Yusuf Lubis
AKBP (Purn.) H. Yusuf Lubis, S.H., M.Si. (lahir 5 Februari 1950) adalah Bupati Pasaman 2 periode yakni 2005–2010 dan 2016–2021.[1] Ia pernah menjabat sebagai Kapolres Padangpanjang.
Yusuf Lubis | |
---|---|
Bupati Pasaman ke-15 dan ke-17 | |
Mulai menjabat 17 Februari 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Gubernur | Irwan Prayitno |
Wakil | Atos Pratama |
Pendahulu Sofyan (Pj.) Pengganti Petahana | |
Masa jabatan 28 Agustus 2005 – 28 Agustus 2010 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Gamawan Fauzi Marlis Rahman Irwan Prayitno |
Wakil | Hamdy Burhan |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Februari 1950 Kotanopan, Rao Utara, Pasaman, Sumatra Barat |
Partai politik | Partai Nasional Demokrat |
Suami/istri | Hj. Gustinar Siregar Bc.HK (wafat 2018) Suryani Nasution |
Anak | dr. Dolly Nurdin Lubis, M.Kes Fera Susanti Lubis, ST drh. Tondy Prawira Lubis |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | Kepolisian Negara Republik Indonesia |
Masa dinas | 1970–2005 |
Pangkat | Ajun Komisaris Besar Polisi |
Satuan | Lantas |
Sunting kotak info • L • B |
Biografi
Yusuf Lubis, lahir tanggal 5 Februari 1950 di Kotanopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, anak dari H. Nurdin Lubis (Alm) dengan Hj. Aisyah Nasution (alm). Kesetiaan kepada istri tercinta Hj. Gustinar Siregar Bc.HK Binti Letkol Pol (Alm) H. Malelo Siregar dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, telah menyemangati putra-putrinya sukses di pekerjaan masing-masing yaitu: dr. Dolly Nurdin Lubis, M.Kes, Fera Susanti Lubis, ST dan drh. Tondy Prawira Lubis.
Orang tua sebagai petani dan buruh tani, telah menyemangati Yusuf Lubis lulus dari Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Rao Pasaman tahun 1965 dan SMPN Rao tahun 1968. Yusuf Lubis menghabiskan masa remaja membantu orang tua mencari nafkah sebagai buruh tani di lahan-lahan orang lain pada hari libur terutama sabtu dan minggu. Selepas sekolah SMPN Rao, Yusuf Lubis tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena ketidakmampuan keluarga. Sehingga Yusuf Lubis merantau ke Medan Sumatra Utara untuk memperbaiki nasib hidup.
Sembari menunggu ada pekerjaan yang lebih baik, Yusuf Lubis bekerja sebagai Pedayung Becak. Siang dan malam mendayung becak agar dapat bertahan hidup di negeri rantau. Ketahanan badan dan mentalnya semakin diuji dan ditempa oleh alam. Terpaan teriknya sinar matahari, dingin malam dan hujan telah mencetaknya menjadi seorang calon pemimpin masa depan yang didambakan masyarakat Pasaman. Sedikit demi sedikit uang hasil mendayung becak yang dikumpulkannya setiap hari sebagai persiapan biaya untuk meraih cita-cita sebagai Polisi. Akhirnya pada tahun 1970, Yusuf Lubis berhasil lulus test dan diterima untuk mengikuti Pendidikan Kepolisian Sebara di Palembang dengan biaya dari uang hasil mendayung becak selama 6 bulan di Medan.
Dengan modal keberanian, kemandirian, kerja keras dan semangat, Yusuf Lubis diterima menjadi anggota Keluarga Besar Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat Bharada dan ditugaskan di Devisi Sabhara pada tahun 1970. Pada tahun 1972 – 1986 menjadi anggota reserse Pasaman hingga berpangkat Serka. Pada saat ditugaskan di Pasaman, Yusuf Lubis berusaha menyelesaikan sekolah formalnya di Lubuk Sikaping. Pada tahun 1973, akhirnya Yusuf Lubis berhasil menyelesaikan pendidikan di SMEAN Lubuk Sikaping.
