Kontes kecantikan

kompetisi bakat dan kepribadian
Revisi sejak 17 Maret 2020 04.35 oleh 140.213.59.188 (bicara) (Puteri Indonesia: Perbaikan kesalahan pengetikan)

Sebuah kontes kecantikan, adalah kompetisi yang terutama berfokus pada keindahan fisik kontestan, meskipun kontes seperti itu sering menggabungkan kepribadian, bakat, dan jawaban atas pertanyaan juri sebagai kriteria penilaian. Ungkapan ini hampir selalu mengacu hanya untuk kontes wanita dan anak perempuan;[1][2][3] peristiwa serupa untuk pria atau anak laki-laki disebut dengan nama lain atau mungkin Man Body Contest.

Kontes kecantikan pakaian mandi, Amerika Serikat, 1920

Penyelenggara setiap kontes dapat menentukan aturan kompetisi, termasuk rentang usia kontestan yang dapat berpartisipasi. Aturan tersebut juga mewajibkan para kontestan untuk tidak menikah, dan "berkepribadian baik", "amatir", dan tersedia untuk promosi, selain kriteria-kriteria lainnya. Aturan ini juga dapat mengatur standar pakaian di mana kontestan akan mendapat penilaian, termasuk jenis pakaian renang yang digunakan.

Kontes kecantikan anak-anak terutama berfokus pada kecantikan, gaun, pemodelan, olahraga, bakat, dan wawancara pribadi, sementara kontes wanita dewasa dan remaja umumnya berfokus pada tata rias wajah, rambut dan gaun, pemodelan baju renang, dan wawancara pribadi. Pemenang kontes kecantikan sering disebut ratu kecantikan. Istilah merendahkan clapper (penepuk tangan) sering mengacu pada peserta yang kalah (atau tidak meraih posisi apapun dalam kompetisi) sementara posisi kontestan (pemeringkatan) dalam keseluruhan kompetisi disebut sebagai placement (penempatan). Penghargaan yang diperoleh dari kontes tersebut dapat berupa gelar, tiara atau mahkota, selempang, beasiswa, dan hadiah uang tunai.[4]

Sejarah

Kontes kecantikan Lone Star State Selects Beauties for 100 Year[5]

Festival Eropa pada saat era abad pertengahan memberikan garis keturunan paling langsung untuk kontes kecantikan. Misalnya, perayaan Inggris May Day selalu melibatkan pemilihan May Queen. Di Amerika Serikat, tradisi May Day dalam memilih seorang wanita untuk dijadikan simbol karunia dan cita-cita masyarakat terus berlanjut, saat wanita muda yang cantik berpartisipasi dalam perayaan publik.[6]

Kontes kecantikan modern pertama Amerika diselenggarakan oleh Phineas Taylor Barnum pada tahun 1854, namun kontes kecantikan tersebut tidak diadakan kembali karena adanya protes publik.[7][8] Ia sebelumnya memegang kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Pada tahun 1880, "Kontes Kecantikan Pakaian Mandi" pertama berlangsung sebagai bagian dari festival musim panas untuk mempromosikan bisnis di Rehoboth Beach, Delaware.

 
Concours de Beauté, kontes kecantikan pertama di dunia, diadakan di Spa, Belgia pada tanggal 19 September 1888. Hadiah pertama sebesar 5.000 franc diberikan pada Bertha Soucaret berusia 18 tahun, seorang Gadis Kreol dari Guadeloupe.

Kontes kecantikan menjadi lebih populer pada tahun 1880-an. Pada tahun 1888, gelar ratu kecantikan diberikan kepada kontestan Kreol berusia 18 tahun dalam sebuah kontes di Spa, Belgia. Semua peserta harus menyediakan foto dan deskripsi singkat tentang diri mereka untuk memenuhi syarat untuk masuk dan 21 finalis terpilih dinilai oleh panel formal.[9] Peristiwa semacam itu tidak dianggap terhormat. Kontes kecantikan mulai dianggap lebih terhormat dengan kontes "Miss America modern pertama yang diadakan pada tahun 1921.[10]

Miss America

Kontes kecantikan tertua dan masih berlangsung hingga saat ini adalah Miss America, yang pertama kali diadakan tahun 1921 oleh seorang pebisnis lokal untuk menarik turis datang ke Atlantic City, New Jersey.[11] Kontes tersebut diikuti oleh pemenang dari kontes kecantikan sebuah surat kabar lokal dalam sebuah kontes "Kecantikan Antar-Kota", yang pada saat itu dihadiri oleh lebih dari ratusan orang. Margaret Gorman yang berusia 16 tahun dari Washington, D.C. dimahkotai sebagai Miss America 1921, memenangi baik kontes popularitas dan kecantikan, dan dihadiahi uang $100.[12]

