Orang Khazar

kelompok etnik Turkik semi-nomaden historis

Bangsa Khazar (bahasa Ibrani tunggal "Kuzari" כוזרי jamak "Kuzarim" כוזרים; bahasa Arab خزر; bahasa Turki tung. "Hazar" jam. Hazarlar; bahasa Yunani Χαζαροι; bahasa Rusia Хазары; bahasa Tatar tung. Xäzär jam. Xäzärlär; bahasa Persia خزر; bahasa Latin "Gazari" atau "Cosri") adalah orang-orang Turkik setengah nomaden dari Asia Tengah. Banyak di antara mereka telah memeluk Yudaisme. Nama 'Khazar' tampaknya berkaitan dengan kata kerja bahasa Turkik yang berarti "mengembara" (gezer dalam bahasa Turki) modern. Pada abad ke-7 M mereka mendirikan sebuah Khaganat yang mandiri di Kaukasus Utara di sepanjang Laut Kaspia, dan di sana lambat laun Yudaisme menjadi agama negara. Pada puncak kejayaannya, mereka dan cabang-cabang mereka menguasai sebagian besar dari wilayah Rusia selatan sekarang, Kazakhstan barat, Ukraina timur, dan sebagian besar Kaukasus (termasuk Dagestan, Azerbaijan, Georgia, dll.), dan daerah Krim.

Situs benteng Khazar di Sarkel. Foto udara dari ekskavasi yang dilakukan oleh Mikhail Artamonov pada 1930-an.

Bangsa Khazar adalah sekutu penting Kekaisaran Bizantium dalam menghadapi Kekaisaran Sassania, dan merupakan kekuatan utama di wilayah itu pada puncak kejayaannya. Mereka terlibat dalam serangkaian peperangan yang mereka menangi dengan Kekhalifahan Arab, kemungkinan menghalangi invasi Arab ke Eropa Timur. Pada akhir abad ke-10, kekuasaan mereka dipatahkan oleh Rus Kiev, dan bangsa Khazar boleh dikatakan lenyap dari sejarah. Sejumlah sejarahwan mengajukan teori bahwa bangsa Khazar ikut menurunkan orang Yahudi Ashkenazim modern. Teori ini secara politik dianggap sensitif. Studi-studi genetika pada masa kini menunjukkan bahwa Y-DNA Yahudi cenderung berasal dari Timur Tengah, dan studi-studi yang memperhitungkan mtDNA memperlihatkan bahwa banyak penduduk Yahudi yang terkait dengan kelompok-kelompok non-Yahudi di sekitarnya lewat garis ibu." Sementara studi-studi ini juga menunjukkan bahwa sejumlah orang Yahudi Ashkenaz mempunyai nenek moyang Eropa Timur non-Yahudi, mereka membantah klaim-klaim bahwa orang Ashkenazi terutama adalah keturunan bangsa Khazar.[1]

Asal usul dan pra-sejarah

 
Peta yang memperlihatkan ekspansi Khaganat Khazar

Asal usul bangsa Khazar tidak jelas. Setelah memeluk Yudaisme, bangsa Khazar sendiri menelusuri asal usul mereka kepada Kozar, anak dari Togarma. Togarma disebutkan dalam Kitab Suci Ibrani sebagai cucu Yafet. Namun demikian tidak mungkin ia dianggap sebagai leluhur sebelum tradisi Alkitab diperkenalkan kepada bangsa Khazar.

Sejumlah sejarahwan telah mencari kemungkinan hubungan antara bangsa Khazar dengan suku-suku Israel yang hilang, namun para sarjana modern umumnya menganggap mereka sebagai bangsa Turki yang bermigrasi dari Timur. Para sarajana di bekas Uni Soviet menganggap bangsa Khazar sebagai penduduk pribumi dari Kaukasus Utara. Sebagian sarjana, seperti D.M. Dunlop, menganggap bangsa Khazar terkait dengan sebuah konfederasi suku Tiele yang disebut He'san dalam sumber-sumber Tiongkok dari abad ke-7 (Suishu, 84). Namun demikian, bahasa Khazar tampaknya merupakan bahasa Oghurik, yang serupa dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa Bulgar kuno. Karena itu, muncul dugaan pula bahwa mereka berasal dari bangsa Hun. Karena bangsa-bangsa Turkik secara etnis tidak pernah homogen, gagasannya tidak dianggap saling eksklusif. Ada kemungkinan bahwa bangsa Khazar terdiri dari suku-suku yang berasal dari berbagai latar belakang etnis, karena bangsa-bangsa steppa biasanya menyerap bangsa-bangsa yang mereka taklukkan.