Tahun 1977 mengikuti pendidikan di Dikjur Badikra Sekrim Palembang dan Secaba Sempali Medan. Setelah memperoleh gelar Sarjana Muda Hukum dari Universitas Muhamadiyah Sumbar 1982 dan Sarjana Hukum (SH) dari Universitas yang sama pada tahun 1984, Yusuf Lubis berhasil menyelesaikan pendidikan Secapa Polri di Sukabumi dengan pangkat Letda Pol pada tahun 1986. Tahun 1986 menjadi Kaur Reg Sat Lantas Pasaman. Tahun 1986 – 1987 menjadi Kapolsek Rao Mapat Tunggul. Setelah mengikuti pendidikan Dikjur Das Pa Lantas Serpong tahun 1987, dipercaya menjadi Kaur Bin Ops Sat Lantas Pasaman pada tahun 1987 – 1988. Tahun 1988 – 1989 kembali menjadi Kaur Reg Sat Lantas Pasaman. Setelah mengikuti Dikjur Lan Pa Regident Lantas Serpong tahun 1989, dipercaya menjabat Kasubag Gakkum Dit Lantas Polda Sumbar tahun 1989. Tahun 1989 - 1991 menjadi Kasat Lantas Polres Pessel. Tahun 1991 – 1992 menjadi Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota dengan berpangkat Lettu Pol. Tahun 1992 sebagai Kasat Lantas Polres Agam. Tahun 1994 diberi pangkat Kapten Pol.
Tahun 1997 – 1998 sebagai Kasubbag Binmin Diklat Polda Sumbar. Setelah mengikuti pendidikan Tutor Bidang Manajemen Akta, Padang tahun 1998, Yusuf Lubis dipercaya menjadi Kasubbag STNK Bag Reg Dit Lantas Polda Sumbar pada tahun 1998 – 2000. Tahun 2000 – 2003 sebagai Kasubbag Ops Set Dit Lantas Polda Sumbar dan tahun 2001 memperoleh pangkat Mayor Pol. Tahun 2003 – 2004 sebagai Kasubdit Bin Gakkum Dit Lantas Polda Sumbar.Tahun 2004 – 2005 sebagai Kapolres Padang Panjang dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Namun karena keinginan besarnya untuk membangun kampung halamannya yaitu Kabupaten Pasaman, H. Yusuf Lubis menyudahi berkarier atau berkarya di Kepolisian dengan Jabatan terakhir Kapolres Padang Panjang.
Dalam mensyukuri berkat Allah Swt, H. Yusuf Lubis menyempatkan diri memenuhi kewajiban menunaikan rukun ke lima ibadah haji ke Tanah Suci – Mekkah pada tahun 1998. Pada saat Umroh ibadah Haji ke Tanah Suci – Mekkah tersebut, H. Yusuf Lubis berkomitmen pada Allah Swt. agar senantiasa amanah, istiqomal dan tawaqal dalam menjalankan berbagai tugas pengabdian terhadap masyarakat dan Negara. Di Tanah Suci tersebut, H. Yusuf Lubis berjanji untuk senantiasa bekerja keras, cerdas dan ikhlas dalam berbagai ladang pengabdian.
Selama mengabdi pada Negara, H. Yusuf Lubis berkecimpung di organisasi Tinju sebagai Ketua Kontingen Tim Manejer Tinju Kabupaten Pessel pada Porda III Sumbar tahun 1990, Pengurus Lemkari Sumbar pada tahun 1994 dan Jadi Ketua Umum KONI Pasaman tahun 2005 – sekarang. H. Yusuf Lubis pernah menjadi Nara Sumber Seminar Tertib Lalu Lintas / KNPI Sumbar tahun 1991, Penataran Statistik Olah Data / Fak. Pertanian Unand tahun 1991 dan Nara Sumber Seminar Reg. UU No. 14/1992 / Fak. Hukum Unand tahun 1993. Pengabdian iklas dan tulus sebagai penganyom masyarakat dianggap H. Yusuf Lubis sebagai amal ibadah, sehingga ia menerima sejumlah penghargaan karena prestasi dan semangat perjuangan tiada hentinya. Yusuf Lubis pernah mendapat tanda peserta Ass Sosial Abri dari Dirut Perum ASABRI tahun 1971 dari Dirut PT Ass Bhay Tahun 1989, Asuransi Bhakti Bhayangkara dari Ditlantas Polri tahun 1995, Supervisot Satpas SIM Surat ket Kemudian dari Dirlantas Polri tahun 1992.