International Pageant of Pulchritude

 
Para pemenang kontes International Pageant of Pulchritude 1930

Pada Mei 1920 promotor CE Barfield di Galveston, Texas menyelenggarakan acara baru yang dikenal sebagai "Splash Day" di pulau tersebut. Acara ini menampilkan kompetisi "Bathing Girl Revue" sebagai pusat dari atraksi.[13][14][15] Acara ini merupakan kick-off dari musim panas di kota dan hadir setiap tahunnya.

Acara ini cepat menjadi dikenal di luar Texas dan, dimulai pada tahun 1926, kontes internasional pertama di dunia diadakan, yang dikenal sebagai "International Pageant of Pulchritude".[14] Kontes ini disebut-sebut menjadi model bagi kontes kecantikan modern.[15][16][17] Kontes ini menampilkan kontestan dari Britania Raya, Rusia, Turki, dan banyak negara lain dan gekar yang diberikan pada waktu itu dikenal sebagai "Miss Universe".[15][18] Acara ini kemudian tidak diadakan kembali di Amerika Serikat pada tahun 1932 karena terjadinya depresi (kontes sempat kembali diadakan di Belgia).

 
Kontes kecantikan di Montreal, 1948

Pasca Perang Dunia II

Popularitas kontes Miss America mengundang banyak organisasi untuk mendirikan kontes serupa pada tahun 1950-an dan seterusnya. Kontes Miss World dimulai tahun 1951, Miss Universe dimulai tahun 1952 seperti halnya Miss USA. Miss International dimulai tahun 1960. Kontes Miss Black America diadakan pertama kali tahun 1968[19] sebagai respon atas tidak dilibatkannya wanita Afrika Amerika di kontes Miss America. Organisasi Miss Universe mulai menyelenggarakan kontes Miss Teen USA pada tahun 1983 untuk remaja berusia 14-19 tahun, dan Miss Earth dimulai pada tahun 2001. Kontes serupa yang juga turut diperhitungkan seperti Miss Supranational yang pertama kali diadakan tahun 2009 dan Miss Grand International tahun 2013. Kontes-kontes tersebut masih berlanjut hingga saat ini.

Kontes internasional utama

Kontes internasional utama bagi wanita diantaranya kompetisi tahunan Miss World (didirikan oleh Eric Morley pada tahun 1951), Miss Universe (didirikan pada 1952), Miss International (didirikan pada tahun 1960) dan Miss Earth (didirikan pada tahun 2001). Keempat kontes tersebut dianggap sebagai kontes "Big Four", empat kontes kecantikan internasional terbesar dan paling terkenal.[20][21][22]

Sementara itu, situs web Global Beauties pada tahun 1998 memperkenalkan The Grand Slam of Beauty Pageants™, untuk membangun perbedaan antara kontes kecantikan top-tier di seluruh dunia. Kontes yang termasuk dalam daftar Grand Slam diantaranya Miss World, Miss Universe, Miss International, Miss Supranational, dan Miss Grand International. Daftar tersebut terkadang disebut pula sebagai kontes "Big Five" yang mendapat reputasi tinggi secara internasional.[23]

Didirikan tahun Kontes Penyelenggara Lokasi Pemenang pertama
1951 Miss World Eric Morley,
Miss World Organization
London, Inggris   Kiki Håkansson[11]
1952 Miss Universe William Morris Endeavor New York City   Armi Kuusela[11]
1960 Miss International International Cultural Association Tokyo, Jepang   Stella Márquez
2001 Miss Earth Carousel Productions Quezon City, Filipina   Catharina Svensson[11]
2009 Miss Supranational World Beauty Association Panama City, Panama   Oksana Morya[11]
2013 Miss Grand International Miss Grand International Organization Bangkok, Thailand   Janelee Chaparro

Tahun 2002 merupakan tahun yang luar biasa bagi sejumlah pemenang dari negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim. Pada tahun tersebut, Miss Lebanon, Christina Sawaya memenangkan kontes Miss International, Miss Turki, Azra Akın memenangkan Miss World, dan pemenang Miss Earth pada tahun tersebut pada awalnya adalah Džejla Glavović dari Bosnia dan Herzegovina (sebelum digantikan oleh Winfred Omwakwe dari Kenya). Pada tahun 2006, seorang wanita Muslim Pakistan dinobatkan sebagai Miss Bikini Universe pertama, Mariyah Moten, yang kemudian menjadi kontroversi di seluruh dunia.