Catatan sejarah Armenia mengandung rujukan-rujukan kepada bangsa Khazar sejak akhir abad kedua. Catatan-catatan ini biasanya dianggap sebagai anakronisme, dan kebanyakan sarjana percaya bahwa mereka sesungguhnya merujuk kepada bangsa-bangsa Sarmatian atau Skitia. Priscus mengisahkan bahwa salah satu bangsa-bangsa dalam konfederasi Hun disebut Akatziroi. Raja mereka bernama Karadach atau Karidachus. Sebagian orang melihat adanya persamaan antara kata Akatziroi dan "Ak-Khazar" (lih. bawah), mengajukan spekulasi bahwa bangsa Akatziroi adalah proto-bangsa Khazar yang awal.

Dmitri Vasil'ev dari Universitas Negeri Astrakhan baru-baru ini mengajukan hipotesis bahwa bangsa Khazar pindah ke wilayah steppa Pontik baru pada akhir tahun 500-an, dan mula-mula hidup di Transoxiana. Menurut Vasil'ev, populasi Khazar tetap tinggal di Transoxiana di bawah Pecheneg dan pertuanan Oghuz, kemungkinan tetap berhubungan dengan kumpulan utama bangsa mereka.

Suku-suku

Struktur kesukuan bangsa Khazar tidak dipahami benar. Mereka seperti banyak bangsa-bangsa Turkik, tampaknya terbagi antara Ak-Khazar ("bangsa Khazar putih") dan Kara-Khazar ("bangsa Khazar hitam"). Para penulis seperti misalnya Graetz keliru meyakini bahwa ini adalah pembagian rasial. Kenyataannya, pembagian itu tidak ada hubungannya dengan penampilan fisik ataupun identifikasi rasial. Pembedaan Hitam-Putih ini adalah pebmagian sosial yang umum di kalangan suku-suku nomadik Eurasia. Kelompok "Putih" mewakili kaum bangsawan, elit perwira dan kelas penguasa, sementara kelompok "Hitam" terdiri dari rakyat jelata, pedagang, dll.

Peter Golden berspekulasi bahwa etnis Khazar merupakan gabungan antara bangsa Oghurik dan bangsa-bangsa Turkik biasa, termasuk bangsa Sabir dan Hun Kaukasia Utara serta unsur-unsur dari bangsa Gokturk.

Seorang penulis Yahudi, Arts Kistler, seorang sarjana yang jarang ada tandingannya di kalangan Yahudi, memandang bahwa Yahudi Khazar inilah kabilah ketiga belas. Dan Kistler secara praktis berkesimpulan dalam bukunya The Thirteenth Tribe, bahwa mayoritas kaum Yahudi sekarang ini bukan berasal dari dua belas kabilah keturunan Nabi Ya'qub sebagaimana kisah tentang mereka disebutkan dalam Alquran dan Taurat. Bahkan, mereka telah menyimpang dari kabilah Khazar, kabilah ketiga belas. Keturunan mereka ini menyebar di berbagai negara Eropa Timur, khususnya Polandia, Hongaria dan Rusia. Artinya, mereka tidak berasal dari Palestina, tetapi dari Kaukasia dan Asia Tengah. Ini bisa menolak dan membatalkan istilah lahirnya permusuhan di kalangan orang-orang Semit dari benih-benih orang Palestina.

