Mangrove whipray
Mangrove Whipray/ Urogymnus granulatus merupakan spesies ikan pari dari keluarga dasyatidae (penyengat). Urogymnus diambil dari bahasa yunani, oura = ekor, dan gymnos = terhunus.[1] Penamaan urogymnus dilakukan oleh peneliti asal Australia, Macleay pada tahun 1883. Ciri khusus Mangrove Whipray (Ikan Pari Cambuk Bakau) memiliki ekor yang panjang menyerupai cambuk serta duri dekat pangkal ekor yang mengandung bisa. Jika dilihat secara dorsal, Ikan Pari Cambuk Bakau mempunyai titik-titik putih dan warna dasar kecokelatan di bagian atas permukaan cakram. Makanan mereka berupa krustasea/ udang-udangan (udang, lobster, kepiting, dsb) dan ikan kecil di zona bentik. Ikan Pari Cambuk Bakau hidup di kedalaman kurang lebih 100 m, sering juga menutupi dirinya dengan pasir di dasar perairan pantai. Ekor Pari cambuk bakau merupakan senjata ampuh apabila ia merasa terancam dari serangan predator. Ekor tersebut dapat menjadi sistem pertahanan berupa cambuk yang memberikan efek sengatan berbisa dan dapat berakibat fatal. Ikan Pari Cambuk Bakau/ Mangrove Whipray juga memiliki sinonim lainnya yaitu Coachwhip Ray, Macleas's Coachwhip Ray, Mangrove Ray, Mangrove Stingray, whitetail Stingray, dan Whitetail Whipray.[2] Pada tahun 2009, Ikan Pari Cambuk Bakau tercatat kedalam spesies yang hampir terancam (Near Threatened). Namun pada penilaian terakhir di tahun 2016, spesies ini masuk kedalam kategori satwa yang rentan (Vulnerable).[3]
Habitat dan Rentang Geografi
Ikan Pari Cambuk Bakau memiliki habitat di Lautan Intertidal dan Lautan Neritik. mereka dapat ditemukan di perairan pantai yang dangkal, termasuk hutan bakau, substrat batu-batuan, dataran pasir, dan pada muara sungai beriklim tropis. Pada umumnya, Pari Cambuk Bakau yang berusia dewasa memiliki habitat di lepas pantai dengan kedalaman mencapai 85 m. Spesies ini juga hidup secara soliter berbeda dengan beberapa ikan pari jenis lainnya.[3]
Rentang geografi Ikan Pari Cambuk Bakau tersebar luas di lautan Indo-Pasifik Barat, di sekitar Laut Merah, Maladewa, Nugini, Mikronesia, Teluk Thailand, Filipina, Indonesia timur, laut lepas Andaman, Santa Cruz, dan Kepulauan Solomon. Serta terdapat juga di Benua Australia, sepanjang Australia Barat (Ningaloo Reef, Pantai Ningaloo) hingga ke Queensland (Whitsunday Passage, Kepulauan Whitsunday).[3]
Zootomi
Reproduks secara ovovivipar[4] dengan histotropi. Spesies ini memiliki ukuran maksimum dengan panjang mencapai 141 cm dan ukuran saat lahir berkisar pada 14-28 cm. Umumnya Ikan Pari Cambuk Bakau berusia dewasa memiliki panjang 55-65 cm.[3] Spesies ini mempunya bentuki tubuh pipih, sirip dada mirip sayap dan memiliki sirip ekor. spesies ini memiliki ekor yang kecil namun dengan panjang melebihi tubuhnya, sehingga terlihat seperti cambuk.Mata terletak di puncak kepala dan di belakangnya terletak lubang pernapasan yang merupakan pintu masuk air untuk memasok insangnya yang terletak di sisi bawah belakang mulut. Duri berbisa pada pangkal ekornya digunakan untuk menyengat hanya apabila ia merasa terancam atau diserang. panajng duri tersebut biasanya berkisar antara 7,5 - 10 cm, dan apabila terkena bisanya dapat mengakibatkan kelumpuhan otot-otot jantung hingga menyebabkan kematian.[4]
Referensi
- ^ "Urogymnus granulatus summary page". FishBase (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-28.
- ^ "The Whitetail Stingray - Whats That Fish!". www.whatsthatfish.com. Diakses tanggal 2020-01-28.
- ^ a b c d "The IUCN Red List of Threatened Species". IUCN Red List of Threatened Species. Diakses tanggal 2020-01-29.
- ^ a b Manik, Nurdin (2003). [www.oseanografi.lipi.go.id "Beberapa Catatan Mengenai Ikan Pari"] Periksa nilai
|url=
(bantuan). Oseana. XXVIII (4): 21. ISSN 0216-1877.