Supervisot Sat Lantas Gelombang II dan kualifikasi menembak kelas II, III dari Kapusdik Lantas Polri tahun 1989, Selain Kadapol III SB tahun 1979, juga memperoleh Penghargaan Prajurit Setia XXIV dari Panglima ABRI tahun 1994 dan tahun 2002 mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden RI. Yusuf Lubis yang meniti karier dari dibawah kini menjabat sebagai Bupati Pasaman. Kebaikan, pengalaman dan prestasi selama menjadi anggota Bhayangkara, telah menjadikan H. Yusuf Lubis sebagai harapan masyarakat Pasaman untuk bangkit dari ketertinggalan Kabupaten Pasaman. Sebagai Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis berusaha mengangkat nama baik Pasaman hingga meraih prestasi baik tingkat Nasional maupun Sumatra Barat.
Sejak menjadi Bupati Pasaman, Yusuf Lubis telah menjadi bahan perbincangan banyak orang baik di tingkat kampung, jorong, nagari, hingga nasional. Perjalanannya sebagai Bupati di daerah yang tergolong daerah terisolir di sumatera Barat, Yusuf Lubis berhasil membangun daerah hingga sekarang dikenal di Sumatra Barat. Pernah mengalami cedera akibat mengikuti napak tilas dengan jalan kaki dalam merintis jalan baru ke kampung-kampung yang terisolir, tidaklah menciutkan semangat H. Yusuf Lubis untuk terus berkarya dan turun langsung bersama masyarakat dalam membangunkan dan membangkitkan Pasaman dari ketertinggalannya dengan prinsip keadilan dan pemerataan pembangunan. Puncaknya H. Yusuf Lubis terpilih menjadi Tokoh Peduli Kemiskinan dari Universitas Andalas pada tahun 2007, memperoleh penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Meneg Koperasi dan UKM pada tahun 2007, dan memperoleh penghargaan Staya Lencana Pembangunan dari Presiden RI pada tahun 2008.
H. Yusuf Lubis berhasil mendorong pembangunan infrastruktur pendukung pertanian, peternakan dan perikanan untuk meningkatkan hasil produksi petani, peternak dan petambak ikan sekaligus meningkatkan pendapatan rakyat. Seperti pembukaan dan pelebaran jalan terisolir serta pengerasan jalan-jalan ke pelosok-pelosok untuk memudahkan rakyat menjual hasil pertanian dan perikanannya. Melakukan pendampingan, penyuluhan, pembagian bibit gratis untuk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sekaligus penguatan organisasi – organisasi Kelompok Tani. Puncaknya H. Yusuf Lubis memperoleh Penghargaan Ketahanan Pangan dari Gubernur Sumbar pada tahun 2008, Peningkatan Produksi Beras Nasional dari Presiden RI pada tahun 2008 dan Penghargaan Terbaik I Ketahanan Pangan pada tahun 2009, serta penghargaan dalam Pembinaan dan Pembangunan Kelautan dan Perikanan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI pada tahun 2009.
Gembrakan untuk menata administrasi pemerintahan, Yusuf Lubis telah meluncurkan pengurusan KTP, AKTE dan KK melalui internet yang tidak dipungut biaya agar semua penduduk memiliki dokumen-dokumen pribadi dan Surat Keterangan lainnya. Puncaknya Presiden RI menganugerahkan penghargaan Terhadap Penerbitan PERDA Akta Kelahiran Bebas Bea pada tahun 2009.
Kemampuannya untuk menggerakkan generasi muda pasaman agar memiliki jiwa kepemimpinan dan kepanduan telah dihargai oleh Ketua Kwartir Nasional dengan memberikan Penghargaan Lencana Melati kepada H. Yusuf Lubis pada tahun 2009. Untuk mencerdaskan rakyat dan membebaskan Pasaman dari buta huruf, Yusuf Lubis melaksanakan program gratis biaya pendidikan 9 tahun mulai dari SD hingga SLTP. Selain menambah sekolah-sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan, H. Yusuf Lubis menerapkan standard-standar kwalifikasi pendidik di setiap sekolah.