Penggunaan bikini

 
Kontestan Miss Amsterdam 1960 mengenakan pakaian renang

Persyaratan bagi kontestan untuk memakai pakaian renang merupakan aspek kontroversial dalam berbagai kompetisi. Kontroversi ini terus mencuat seiring dengan meningkatnya popularitas bikini setelah penggunaannya diperkenalkan pada tahun 1946. Penggunaan bikini dilarang di Miss America pada tahun 1947 karena adanya protes dari penganut Katolik Roma.[24] Ketika kontes Miss World dimulai tahun 1951, terjadi protes ketika pemenang dinobatkan dengan mengenakan bikini. Paus Pius XII mengutuk penobatan itu sebagai dosa,[25][26] dan negara-negara dengan tradisi keagamaan yang kuat mengancam untuk menarik delegasi.[27] Penggunaan bikini dilarang untuk kontes pada tahun-tahun berikutnya. Tidak sampai akhir tahun 1990-an, bikini diizinkan kembali untuk dikenakan,[11] namun tetap menimbulkan kontroversi ketika malam final diadakan di lokasi dimana bikini (atau pakaian renang secara umum) tidak disetujui menurut norma sosial di tempat tersebut.[11][28] Seperti contoh, pada tahun 2003, Vida Samadzai dari Afghanistan menyebabkan kegemparan di negara asalnya saat ia berpartisipasi dalam kontes Miss Earth dengan mengenakan bikini.[11] Pada tahun 2013, babak pakaian renang dari kontes Miss World dicoret karena protes masyarakat Islam di Bali (Indonesia), tempat kontes diadakan.[28] Pada tahun 2014, kontes Miss World secara resmi mengeliminasi babak pakaian renang dari kontesnya, dan berfokus pada kegiatan sosial melalui Beauty with a Purpose-nya.[29]

Kontes kecantikan di Indonesia

 
Agni Pratistha, Puteri Indonesia 2006 saat berkompetisi di Miss Universe 2007, Meksiko

Indonesia, sebagai bangsa yang tengah berkembang dan bergerak ke arah kemajuan, merasa perlu untuk mengikutsertakan diri dalam ajang dunia tersebut. Hal ini semata-mata diperlukan untuk menunjukkan eksistensi Indonesia di mata dunia internasional. Indonesia masih mampu memberi pesona di kancah dunia dengan bakat para perwakilannya.

Namun belakangan, timbul kontroversi di dalam negeri atas diadakannya kontes kecantikan. Hal ini timbul karena adanya kontroversi atas penggunaan bikini dalam kontes kecantikan Internasional di mana Indonesia bergabung didalamnya.[30] Namun kenyataannya bikini bukanlah satu-satunya faktor penilaian penting, melainkan ada kepribadian, maupun bakat (talent) yang dimiliki peserta.[31]

Kontes nasional utama

Di Indonesia, seperti halnya dunia, juga memiliki 5 kontes kecantikan utama yakni Puteri Indonesia, Miss Indonesia, Putri Pariwisata Indonesia, Miss Earth Indonesia, dan Miss Grand Indonesia.

Puteri Indonesia

Puteri Indonesia merupakan kontes kecantikan yang terbesar di Indonesia, pertama kali dihelat pada tahun 1992 oleh Yayasan Puteri Indonesia dibantu produk kecantikan Mustika Ratu dengan pemenang pertamanya Indira Sudiro.[32] Pemenang Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Universe,[33] sementara runner-up 1 dan runner-up 2 kontes ini masing-masing akan berkompetisi di Miss International dan Miss Supranational. Pemegang gelar saat ini adalah Ayu Maulida dari Jawa Timur.

Miss Indonesia

Miss Indonesia merupakan kontes kecantikan yang dihelat oleh stasiun televisi RCTI bersama produk kecantikan Sariayu Martha Tilaar.[34] Kontes ini pertama kali dihelat pada 2005 dengan pemenang pertama Imelda Fransisca.[35] Pemenang Miss Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss World.[36] Pemegang gelar saat ini adalah Carla Yules dari Sulawesi Selatan.