Demikian pula menurut pengakuan Profesor Abraham Bolyake, seorang Yahudi keturunan Rusia, yang kemudian berhijrah ke Palestina dengan ayahnya pada tahun 1923. Pada masa selanjutnya, ia menjadi guru besar sejarah Yahudi di Universitas Tel Aviv. Dalam berbagai kajian dan tulisannya, ia menyatakan bahwa Yahudi yang sekarang itu menyempal dari Khazar, suku ketiga belas. Bahkan, dia dengan terang-terangan menyerang pendapat yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi sekarang adalah pelarian dari kabilah yang konsisten pada Taurat. Tentu saja pendapatnya tersebut sekaligus membantah cerita atau dongeng tentang kaum Yahudi sebagai bangsa pilihan.

William G. Car, dalam bukunya Bebatuan di Papan Catur, mengatakan, "Mulailah etnis selain Semit, Turki dan Finlandia, mengirimkan utusannya ke Eropa; (mereka) datang dari Asia sejak abad ke-1 M di sepanjang perjalanan bumi yang terjadi di sebelah utara laut Caspienne (Qiswin/Khazar). Sejarah mencatat bangsa-bangsa penyembah berhala itu bernama Khazar. Mereka pernah tinggal di wilayah timur jauh Eropa. Disitu mereka membentuk kerajaan Khazar yang kuat. Lalu mereka membentangkan kekuasaannya sedikit demi sedikit melalui peperangan berkali-kali sehingga, pada akhir abad ke-2 M, mereka mampu menguasai sejumlah besar wilayah di Eropa Timur atau sebelah barat gunung Qural dan sebelah utara Laut Hitam. Ketika itu, orang-orang Khazar lebih suka memilih agama Yahudi ketimbang agama Kristen atau Islam. Mereka dirikan gereja dan sekolah-sekolah untuk mengajarkan dan mengembangkan ajaran Yahudi di seluruh pelosok wilayah kerajaan atau kekuasaannya. Di puncak kekuasaan dan kekuatannya, pemerintah Yahudi Khazar menarik upeti secara paksa dari dua puluh lima bangsa. Saking kuatnya, pemerintah Khazar mampu bertahan dalam kekuasaannya selama hampir lima ratus tahun. Akhirnya, pemerintahan yang kuat itu jatuh di akhir abad ke-13 M di tangan pemerintahan Rusia yang menyerang mereka dari sebelah utara. Praktis jiwa pemberontakan berpindah dari pemerintahan Khazar Yahudi ke tangan pemerintahan Rusia. Pemberontakan mereka berlanjut sampai terjadi Pemberontakan Merah pada tahun 1917. Serangan prajurit Khazar Yahudi pada awal abad ke-13 M menjelaskan kepada kita bahwa orang-orang yang kita sebut sebagai orang-orang Yahudi itu telah menetap secara praktis dalam pemerintahan Komunis Rusia." (Demikian William G. Car).

Sementara itu, Profesor Abraham dalam bukunya yang sangat bagus tentang Khazariya, yang diterbitkan dan disebarluaskan dalam bahasa Ibrani untuk pertama kali pada tahun 1944 di Tel Aviv, mengatakan, "Bangsa Yahudi (Khazari) itu dapat kita anggap sebagai inti (cikal bakal) bagi pendudukan Yahudi terbesar di wilayah timur Eropa. Sesunguhnya silsilah keturunan penduduk ini- yakni, mereka yang menetap di tempat asalnya dan mereka yang hijrah ke amerika Serikat, serta yang berpindah ke negara-negara lainnya, ditambah lagi dengan mereka yang pergi ke Israil-semuanya, pada saat sekarang, telah membentuk mayoritas kaum Yahudi di dunia. Realitas menyatakan bahwa mayoritas terbesar orang-orang Yahudi di seluruh dunia, pada saat sekarang ini, berasal dari sebelah timur Eropa, oleh karena itu, sangat boleh jadi bahwa kebanyakan mereka atau bahkan semuanya berasal dari Yahudi Khazar (Caspienne). Ini berarti bahwa nenek moyang mereka bukan dari Urdun (Ardan), melainkan dari Sungai Volga (Al-Fulja). Mereka juga bukan berasal dari tanah Kan'an (Mesir). Mereka berasal dari Kaukasia yang sejak dulu diyakini sebagai tempat kelahiran ras Aria. Dari segi struktur keturunan, mereka lebih dekat ke kabilah Hon, Uigur dan Magyar, ketimbang kabilah keurunan Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub."

