Benny Soebardja

musisi Indonesia
Revisi sejak 6 Juli 2019 09.16 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Benny Soebardja adalah musisi kelahiran Tasikmalaya, Tatar Pasundan, yang besar di era generasi bunga a la Nusantara medio 1960-an dan dianggap sebagai The Godfather of Indonesian Progrock Underground oleh media asing karena dedikasi serta konsistensi yang panjang tanpa kompromi.[2][3][4][5]

BENNY SOEBARDJA
Musisi senior rock Indonesia, Benny Soebardja, beraksi dalam Djakarta Artmosphere 2012 di Balai Sarbini , Jakarta, Sabtu (10/11) malam. Dalam aksinya Benny Soebardja berkolaborasi dengan band musik rock N roll asal Bandung, The S.I.G.I.T. dengan menyanyikan lagu ciptaannya seperti 18 Years Old dan Of a War yang ngehits di tahun 70-an. (Foto oleh Pey Hardi Subiantoro/Antara)[1]
Musisi senior rock Indonesia, Benny Soebardja, beraksi dalam Djakarta Artmosphere 2012 di Balai Sarbini , Jakarta, Sabtu (10/11) malam. Dalam aksinya Benny Soebardja berkolaborasi dengan band musik rock N roll asal Bandung, The S.I.G.I.T. dengan menyanyikan lagu ciptaannya seperti 18 Years Old dan Of a War yang ngehits di tahun 70-an. (Foto oleh Pey Hardi Subiantoro/Antara)[1]
Informasi latar belakang
GenreHard rock, blues, rock, psychedelic rock, heavy metal
Pekerjaangitaris, penulis lagu, pengusaha
InstrumenGitar, Vokal
Tahun aktif1960 - 1985, 2006 - sekarang.
LabelGamada Rec.
SM Rec.
Purnama Record
Lucky Rec.
Nova Rec.
Irama Tara
JK Rec.
Paragon Rec.
Duba Rec.
BB Rec.

Sejarah

Kiprah Benny Soebardja di kancah musik tanah air bermula dari sebuah group bernama The Peels. Aktivitas bermusik The Peels tidaklah panjang,namun demikian grup ini telah menjadi bagian penting perkembangan musik Indonesia yang mampu menembus negeri tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia. The Peels pertama kali didirikan tahun 1966 oleh Benny Soebardja bersama Gumilang Kentjana Putra, Budhi Sukma Garna (Buce) dan Dedy Budhiman Garna. Keahlian bermusik mereka diekspresikan dari panggung ke panggung dikawasan Jawa Barat.

Sementara itu, kiprah mereka di negara tetangga Singapura bermula ketika para personel The Peels berlibur di negeri Singa itu pada tahun 1967. Dalam masa liburan itu mereka diundang tampil dalam pertunjukkan musik bertajuk Panggung Negara. Penampilannya yang menawan memikat penonton di Singapura, sehingga mereka tidak saja tampil di pertunjukkan Panggung Negara, tetapi tampil pula di ajang lain diantaranya di Wisma House, National Theatre, Hotel Singapura Intercontinental, bahkan tampil di TV dan Radio Singapura.

Karena kesuksesan pertunjukkannya itu, The Peels pun ditawari untuk rekaman, maka meluncurlah sebuah album dengan bintang tamu Karliana Kartasa G. berjudul The Peels By Public Demand in Singapore. Album yang direkam dalam format piringan hitam itu, kini menjadi salah satu bukti bahwa zaman dulupun musisi Indonesia telah berkiprah di luar negeri atau istilahnya Go International. Sangat disayangkan untuk saat ini melacak keberadaan album tersebut di Indonesia sangat sulit, kalaupun ada tentunya hanya beberapa orang kolektor saja yang memiliki album itu.