Putri Pariwisata Indonesia

Putri Pariwisata Indonesia (disingkat PPI) adalah kontes kecantikan di Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 2008. Kontes ini diselenggarakan oleh El John Pageants dibawah naungan Johnnie Sugiarto. Pemenang Putri Pariwisata Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Tourism International. Kontes ini pertama kali dihelat pada 2008 dengan pemenang utama Albertina Fransisca Mailoa dari Maluku. Pemegang gelar saat ini adalah Mawar Saleh dari Nusa Tenggara Timur.[37]

Miss Earth Indonesia

Miss Earth Indonesia atau Putri Bumi Indonesia (sebelumnya bernama Miss Indonesia Earth) adalah kontes kecantikan di Indonesia yang berfokus pada kepedulian terhadap masalah kelestarian lingkungan hidup. Pemenang Miss Earth Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Earth. Serupa dengan Putri Pariwisata Indonesia, kontes ini diselenggarakan oleh El John Pageants. Kontes ini pertama kali dihelat pada 2007 dengan pemenang utama Artri Aldoranti Sulistyowati. Pemegang gelar saat ini adalah Cinthia Kusuma Rani. [38]

Miss Grand Indonesia

Miss Grand Indonesia adalah kontes kecantikan yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Gantari dengan Dikna Faradiba sebagai Direktur Nasional kontes ini. Pemenang kontes ini akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International, yang bertujuan pada aksi perdamaian dunia.[39] Kontes ini pertama kali dihelat pada tahun 2018 dengan pemenang utama Nadia Purwoko dari Bengkulu. Pemegang gelar saat ini adalah Sarlin Jones dari Nusa Tenggara Timur. [40] Pada November 2019, Ivan Gunawan telah terpilih sebagai Direktur Nasional yang baru menggantikan Dikna Faradiba dengan penandatangan kerjasama Miss Grand International dengan Yayasan Dunia Mega Bintang yang disaksikan oleh para Pemenang Miss Grand Indonesia 2019, Miss Grand International 2019, Valentina Figuera dari Venezuela dan Runner Up 2 Miss Grand International 2019, Coco Arayha Suparurk dari Thailand. [41]

Perbandingan kontes kecantikan Indonesia

Dua kontes kecantikan utama di Indonesia, yakni Puteri Indonesia dan Miss Indonesia berbeda dalam segi penyelenggara, penilaian, dan sebagainya. Berikut perbedaannya:

Puteri Indonesia Miss Indonesia
Penyelenggara Diselenggarakan oleh Yayasan Puteri Indonesia sejak tahun 1992 yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo dan di bawah naungan Miss Universe Organization Diselenggarakan oleh MNC Grup melalui Yayasan Miss Indonesia sejak tahun 2005 yang diketuai oleh Liliana Tanoesoedibjo dan dibawah naungan Miss World Organization.
Sponsor Utama Perusahaan kosmetik Mustika Ratu. Perusahaan Kosmetik Sari Ayu Martha Tilaar.
Kriteria 3B, yaitu: Brain, Beauty, and Behaviour. MISS, yaitu: Manner, Impressive, Smart, Social.
Pemenang Utama Menyandang gelar Puteri Indonesia dan berhak mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe. Menyandang gelar Miss Indonesia dan berhak mewakili Indonesia dalam ajang Miss World.
Daftar Penghargaan
  • Miss Indonesia (Miss World Indonesia)
  • Runner-up 1
  • Runner-up 2
  • Runner-up 3
  • Runner-up 4
  • Miss Talent
  • Miss Sportwoman
  • Miss Top Model
  • Miss Beauty Skin
  • Miss Online
  • Miss Lifestyle
  • Miss Favorite
  • Miss Congeniality
  • Miss Very Fresh
Stasiun Televisi Penyiar RCTI (1992, 1994)
SCTV (1995, 2007, 2019)
Indosiar (1996, 2000-2006; 2008-2018)
RCTI

Kritik

 
Panel juri pada kontes Binibining Pilipinas 2008

Para kritikus kontes kecantikan berpendapat bahwa kontes kecantikan meyakini gagasan bahwa anak perempuan dan perempuan harus dihargai terutama untuk penampilan fisik mereka, dan hal ini memberi tekanan yang besar bagi wanita untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan konvensional dengan menghabiskan waktu dan uang pada busana, kosmetik, tata rambut, atau bahkan melakukan operasi plastik. Mereka mengklaim bahwa hal tersebut dilakukan untuk mengejar kecantikan fisik bahkan mendorong beberapa perempuan untuk melakukan diet hingga pada suatu titik yang dapat merugikan diri mereka sendiri.[42][43][44]