Tetapi masih ada lagi misteri besar dan unik yang belum terjawab oleh para peneliti dan sarjana. Bahkan misteri ini juga belum terjawab oleh Profesor Abraham, Paulyax, Kistler, Profesor An-Namsawy (Hogo F.K.), yang dianggap sebagai nara sumber handal dan pakar dalam sejarah Khazar (Yahudi) sendiri. Misteri itu berupa pertanyaan yang menggeliat dan membangkitkan rasa ingin tahu, yaitu, "Mengapakah orang-orang Mesir yang kuat-kuat berubah menjadi pemeluk agama orang-orang yang terusir-Yahudi-yakni mengikuti ajaran Yahudi?"

Kebangkitan

Pembentukan negara Khazar

 
Peta khaganat Gokturk Barat dan Timur pada puncaknya, sekitar 600 M. Daerah yang lebih terang memperlihatkan pemerintahan langsung; daerah-daerah yang lebih gelap warnanya menunjukkan wilayah di bawah pengaruhnya.

Sejarah Khazar awal erat terkait dengan sejarah imperium Gokturk, yang didirikan ketika klan Ashina menggulingkan kaum Juan Juan pada 552 M. Dengan runtuhnya imperium Gokturk / konfederasi kesukuan yang disebabkan oleh konflik internal pada abad ke-7, bagian barat dari imperium Turkik terpecah menjadi dua konfederasi, yaitu bangsa Bulgar, yang dipimpin oleh klan Dulo, dan bangsa Khazar, yang dipimpin oleh klan Ashina, para penguasa tradisional dari imperium Gokturk. Pada 670, bangsa Khazar telah menghancurkan konfederasi Bulgar, dan menyisakan tiga kelompok Bulgar di Volga, Laut Hitam dan di daerah Donau.

Penampilan signifikan pertama bangsa Khazar dalam sejarah adalah ketika mereka membantu peperangan Kaisar Heraclius dari Bizantium dalam melawan dinasti Sassania dari Persia. Pemerintah Khazar, Ziebel (kadang-kadang diidentifikasikan sebagai Khagan Tong Yabghu dari bangsa Turk Barat) membantu bangsa Bizantium dalam mengalahkan Georgia. Bahkan direncanakan perkawinan antara anak laki-laki Ziebel dengan anak perempuan Heraclius, tetapi tidak pernah terjadi.

Pada abad ke7 dan ke-8 bangsa Khazar melakukan serangkaian peperangan melawan Kekhalifahan Umayyah, yang sedang berusaha memperluas pengaruhnya ke wilayah Transoxiana dan Kaukasus. Perang yang pertama berlangsung pada awal tahun 650 dan berakhir dengan kekalahan pasukan Arab yang dipimpin oleh Abd ar-Rahman ibn Rabiah di luar kota Khazar, Balanjar, setelah pertempuran di mana kedua belah pihak menggunakan mesin-mesin pengepungan terhadap pasukan-pasukan lawannya.

 
Steppa Pontik, sekitar 650, memperlihatkan wilayah awal bangsa Khazar dan tetangga-tetangga mereka.

Sejumlah sumber Rusia memberikan nama seorang khagan Khazar, Irbis, dari masa ini dan menggambarkannya sebagai seorang cangkokan dari keluarga kerajaan Gokturk, Ashina. Apakah Irbis pernah ada atau tidak, masih diperdebatkan, demikian pula masalah apakah ia dapat diidentifikasikan sebagai salah satu dari banyak penguasa Gokturk yang memiliki nama yang sama.

Beberapa konflik lebih lanjut meletus dalam dekade-dekade yang berikutnya, dengan serangan-serangan Arab dan Khazar ke Kurdistan dan Iran. Ada bukti dari laporan al-Tabari bahwa bangsa Khazar membentuk sebuah front bersama dengan sisa-sisa bangsa Gokturk di Transoxiana.