Pada tahun 1967, seorang personil masuk menambah formasi The Peels, yaitu Soman Loebis. Masuknya dia telah membawa warna baru bagi The Peels dengan bertambahnya genre musik yang dibawakan, tidak hanya pop tetapi juga rock dan Psychedelic. Dengan formasi terbarunya yang menjadi lima orang ini, The Peels dikontrak secara permanen oleh manajemen restoran Sea Dragon sebuah restoran terapung di atas kapal. Lagu-lagu yang dibawakan pada saat mengisi acara di restoran itu adalah lagu-lagu milik The Beatles, John Mayall and Bluesbreaker, Jimi Hendrix serta lagu milik kelompok corak psychedelic. Aktivitas bermusik The Peels juga merambah Kualalumpur, Malaysia. Di Hotel Eldorado Night Club mereka sempat melakukan pertunjukkan, namun tidak lama karena ada pertikaian rasial saat itu sehingga memaksa The Peels hengkang dari negara itu dan kembali lagi ke Singapura.

Jenuh dengan petualangan di negeri seberang, tahun 1968 The Peels pulang ke tanah air dan melakukan sejumlah konser di beberapa kota besar seperti Makasar, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan tentunya Bandung. Lagu-lagu cover version milik musisi luar masih sering dibawakan dalam setiap pertunjukannya. Namun sayang karena perbedaan visi The Peels bubar tahun 1969.

Benny Soebardja (vokal, gitar) dan Soman Loebis (keyboard) kemudian mengibarkan Sharkmove, sedangkan personel The Peels lainnya meninggalkan dunia musik. Selain Benny Soebardja dan Soman Loebis personel Sharkmove adalah Bhagu Ramchand (vokal), Sammy Zakaria (drum) dan Janto Diablo (bass). Setahun kemudian (1970) dirilis album perdana Ghede Chokras. Corak musik Sharkmove adalah musik rock dengan sentuhan progressive yang kental. Warna musik progressive sangat kentara di lagu My Life.

Lagu berdurasi 9 menit ini kaya dengan chord-chord yang menawan. Dibuka dengan petikan gitar dan bass dengan sentuhan yang penuh magis, menyusul kemudian suara flute mengalun penuh emosi berbarengan dengan masuknya vokal Benny Soebardja yang jernih disusul drum dengan tempo sedang dibarengi suara keyboard yang liar. Tempo lagu perlahan-lahan meninggi dan musik pun semakin keras sampai pertengahan lagu dan kembali menjadi mid tempo pada akhir lagu sampai selesai. Lagu My Life tidak saja lagu terbaik di album Sharkmove, Ghede Chokras, tetapi juga salah satu lagu rock Indonesia terbaik hingga saat ini.

Dalam upaya menyelamatkan hasil karyanya di Sharkmove dimana pada awal rilisannya dibuat dalam bentuk piringan Hitam atau PH, Benny Soebardja telah melakukan mastering di Studio Pendulum Jakarta dengan tujuan untuk menyelamatkan album tersebut.

Saat ini proses mastering telah selesai dan sedang akan dilakukan pembuatan Compact Disk. CD ini akan diedarkan di lingkungan terbatas dan dalam jumlah terbatas, khusus untuk para penggemar fanatik Benny Soebardja.

Dalam sebuah kesempatan bertemu dengannya di Studio Pendulum saat melakukan remastering, Benny Soebardja mengatakan, "Album Sharkmove ingin saya selamatkan terlebih dahulu sehingga hasil karya group itu bisa dinikmati oleh generasi sekarang karena corak musiknya tidak ketinggalan zaman.

Kebesaran Sharkmove di kancah musik Indonesia tidak bisa bertahan lama karena bubar pada tahun 1971 akibat personel andalan mereka, Soman Loebis ditarik oleh Ahmad Albar ke God Bless.

Bubarnya Sharkmove tidak membuat hasrat Benny Soebardja bermusik surut, tetapi justru memicunya untuk membuat grup baru bernama Giant Step dengan membawa seorang personel ex-Sharkmove yaitu Sammy Zakaria pada tahun 1971. Adapun formasi pertama Giant Step adalah Benny Soebardja (gitar), Deddy Stanzah (bass), Sammy Zakaria (drum) dan Jocky Soerjoprayogo (keyboard).

