

Permainan Nosor Baku di lereng yang terjal cocok dimainkan oleh anak laki-laki dengan kisaran usia 10 hingga 14 tahun yang masih belajar di sekolah dasar (SD). Anak-anak wanita juga dapat bermain menggunakan pelepah kelapa, tetapi untuk mereka sebagian anak duduk di atas daun kelapa dan ada peserta yang bertugas menarik pelepa kelapa.

Jumlah peserta tidak dibatasi karena merupakan permainan tunggal yang mengandalkan ketangkasan pribadi meluncur dengan pangkal pelepa kelapa. Siapapun boleh ikut dalam permainan dengan membawa pelepa kelapa sendiri-sendiri.

Cara bermain

Setiap peserta membawa alat berupa pangkal pelepa kelapa ke titik awal peluncuran, biasanya dari puncak bukit. Di sana mereka mengadakan pengundian untuk menentukan nomor urut melakukan peluncuran. Peluncuran tidak dilakukan secara bersamaan untuk menghindari terjadinya benturan di antara para pemain. Setelah peserta pertama mencapai garis akhir yang biasa ada di dataran, peserta berikutnya melakukan peluncuran. Dalam permainan ini tidak ada sang juara dan juga tidak ada hadiah, melainkan hanya ada kepuasaan dan kegembiraan bersama.

Referensi