Bangsa Khazar dan Bizantium

Kekuasaan bangsa Khazar terhadap sebagian besar wilayah Krim bermula pada akhir tahun 600-an. Pada pertengahan 700-an bangsa Goth Krim yang pemberontak ditaklukkan dan kota mereka, Doros ( Mangup-Kale modern) diduduki. Seorang tudun Khazar merupakan penduduk di Cherson pada tahun 690-an, meskipun kenyataannya kota ini secara nominal takluk kepada Kekaisaran Bizantium.

Mereka juga diketahui bersekutu dengan Kekaisaran Bizantium selama sekurang-kurangnya bagian dari tahun 700-an. Pada 704/705 Yustinianus II, yang hidup di pembuangan di Cherson, melarikan diri ke wilayah Khazar dan menikahi saudara perempuan Khagan waktu itu, Busir. Dengan pertolongan istrinya, ia melarikand iri dari Busir, yang sedang menyusun intrik dengan Tiberius III yang merebut kekuasaan, membunuh dua pejabat Khazar dalam prosesnya. Ia melarikand iri ke Bulgaria, yang pemimpinnya, Khan Tervel menolongnya merebut kembali takhtanya. Bangsa Khazar belakangan memberikan bantuan kepada jenderal pemberontak Bardanes, yang merebut takhta pada 711 sebagai Kaisar Filipikus.

Kaisar Bizantium Leo III menikahkan anaknya, Konstantin (belakangan Konstantin V Kopronimus) dengan putrid Khazar Tzitzak (anak Khagan Bihar) sebagai bagian dari persekutuan antara kedua imperium. Tzitzak, yang dibaptiskan dengan nama Irene, belakangan terkenal karena pakaian pernikahannya, yang merupakan awal dari keranjingan fesyen di Konstantinopel untuk jenis jubah (untuk laki-laki) yang disebut tzitzakion. Anak mereka Leo (Leo IV) belakangan lebih dikenal sebagai "Leo si orang Khazar".

Perang Khazar-Arab kedua

 
Ekspansi Kekhalifahan hingga 750 M.
Dari The Historical Atlas oleh William R. Shepherd, 1923
Dari The General Libraries, Universitas Texas di Austin

Permusuhan pecah kembali dengan Kekhalifahan pada 710-an, dengan serangan bolak-balik melintasi pegunungan Kaukasus namun hanya sedikit pertempuran yang menentukan.. Bangsa Khazar, yang dipimpin oleh seorang pangeran bernama Barjik, menyerang Iran barat laut dan mengalahkan pasukan-pasukan Umayyah di Ardebil pada 730, membunuh panglima Arab al-Djarrah al-Hakami dan untuk sementara waktu menduduki kotanya. Tahun berikutnya mereka dikalahkan di Mosul; di sana Barjik memimpin pasukan-pasukan Khazar dari sebuah singgasana yang bagian atasnya dipasangi kepala al-Djarrah yang dipenggal, dan Barjik terbunuh. Pasukan-pasukan Arab mula-mula dipimpin oleh pangeran Arab Maslamah ibn Abd al-Malik dan kemudian oleh Marwan ibn Muhammad (belakangan Khalifah Marwan II) menyerbu melintasi Kaukasus dan akhirnya (pada 737) mengalahkan suatu pasukan Khazar yang dipimpin oleh Hazer Tarkhan, yang untuk waktu singkat menduduki Atil sendiri dan kemungkinan memaksa Khagan untuk memeluk Islam. Ketidakstabilan rezim Umayyah tidak memungkinkan pendudukan yang permanen di situ; pasukan-pasukan Arab menarik diri dan kemerdekaan Khazar kembali ditegakkan. Ada spekulasi bahwa pemelukan Yudaisme (yang secara teoretis diduga terjadi sekitar 740) merupakan bagian dari penegakan kembali kemerdekaan ini.