Ada pendapat bahwa bukannya memberdayakan wanita, kontes kecantikan melakukan hal yang sebaliknya karena mereka menyangkal nilai kemanusiaan penuh bagi perempuan dengan menempatkan mereka sebagai subyek objektifikasi; mereka memperkuat gagasan bahwa satu-satunya tujuan seorang wanita adalah untuk terlihat menarik.[45]

Kritik lain bahwa meraih posisi pada kontes kecantikan adalah cara kecantikan dapat secara kuantitas dapat dinilai seperti yang ditulis pada "Myth of the Perfect 10".[46] Kecantikan menjadi koefisien numerik dalam pemberian peringkat bagi kontestan, dan tipe penjurian seperti ini masih tetap diikuti sebagai sebuah sistem bahkan di kontes berskala nasional seperti Miss America.[47]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Miss Earth 2004 beauty pageant" (dalam bahasa Inggris). China Daily. Reuters. 25 Oktober 2004. Diakses tanggal 23 Oktober 2007. 
  2. ^ "Brazil's Miss World finalist has her hands and feet amputated". English.pravda.ru (dalam bahasa Inggris). 22 Januari 2009. Diakses tanggal 24 September 2012. 
  3. ^ Enriquez, Amee (2 Februari 2014). "Philippines: How to make a beauty queen". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 Februari 2014. 
  4. ^ Miss Teenage California scholarship awards, from the pageant website Diarsipkan 14 July 2011 di Wayback Machine.
  5. ^ Universal Newsreel (1935). "Lone Star State Selects Beauties for 100 Year Pageant" (dalam bahasa Inggris). Texas Archive of the Moving Image. Diakses tanggal 21 Juli 2011. 
  6. ^ "Miss America: People & Events: Origins of the Beauty Pageant" (dalam bahasa Inggris). Pbs.org. Diakses tanggal 21 Mei 2014. 
  7. ^ Colin Blakemore and Sheila Jennett, ed. (2006). The Oxford companion to the body (edisi ke-1. publ.). Oxford: Oxford Univ. Press. ISBN 0-19-852403-X. 
  8. ^ "It's Not a Beauty Pageant. It's a Scholarship Competition!". The LOC.GOV Wise Guide (dalam bahasa Inggris). Library of Congress. Agustus 2008. Diakses tanggal 7 Juni 2012. 
  9. ^ "Beauty Pageants History: The Beginning and Beyond". Diakses tanggal 7 Juni 2013. 
  10. ^ "Miss America". In Encyclopedia of New Jersey (dalam bahasa Inggris). 2004. Diakses tanggal 6 Oktober 2012. 
  11. ^ a b c d e f g h "History". Pageant Almanac (dalam bahasa Inggris). Pageant Almanac. Archived from the original on 12 Desember 2008. Diakses tanggal 6 November 2008. 
  12. ^ "Margaret Gorman: First Miss America and Washingtonian" (dalam bahasa Inggris). Ghosts of DC. 6 Februari 2013. Diakses tanggal 7 Juni 2013. 
  13. ^ "The Sloane Collection, no. 4 - Galveston Bathing Girl Revue, 1925". Story Sloane, III Collection. Texas Archive of the Moving Image. 1925. Diakses tanggal 21 Juli 2011. 
  14. ^ a b "Miss United States Began In Galveston". The Islander Magazine (dalam bahasa Inggris). 2006. 
  15. ^ a b c Cherry, Bill (25 Oktober 2004). "Miss America was once Pageant of Pulchritude". Galveston Daily News (dalam bahasa Inggris). 
  16. ^ Brown, Bridget (17 Mei 2009). "Isle bathing beauty tradition reborn". Galveston Daily News (dalam bahasa Inggris). 
  17. ^ Savage, Candace (1998). Beauty queens: a playful history. Abbeville. hlm. 33. ISBN 9781550546187. 
  18. ^ "The Billboard". The Billboard (dalam bahasa Inggris): 49. 25 September 1948. 
  19. ^ "The Ritz-Carlton Hotel - Atlantic City" (PDF). Historical Timeline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 Juni 2011. 
  20. ^ "Beauty with scandals". The Standard (dalam bahasa Inggris). 21 Juli 2011. Diakses tanggal 21 Juli 2011. 
  21. ^ "24-year-old former Tian Zhizi elected as "Miss Japan 2011"". Business Times (dalam bahasa Inggris). 4 Juli 2011. Diakses tanggal 21 Juli 2011. 
