Martina Berto

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari Sariayu)

PT Martina Berto Tbk adalah sebuah produsen kosmetik dan obat tradisional yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki tiga unit pabrik yang terletak di Pulogadung dan Cibarusah.[3][4]

PT Martina Berto Tbk
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: MBTO
IndustriPerawatan diri
Didirikan1 Juni 1977; 47 tahun lalu (1977-06-01)
PendiriMartha Tilaar, Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Bryan David Emil[1]
(Direktur Utama)
Martha Tilaar[2]
(Komisaris Utama)
ProdukKosmetik dan obat tradisional
Merek
  • Sariayu
  • Dewi Sri Spa
  • Biokos
  • Caring Colours
  • Professional Artist Cosmetics
  • Belia
  • Rudi Hadisuwarno Cosmetics
  • Mirabella
  • Cempaka
PendapatanKenaikan Rp 360,183 milyar (2022)[3]
Kenaikan Rp -39,538 milyar (2022)[3]
Total asetKenaikan Rp 721,704 milyar (2022)[3]
Total ekuitasPenurunan Rp 404,797 milyar (2022)[3]
PemilikPT Marthana Megayahu Inti (66,82%)
Karyawan
Kenaikan 307 (2022)[3]
Anak usahaPT Cedefindo
PT Tara Parama Semesta
Situs webwww.martinaberto.co.id

Pada tahun 2012, perusahaan ini menguasai 2,8% pangsa pasar kecantikan dan perawatan pribadi, 12,7% pangsa pasar kosmetik warna, dan 2,16% pangsa pasar perawatan kulit di Indonesia.[5][6]

Sejarah

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1977 saat Martha Tilaar membuka sebuah salon kecantikan di Jakarta dengan nama Sariayu. Martha Tilaar lalu juga mendirikan sebuah sekolah kecantikan dengan nama Puspita Martha untuk mencetak ahli kecantikan, penata rias, penata rambut, dan terapis. Salon dan sekolah kecantikan tersebut kemudian dijadikan modal untuk mendirikan PT Martha Beauty Gallery. Pada tanggal 1 Juni 1977, bersama Bernard Pranata dan Theresia Harsini Setiady, Martha Tilaar resmi mendirikan perusahaan ini untuk memproduksi kosmetik dan jamu.

Pada tanggal 22 Desember 1981, perusahaan ini mendirikan pabrik pertamanya di Jl. Pulo Ayang yang terletak di dalam kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Pada tahun 1986, perusahaan ini mendirikan pabrik keduanya di Jl. Pulo Kambing II yang juga terletak di dalam kawasan JIEP untuk memproduksi kosmetik kering, kosmetik semi padat, dan jamu, sehingga pabrik pertama difokuskan untuk memproduksi kosmetik cair. Mulai tahun 1988 hingga 1994, perusahaan ini meluncurkan sejumlah merek kosmetik baru, seperti Cempaka, Martina, Pesona, Biokos, Caring Colours, dan Belia. Mulai tahun 1993 hingga 1995, perusahaan ini juga mengakuisisi tiga perusahaan yang bergerak di bidang produksi kosmetik, yakni PT Cedefindo, PT Kurnia Harapan Raya, dan PT Estrella Laboratories.

Pada tahun 1995, perusahaan ini memindahkan pabrik produk herbalnya ke Gunung Putri dan menjadikan pabriknya di Jl. Pulo Ayang sebagai modal untuk mendirikan PT Cempaka Belkosindo Indah guna memproduksi kosmetik dengan merek Mirabella dan Cempaka. Pada tahun 1999, seluruh saham perusahaan ini resmi dipegang oleh Martha Tilaar. Pada tahun 2000, perusahaan ini membagi mereknya menjadi dua kelompok, yakni merek dengan lisensi dari Martha Tilaar (Sariayu, Biokos, dsb) dan merek yang menjadi hak kekayaan intelektual dari perusahaan ini (Cempaka, Pesona, dsb). Pada tahun 2005, PT Cempaka Belkosindo Indah digabung ke dalam perusahaan ini. Pabrik di Jl. Pulo Ayang kemudian dialihfungsikan menjadi kantor penjualan dan pusat distribusi.

Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai membuka gerai Martha Tilaar Shop (MTS) di luar Indonesia. Pada tahun 2011, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[7] Pada tahun 2013, perusahaan ini mendirikan fasilitas produksi bahan kemas di dalam kompleks kantornya di Jl. Pulo Ayang untuk memenuhi kebutuhan bahan kemas. Pada tahun 2015, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Cibarusah untuk memproduksi obat tradisional dan ekstrak bahan alam.[8] Pada tahun 2016, perusahaan ini mengakuisisi merek Rudy Hadisuwarno untuk kategori perawatan rambut.[9] Perusahaan ini kemudian juga menjual pabrik produk herbalnya di Gunung Putri.[3][4]

Produk

sunting

Produk-produk yang dikeluarkan oleh Martina Berto diantaranya:

Luxury Products (Kategori A)
  • Dewi Sri Spa
  • Professional Artist Cosmetics (PAC)
Mass & Consumer Products (Kategori B)
  • Biokos Martha Tilaar
  • Caring Colours Martha Tilaar
  • Rudy Hadisuwarno Cosmetics[9]
Mass & Consumer Products (Kategori C)
  • Sariayu Martha Tilaar
  • Belia Martha Tilaar
Mass & Consumer Products (Kategori D)
  • Mirabella
  • Cempaka
Herbal Products
  • Jamu Martina
  • Jamu Garden, dan sebagainya

Penghargaan

sunting
  • 1996 - Sertifikasi ISO 9001 mengenai Manajemen Mutu[10]
  • 2000 - Sertifikasi ISO 14001 mengenai Sistem Manajemen Lingkungan
  • 2012 - Penghargaan Pioneer in Technology dari Kementerian Perindustrian, yang diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
  • 2012 - Penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Awards 2012 untuk kategori Green Leadership
  • 2013 - Penghargaan Corporate Image Award 2013[11]
  • 2014 - Penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) 12[12]
  • 2015 - Penghargaan 1st Outstanding Corporate Innovation Award 2015
  • 2016 - Penghargaan Sustainable Business Award 2016
  • 2016 - Penghargaan Anugerah Abyudaya 2016

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Martina Berto Tbk. Diakses tanggal 5 Mei 2023. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Martina Berto Tbk. Diakses tanggal 5 Mei 2023. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Martina Berto Tbk. Diakses tanggal 5 Mei 2023. 
  4. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Martina Berto Tbk. Diakses tanggal 5 Mei 2023. 
  5. ^ Evolution Growth PT Martina Berto Diarsipkan 2017-12-16 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 16 Desember 2017.
  6. ^ Dwijayanto, Andy (10 Desember 2017). Rizki Caturini, Rizki, ed. "Martina Berto targetkan bisnis tumbuh 10% di 2018". Kontan.co.id. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 
  7. ^ Wening, Andhika Anggoro (27 Mei 2017). Andhika Anggoro Wening, ed. "Martina Berto Target Tumbuh 9,5%". Bisnis.com. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 
  8. ^ Nabhani, Ahmad (6 Februari 2015). "Pabrik Baru Martina Berto Sudah Beroperasi". Neraca.co.id. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 
  9. ^ a b Cakti, Gita Arwana (28 Januari 2016). Cakti, Gita Arwana, ed. "Martina Berto (MBTO) Beli Merek Dagang Rudy Hadisuwarno Senilai Rp58 Miliar". Bisnis.com. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 
  10. ^ Sejarah Martha Tilaar Group. Diakses tanggal 16 Desember 2017.
  11. ^ "Inilah Perusahaan Farmasi yang Raih Penghargaan Corporate Image Award 2016". Farmasetika.com. 10 Juni 2016. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 
  12. ^ Sugianto, Danang (20 November 2014). "Daftar Perusahaan Penerima Penghargaan Rebi 12". Okezone.com. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 

Pranala luar

sunting