Klaim bangsa Khazar juga telah menjadi katalis bagi anti-semitisme negara di Uni Soviet dan pembenaran untuk melakukan penaklukan oleh kaum nasionalis Rusia. [2]

Yang lain mengklaim bahwa bangsa Khazar berasal dari kelompok-kelompok seperti Karaim, Krymchak, Yahudi Gunung, dan Gruzim. Tidak banyak bukti yang menopang teori-teori ini, meskipun mungkin saja bahwa sejumlah keturunan bangsa Khazar ternyata bergabung dengan komunitas-komunitas ini. Kelompok-kelompok non-Yahudi yang mengklaim setidaknya mereka mempunyai sedikit darah Khazar antara lain adalah bangsa Kumyks dan Tatar Krim; sementara tentang kelompok-kelompok Yahudi yang disebutkan di atas, klaim-klaim mereka masih diperdebatkan.

Dalam fiksi

Artikel utama: Bangsa Khazar dalam fiksi

Soal perpindahan agama secara massal menjadi tema utama dalam novel laris di dunia internasional karya Milorad Pavić, Dictionary of the Khazars. Namun novel ini mengandung banyak unsur rekaan dan tidak banyak berkaitan dengan sejarah bangsa Khazar yang sebenarnya. Belakangan ini muncul sejumlah novel, termasuk karya H.N. Turteltaub, Justinian (tentang kehidupan Justinian II) dan karya Marek Halter, Book of Abraham serta Wind of the Khazars yang membahas secara langsung atau tak langsung topik mengenai bangsa Khazar dan peran mereka dalam sejarah.