H. Yusuf Lubis berusaha mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Pasaman dengan membangun Puskesmas-puskemas, Puskesmas Pembantu, Polindes dan posyandu. Selain meningkat Pelayanan Rumah Sakit Pasaman dengan melengkapi fasilitas pendukung termasuk penyediaan Dokter-dokter Spesialist Penyakit, H. Yusuf Lubis juga berusaha mengajak masyarakat ikut serta dalam program Keluarga Berencana yang sejahtera. Pembinaan rohani masyarakat terus ditingkatkan dengan didasari persatuan dan kesatuan bangsa. Puncaknya Yusuf Lubis berhasil melakukan perlombaan MTQ se Sumatra Barat dengan meraih peringkat 3 juara umum. Puncaknya H. Yusuf Lubis dianugerahi dengan Penghargaan Amal Bhakti dari Menteri Agama RI pada tahun 2010 dan Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Presiden RI tahun 2010.
Masyarakat Pasaman diajak penduli lingkungan dengan melestarikan hutan dan menanam kembali lahan-lahan yang gundul, agar mengurangi erosi tanah (longsor) dan meningkatkan kesejukan suhu di tanah Pasaman. Puncaknya H. Yusuf Lubis menerima Penghargaan Lencana Wana Lestari dari Menteri Kehutanan RI tahun 2008.
Kemampuannya mengharmoniskan budaya minang dengan budaya lain sebagai kekuatan adat istiadat yang berlaku di masyarakat pasaman sudah teruji. Ini tercermin dari cara penyampaian kata-kata menunjukkan bahwa H. Yusuf Lubis sangat mengenal dan meresapi dua kekuatan budaya besar yang membangun Pasaman. Tutur kata yang halus dan sederhana dalam menggunakan bahasa yang dimengerti rakyat baik, tanpa sungkan-sungkan berbicara dalam bahasa minangkabau maupun bahasa daerah yang lain. Hal itu menunjukkan bahwa H. Yusuf Lubis seorang pemimpin yang sangat menguasai kondisi dan situasi masyarakat Kabupaten Pasaman. H. Yusuf Lubis telah mampu menjadi Pemimpin seluruh masyarakat Pasaman tanpa mengecualikan siapapun yang datang meminta bantuan.
Pasaman kini memiliki sejuta harapan untuk menjadi daerah yang maju di masa mendatang. H. Yusuf Lubis hidup bergandengan tangan bersama-sama warganya untuk membangun daerah, seperti tak seorang Bupati, H. Yusuf Lubis bergaul dan bersahabat dengan masyarakatnya untuk membangun Pasaman dalam meraih Kesejahteraan Rakyat yang sesungguhnya. Harapan H. Yusuf Lubis adalah seluruh masyarakat kabupaten Pasaman memberikan kesempatan lagi melanjutkan tugas mulia memimpin dan mengendalikan berbagai pembangunan di Kabupaten Pasaman agar tercapai masyarakat Pasaman yang sejuk, aman, indah, yakin dan optimis.