Di awal kariernya Giant Step lebih banyak membawakan lagu-lagu milik Emerson Lake and Palmer (ELP). Ketika Giant Step berusaha eksis dengan formasi perdananya, tak dinyana, Sammy Zakaria keluar, tetapi kemudian digantikan oleh Janto. Dengan formasi barunya, Giant Step masih membawakan lagu-lagu milik orang tetapi tidak Emerson Lake and Palmer saja, melainkan mulai merambah membawakan lagu-lagu Deep Purple.

Di tahun 1973, Giant Step memulai era bermusiknya dengan menampilkan double guitarist dengan masuknya Albert Warnerin. Formasi Giant Step ketiga ternyata tidak hanya menambah pemain gitar, tetapi juga kembali terjadi perubahan personel karena hengkangnya Deddy Stanzah yang digantikan oleh Adhy Sibolangit dan masuknya Deddy Dorres menggantikan posisi Jocky Soerjoprayogo yang hengkang membentuk Ogle Eyes bergabung dengan Sammy Zakaria dan Micky Jaguar.

Dengan formasi ketiga ini, Giant Step mulai aktif menciptakan lagu dan konser-konser di berbagai kota. Album pertama Giant Step direlease tahun 1975 dengan judul Mark-1 dibawah label Lucky Record. Lewat album perdananya, Giant Step mampu mengukuhkan namanya menjadi salah satu supergrup band Indonesia yang membawakan lagu-lagu rock dengan berkarakter khusus.

Bersama Giant Step, Benny Soebardja cukup produktif menghasilkan album, album-album sesudah Mark-1 secara bergantian dirilis, yaitu Giant on The Move (SM Recording), Kukuh Nan Teguh (Nova Recording), Persada Tercinta (Giant Step Volume I, Irama Tara), Tinombala (Giant Step Vol II, Irama Tara) dan Giant Step Volume III (Irama Tara). Sejarah membuktikan dalam perjalanan bermusik Benny Soebardja bersama grup band yang telah dibentuknya, dimana pergantian personel acapkali terjadi, Benny Soebardja tidak pernah tergantikan. Hal ini cukup membuktikan konsistensi Benny Soebardja bermusik. Perannya dalam grup yang disinggahinya pun sangat besar.

Di balik album-album bersama Giant Step, Benny Soebardja sempat sesaat bergabung dengan group Fantastique bersama Chossy Pratama, J. Sarwono, Deddy Dores dan B. Hariadi. Di grup ini, Benny Soebardja hanya terlibat dalam album keduanya berjudul Hidup Seniman. Selepas album ini Benny Soebardja kembali ke Giant Step.

Di sela-sela aktivitas Giant Step, Benny Soebardja mengekspresikan energi musiknya yang berlebihan melalui album solo yang dihasilkannya, yaitu Give Me A Piece of Gut Rock (SM Recording), Night Train (SM Recording), Setitik Harapan (Duba Recording) dan Lestari (Paragon Recording). Sebuah projek yang melibatkan grup Lizard menghasilkan album My Life (BB Record). Dalam album ini tiga buah lagu milik Sharkmove pun dijadikan andalan yaitu My Life, Butterfly dan Evil War. Disamping itu Benny Soebardja membantu sebuah album milik Deddy Dores dengan menyertakan lagu miliknya.

Kiprah Benny Soebardja di dunia rekaman berakhir di album Giant Step berjudul Geregetan pada tahun 1985, namun tak dinyana tak diduga pada tahun 2006 ini, jiwa bermusiknya kembali bangkit dan dia bersiap-siap kembali meramaikan musik Indonesia. Awal September 2006, dunia rekaman sudah dimasukinya dengan menyanyikan sebuah lagu yang diciptakan anaknya Rama Nalendra berjudul Hitam Putih. Lagu yang dibawakan dengan format duet ini rencananya akan menjadi bagian dari album perdana Idealego, band bentukan Rama yang akan dirilis tahun ini juga.

Selain itu, Benny Soebardja pun siap kembali menggelar sebuah pertunjukkan. Mendengar kabar tersebut, beberapa musisi yang menjadi kawan baiknya, baik seangkatannya maupun musisi sekarang telah menyatakan siap mendukung sebagai performer dalam pertunjukkannya nanti. Kita sambut saja kehadirannya di kancah musik tanah air.