Lihat pula

Sumber-sumber

  • Kevin Alan Brook. The Jews of Khazaria, 3rd ed., Lanham, MD: Rowman and Littlefield, 2018.
  • Essay: Are Russian Jews Descended from the Khazars?
  • Kevin Alan Brook, "Tales about Jewish Khazars in the Byzantine Empire Resolve an Old Debate". Los Muestros, No. 54, p. 27.
  • Douglas M. Dunlop. The History of the Jewish Khazars, Princeton, N.J.: Princeton University Press, 1954.
  • Douglas M. Dunlop. "The Khazars." The Dark Ages: Jews in Christian Europe, 711-1096. 1966.
  • Peter B. Golden. Khazar Studies: An Historio-Philological Inquiry into the Origins of the Khazars. Budapest: Akademia Kiado, 1980.
  • Peter B. Golden. "Khazar Turkic Ghulâms in Caliphal Service" (Journal Artikel dalam Journal Asiatique, 2004.)
  • Peter B. Golden. "Khazar Turkic Ghulâms in Caliphal Service: Onomastic Notes" (Journal Article in Archivum Eurasiae Medii Aevi, 1993.)
  • Peter B. Golden. "Khazars" (Book Chapter in Turkish-Jewish Encounters: Studies on Turkish-Jewish Relations through the Ages, 2001.)
  • Norman Golb dan Omeljan Pritsak, Khazarian Hebrew Documents of the Tenth Century. Ithaca: Cornell Univ. Press, 1982.
  • Roman K. Kovalev. "What Does Historical Numismatics Suggest About the Monetary History of Khazaria in the Ninth Century? – Question Revisited." Archivum Eurasiae Medii Aevi 13 (2004): 97–129.
  • Roman K. Kovalev. "Creating Khazar Identity through Coins: The Special Issue Dirhams of 837/8." East Central and Eastern Europe in the Early Middle Ages, peny. Florin Curta, hlm. 220–253. Ann Arbor, MI: University of Michigan Press, 2005.
  • Thomas S. Noonan. "Did the Khazars Possess a Monetary Economy? An Analysis of the Numismatic Evidence." Archivum Eurasiae Medii Aevi 2 (1982): 219-267.
  • Thomas S. Noonan. "What Does Historical Numismatics Suggest About the History of Khazaria in the Ninth Century?" Archivum Eurasiae Medii Aevi 3 (1983): 265-281.
  • Thomas S. Noonan. "Why Dirhams First Reached Russia: The Role of Arab-Khazar Relations in the Development of the Earliest Islamic Trade with Eastern Europe." Archivum Eurasiae Medii Aevi 4 (1984): 151-282.
  • Thomas S. Noonan. "Khazaria as an Intermediary between Islam and Eastern Europe in the Second Half of the Ninth Century: The Numismatic Perspective." Archivum Eurasiae Medii Aevi 5 (1985): 179-204.
  • Thomas S. Noonan. "Byzantium and the Khazars: a special relationship?" Byzantine Diplomacy: Papers from the Twenty-fourth Spring Symposium of Byzantine Studies, Cambridge, March 1990, peny. Jonathan Shepard dan Simon Franklin, hlm. 109-132. Aldershot, England: Variorium, 1992.
  • Thomas S. Noonan. "What Can Archaeology Tell Us About the Economy of Khazaria?" The Archaeology of the Steppes: Methods and Strategies - Papers from the International Symposium held in Naples 9-12 November 1992, peny. Bruno Genito, hlm. 331-345. Napoli, Italy: Instituto Universitario Orientale, 1994.
  • Thomas S. Noonan. "The Khazar Economy." Archivum Eurasiae Medii Aevi 9 (1995-1997): 253-318.
  • Thomas S. Noonan. "The Khazar-Byzantine World of the Crimea in the Early Middle Ages: The Religious Dimension." Archivum Eurasiae Medii Aevi 10 (1998-1999): 207-230.
  • Thomas S. Noonan. "Les Khazars et le commerce oriental." Les Échanges au Moyen Age: Justinien, Mahomet, Charlemagne: trois empires dans l'économie médiévale, hlm. 82-85. Dijon: Editions Faton S.A., 2000.
  • Thomas S. Noonan. "The Khazar Qaghanate and its Impact on the Early Rus' State: The translatio imperii from Itil to Kiev." Nomads in the Sedentary World, peny. Anatoly Mikhailovich Khazanov dan André Wink, hlm. 76-102. Richmond, England: Curzon Press, 2001.
  • Omeljan Pritsak. "The Khazar Kingdom's Conversion to Judaism." (Artikel jurnal dalam Harvard Ukrainian Studies, 1978)
  • Omeljan Pritsak. "The Pre-Ashkenazic Jews of Eastern Europe in Relation to the Khazars, the Rus', and the Lithuanians". Ukrainian-Jewish Relations in HIstorical Perspective, peny. Howard Aster and Peter J. Potichnyj. Edmonton, Alberta: Canadian Institute of Ukrainian Studies Press, 1990. hlm. 7.
  • Tamara Talbot Rice. The Seljuks in Asia Minor. Thames and Hudson, London, 1961. hlm.18-19.
  • Zolitor, Jeff, Wolfe, Peter "The Khazars" Philadelphia: Conference of the Congress of Secular Jewish Organizations, (2002), Canadian Jewish Outlook (Sept/Oct 2002) /www.csjo.org/pages/essays/essaykhazars.htm

Buku-buku yang ditulis sebelum 1915

  • Itinéraires de la Terre Sainte, Carmody, (Brussels, 1847)
  • Sur le Khazars. Vivien St. Martin. (Paris, 1851)
  • Ibn Dasta, terj. oleh Chwolson, (St. Petersburg, 1869)
  • Der khazarische Königsbrief, Cassel, (Berlin, 1877)
  • Der Ursprung der Magyaren, Vambéry, (Leipzig, 1882)
  • Das Buch se-Chazari, Hirschfield, (Breslau, 1885)
  • Pre- and Proto-historic Finns, Abercromby, (London, 1898)
  • Osteuropäische und Ostasiatische Streifzüge, Marquart, (Leipzig, 1903)
  • Jewish Quarterly Review, Volume iii, halaman 181–219, "An Unknown Khazar Document," (n.s., Philadelphia, 1913)
  • Accounts of Oriental writers diterbitkan di St. Petersburg oleh Fraehn (1821), dan oleh Harkavy (1874 dan berikutnya)

Referensi

  1. ^ [1]

Pranala luar