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
- SR Negeri Rao (1965)
- SMP Negeri Rao (1968)
- SMEAN 9 Lubuk Sikaping (1973)
- Sarjana Muda Hukum UMSB (1982)
- Sarjana Hukum (S-1) Pidana UMSB (1984)
- Pasca Sarjana (S-2) M.Si (2008)
Pendidikan Informal
- Sekolah Bhayangkara Polri (1970)
- Secaba Sempali Medan (1977)
- Secapa Sukabumi (1986)
- Dikjur Badikra Reskrim Palembang (1977)
- Dikjur Das Pa Lantas Serpong (1987)
- Dikjur Lan Pa Regident Lantas Serpong (1989)
- Tutor Bidang Manajemen Akta Padang (1998)
Tanda Pangkat
- Bhayangkara Dua (12–02–1970)
- Bhayangkara Satu (01–04–1973)
- Ajun Brigadir Polisi Dua (09–12–1975)
- Brigadir Polisi Dua (11–07–1977)
- Brigadir Polisi Satu (06–11–1980)
- Brigadir Polisi (07–02–1984)
- Calon Perwira (10–04–1986)
- Inspektur Polisi Dua (04–07–1987)
- Inspektur Polisi Satu (20–03–1991)
- Ajun Komisaris Polisi (30–09–1994)
- Komisaris Polisi (21–12–2000)
- Ajun Komisaris Besar Polisi (29–06–2004)
Pengalaman Pekerjaan
- Anggota Sabhara Polres Pasaman (1970)
- Anggota Reserse Polres Pasaman (1972)
- Kaur Reg Sat Lantas Pasaman (1986)
- Kapolsek Rao Mapat Tunggul (1986)
- Kaur Bin Ops Sat Lantas Pasaman (1987)
- Kaur Reg Sat Lantas Pasaman (1988)
- Kasubag Gakkum Dit Lantas Polda Sumbar (1989)
- Kasat Lantas Polres Pessel (1989)
- Kasat Lantas Polres Limapuluhkota (1991)
- Kasat Lantas Polres Agam (1992)
- Kasubag Binmin Diklat Polda Sumbar (1997)
- Kasubag STNK Bag Reg Ditlantas Polda Sumbar (1998)
- Kasubag Ops Setditlantas Polda Sumbar (2000)
- Kasubdit Bin Gakkum Dit Lantas Polda Sumbar (2003)
- Kapolres Padang Panjang (2004)
- Bupati Pasaman (2005-2010)
- Bupati Pasaman (2016-sekarang)
Pengalaman Organisasi
- Tim Manejer Tinju Kabupaten Pessel (1990)
- Pengurus Lemkari Sumbar (1994)
- Ketua Umum KONI Pasaman (2005-2010)
- Ketua Dewan Pakar DPW Partai Nasdem Sumatra Barat
- Ketua DPD Partai Nasdem Pasaman[2] (2018-sekarang)
Seminar dan Penataran
- Nara Sumber Seminar Tertib Lalulintas/KNPI Sumbar (1991)
- Peserta Penataran Statiska Olah Data/Fak. Pertanian Unand (1991)
- Nara Sumber Seminar Reg. UU No. 14/1992/Fak. Hukum Unand (1993)
Penghargaan
- Tanda Peserta Ass. Sosial ABRI oleh Dirut Perum ASABRI pada tahun 1971
- Piagam Pembina Tar P4 Sumbar oleh Kadapol III SB pada tahun 1979
- Lulus Bela Diri Polri oleh Dirdik Polri pada tahun 1986
- Piagam Menembak Kls. III Kapusdik Lantas Pol pada tahun 1987
- Asuransi Bhakti Bhayangkara oleh Dirut PT. Ass B. Bhay pada 1989
- Kualifikasi Menembak Gelombang II oleh Kapusdik Lan Polri pada tahun 1989
- PORDA III SB Ketua Kontingen oleh Bupati Tanah Datar pada tahun 1990
- Tim Manajer Tinju kab. Pessel oleh Panitia Tinju pada tahun 1990
- Tar Statika Olah Data oleh Rektor Fak Pertanian pada tahun 1991
- Seminar Tertib Lalu Lintas oleh Ketua KNPI SB pada tahun 1991
- Supervisor Satgas SIM Gelombang II oleh Dir Lantas Polri pada tahun 1992
- Seminar Reg. UU No. 14/ 1992 oleh Dekan Fak Hukum pada tahun 1993
- Kegiatan Nas Lemkari oleh Kapolda Sumbar pada tahun 1994
- Penghargaan Prajurit setia XXIV oleh Panglima ABRI pada tahun 1994
- Supervisor Satgas SIM Surat Ket oleh Dir lantas Polri pada tahun 1995
- Menggunakan Garuda untuk Haji oleh Dirut Garuda Indonesia pada tahun 1998
- Bintang Bhayangkara Naraya oleh Presiden RI 2002[3]
Referensi
- ^ El Faruqi, Andri. Hari Ini 12 Bupati dan Wali Kota Di Sumatra Barat Dilantik. Tempo. 17 Februari 2016. Diakses 18 Mei 2016
- ^ https://www.covesia.com/archipelago/baca/49832/yusuf-lubis-pimpin-dpd-nasdem-pasaman
- ^ https://m.facebook.com/page/about.php?id=401384509902&expand_all=1