Diskografi

Group

The Peels, 1967 - The Peels By Public Demand in Singapore, Gamada Rec.

Personel

  • Gumilang Kentjana Putra (vokal, gitar)
  • Budhy Sukma Garna (vokal)
  • Dedy Budiman Garna (drum)
  • Benny Soebardja (gitar, vokal)
  • Karliana Kartasa G. (bintang tamu)
  • Album: The Peels By Public Demand in Singapore

The Peels, 1968 - Selamat Tinggal Singapura (Mini Album), Gamada Rec.

Personel

  • Gumilang Kentjana Putra (vokal, gitar)
  • Budhy Sukma Garna (vokal)
  • Dedy Budiman Garna (drum)
  • Benny Soebardja (gitar, vokal)
  • Soman Loebis (keyboard)
  • Album: Selamat Tinggal Singapura (Mini Album)

Shark Move, 1970 - Shark Move, SM Rec.

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Bhagu Ramchand (vokal)
  • Sammy Zakaria (drum)
  • Janto Diablo (bass)
  • Soman Loebis (keyboard)
  • Album: Ghede Chokra's

Fantastique Group, 1976 – Hidup Seniman-Vol.2 (Purnama Record)

Personel

  • Chossy Pratama (keyboard)
  • J. Sarwono (drum)
  • Deddy Dores (vokal)
  • B. Hariadi (bass)
  • Benny Soebardja (gitar)
  • Album : Hidup Seniman-Vol.2 (Purnama Record)

Giant Step, 1975 - Giant Step Mark I, Lucky Rec.

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Adhy Sibolangit (bass)
  • Janto (drum)
  • Deddy Dores (keyboard)
  • Albert Warnerin (gitar)
  • Album: Mark 1

Giant Step, 1976 - Giant on The Move, SM Rec.

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Adhy Sibolangit (bass)
  • Haddy Arief (drum)
  • Triawan (keyboard)
  • Albert Warnerin (gitar)
  • Album: Giant On The Move, Kukuh Nan Teguh

Giant Step, 1977 - Kukuh Nan Teguh, Nova Rec.

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Adhy Sibolangit (bass)
  • Haddy Arief (drum)
  • Triawan (keyboard)
  • Albert Warnerin (gitar)
  • Album: Giant On The Move, Kukuh Nan Teguh

Giant Step, 1978 - Persada Tercinta, Irama Tara

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Adhy Sibolangit (bass)
  • Haddy Arief (drum)
  • Erwin Badudu (keyboard)
  • Albert Warnerin
  • Album: Persada Tercinta

Giant Step, 1979 - Tinombala, Irama Tara

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Adhy Sibolangit (bass)
  • Tommy (drum)
  • Erwin Badudu (keyboard)
  • Harry Soebardja (gitar)
  • Album: Tinombala (Volume I), Volume III

Giant Step, 1980 - Volume III, Irama Tara

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Adhy Sibolangit (bass)
  • Tommy (drum)
  • Erwin Badudu (keyboard)
  • Harry Soebardja (gitar)
  • Album: Tinombala (Volume I), Volume III

Giant Step, 1985 - Geregetan, JK Rec.

Personel

  • Benny Soebardja (vokal, gitar)
  • Jelly tobing (drum)
  • Erwin Badudu (keyboard)
  • Triawan Moenaf (keyboard)
  • Albert Warnerin (gitar)
  • Uce F. Tekol (bass, additional)

Solo

Project

Pranala luar

Catatan kaki

  1. ^ Pey Hardi Subiantoro (11 November 2012 11:5). "Penampilan Benny Soebardja". Antarafoto.com. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  2. ^ Discogs. "Benny Soebardja - Indonesian rock musician, one of the most important ones of the country". discogs.com. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  3. ^ Graham Reid (Jun 15, 2012). "Benny Soebardja Profiled (2012): The godfather of the Indonesian prog-rock underground". elsewhere.co.nz. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  4. ^ Denny Sakrie (Maret 20, 2013). "Benny Soebardja, Kukuh Nan Teguh". dennysakrie63. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  5. ^ lightintheattic. "Benny Soebardja Dischography". lightintheattic.net. Diakses tanggal 2 September 2015.