  22. ^ "Controversy Hounds Miss World Pageant". Philipine Headline News Online (dalam bahasa Inggris). 29 September 2006. Diakses tanggal 21 Juli 2011. 
  23. ^ Grand Slam Rankings, Global Beauties.
  24. ^ "We're all intellectuals". The Daily Telegraph (dalam bahasa Inggris). London: Telegraph Media Group Limited. 6 November 2008. 
  25. ^ Various, Selvedge: The Fabric of Your Life, page 39, Selvedge Ltd., 2005
  26. ^ Maass, Harold (7 Juni 2013). "The controversial bikini ban at the Miss World beauty pageant" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Agustus 2013. 
  27. ^ Han Shin, Beauty with a Purpose, hlm. 193, iUniverse, 2004, ISBN 0-595-30926-7
  28. ^ a b Nidhi Tewari, "Miss Universe 2013: Winning Beauty To Wear Million Dollar Diamond-Studded Swimsuit", International Business Times, 5 November 2013
  29. ^ Lange, Maggie (18 Desember 2014). "Miss World Pageant Axes Swimsuit Portion". New York Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Desember 2014. 
  30. ^ Purba, Johana (24 Februari 2015). "Skandal Puteri Indonesia dari tahun ke tahun". Rappler. Diakses tanggal 13 Desember 2015. 
  31. ^ "Dipersoalkan, Miss dan Puteri Jalan Terus". Bali Post. 10 September 2006. Diakses tanggal 29 Juli 2009. 
  32. ^ "Cantiknya Indira Soediro di Usia 40-an". TNOL. Diakses tanggal 1 Juni 2017. 
  33. ^ Della, Mia Vita (21 Desember 2015). "'Kutukan' 15 Besar Miss Universe untuk Puteri Indonesia". Muvila. Diakses tanggal 26 Desember 2015. 
  34. ^ Ikhsania, Annisa Amalia (14 Desember 2016). "Ini Dia Miss World Indonesia yang Berprestasi dari Tahun ke Tahun". Okezone.com. Diakses tanggal 19 Januari 2017. 
  35. ^ "Imelda Francisca: Aku Ingin Majukan Pendidikan Indonesia". Kompas.com. 29 Juli 2009. Diakses tanggal 29 Juli 2009. 
  36. ^ Guasconti, Giovanni (27 Mei 2016). "Lebih Dekat Tentang Kehadiran Indonesia di Ajang Miss World". CNN Indonesia. Diakses tanggal 22 Desember 2016. 
  37. ^ "Albertina Fransisca Mailoa, Putri Pariwisata 2008". Kompas.com. 13 Juli 2008. Diakses tanggal 29 Juli 2009. 
  38. ^ "Hedhy Kurniati "Miss Indonesia Earth 2008"". Antara. 10 Agustus 2008. Diakses tanggal 12 Agustus 2010. 
  39. ^ M. Yazid (30 Januari 2018). "Yayasan Dharma Gantari Kantongi Lisensi Miss Grand International". Koran Jakarta. Diakses tanggal 30 Januari 2018. 
  40. ^ Ratnasari, Elise Dwi (29 Januari 2018). "'Miss Grand Indonesia' Digelar Perdana Tahun Ini". CNN Indonesia. Diakses tanggal 30 Januari 2018. 
  41. ^ Templat:Https://www.kompas.com/hype/read/2019/11/22/212309166/resmi-ivan-gunawan-jadi-direktur-nasional-miss-grand-international-untuk
  42. ^ "Beauty and body image in the media". Media Awareness Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Januari 2009. Diakses tanggal 17 Januari 2009. 
  43. ^ "Reigning Miss Universe Suspected of Having Cosmetic Surgery" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Agustus 2010. Diakses tanggal 23 Agustus 2010. 
  44. ^ "Plastic Surgery: Bollywood, Miss Universe, and the Indian Girl Next Door" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Gujarati Magazine (Sandesh). Diakses tanggal 23 Agustus 2010. 
  45. ^ "Why OBJECT to Beauty Pageants?" (dalam bahasa Inggris). object.org.uk. Diakses tanggal 22 Mei 2014. 
  46. ^ Riverol, A.R. (1983). "Myth, America and Other Misses: A Second Look at the American Beauty Contests". ETC: A Review of General Semantics (dalam bahasa Inggris). 
  47. ^ "Miss America : National Judging Process". www.missamerica.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Desember 2015. Diakses tanggal 13 Desember 2015. 

Bacaan lebih lanjut