Maluku
Maluku adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibukotanya adalah Ambon. Pada tahun 1999, sebagian wilayah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara, dengan ibukota di Sofifi. Provinsi Maluku terdiri atas gugusan kepulauan yang dikenal dengan Kepulauan Maluku.
Maluku | |
---|---|
Motto: Siwa Lima | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU 20/1958, UU 46/1999, UU 40/2003 |
Ibu kota | Ambon |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Karel Albert Ralahalu |
Luas | |
• Total | 705,645 km²
|
Populasi | |
• Total | 1,266,000 (2.005) |
Demografi | |
• Agama | Islam (49,1%), Protestan (42,5%), Katolik (7,7%), Lainnya (0,7%) |
• Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kode Kemendagri | 81 |
Kode BPS | 81 |
Lagu daerah | Sarinande, Burung Kakak Tua |
Situs web | www.malukuprov.go.id |
Sosial Budaya
Suku Bangsa
Suku bangsa Maluku didominasi oleh ras suku bangsa Melanesia Pasifik, yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga, dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik.
Banyak bukti kuat yang merujuk bahwa Maluku memiliki ikatan tradisi dengan bangsa bangsa kepulauan pasifik, seperti bahasa, lagu-lagu daerah, makanan, serta perangkat peralatan rumah tangga dan alat musik khas, contoh: Ukulele (yang terdapat pula dalam tradisi budaya Hawaii).
Mereka umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang besar dan kuat, dan profil tubuh yang lebih atletis dibanding dengan suku-suku lain di Indonesia, dikarenakan mereka adalah suku kepulauan yang mana aktifitas laut seperti berlayar dan berenang merupakan kegiatan utama bagi kaum pria.
Pada masa modern saat ini, banyak diantara mereka yang sudah memiliki darah campuran dengan suku lain, perkawinan dengan suku Minahasa, Sumatra, Jawa, bahkan dengan bangsa Eropa (umumnya Belanda) sudah lazim di masa modern ini, dan melahirkan keturunan keturunan baru, yang mana sudah bukan ras Melanesia murni lagi.
Bahasa
Bahasa yang digunakan di provinsi Maluku adalah dari dulu adalah Bahasa Melayu Ambon, yang merupakan salah satu dialekbahasa Melayu. Sebelum bangsa Portugis menginjakan kakinya di Ternate (Tahun 1512), bahasa Melayu telah ada di Maluku dan dipergunakan sebagai bahasa perdagangan. Bahasa Indonesia yang baku, seperti di wilayah Republik Indonesia lainnya, digunakan dalam situasi resmi, atau dengan kata lain dalam konteks formal, seperti di sekolah-sekolah dan di kantor-kantor pemerintah.
Agama
Mayoritas penduduk di Maluku memeluk agama Kristen dan Islam. Hal ini dikarenakan pengaruh penjajahan Portugis dan Spanyol sebelum Belanda yang telah menyebarkan kekristenan, dan pengaruh Kesultanan Ternate dan Tidore yang menyebarkan Islam di wilayah Maluku serta Pedagang Arab di pesisir Pulau Ambon dan sekitarnya sebelumnya.
Perikanan
Sosial Budaya
Dalam masyarakat Maluku dikenal suatu sistem hubungan sosial yang disebut Pela
Pemerintahan
Kabupaten dan Kota
Daftar Gubernur
No. | Periode | Nama Gubernur | Keterangan |
1 | 1950 - 1955 | Mr. J.J. Latuharhary | |
2 | 1955 - 1960 | M. Djosan | |
3 | 1960 - 1965 | Muhammad Padang | |
4 | 1965 - 1968 | G.J. Latumahina | |
5 | 1968 - 1973 | Soemitro | |
6 | 1973 - 1975 | Soemeru | |
7 | 1975 - 1980 | Hasan Slamet | |
8 | 1980 - 1985 | Hasan Slamet | |
9 | 1985 - 1990 | Sebastian Soekoso | |
10 | 1990 - 1993 | Sebastian Soekoso | |
11 | 1993 - 1998 | M. Akib Latuconsina | |
12 | 1998 - 2003 | Dr.M.Saleh Latuconsina | |
13 | 2003 - 2008 | Brigjen TNI (Purn) Karel Alberth Ralahalu |
Perekonomian
Secara makro ekonomi, kondisi perekonomian Maluku cenderung membaik setiap tahun. Salah satu indikatornya antara lain, adanya peningkatan nilai PDRB. Pada tahun 2003 PDRB Provinsi Maluku mencapai 3,7 triliun rupiah kemudian meningkat menjadi 4,05 triliun tahun 2004. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2004 mencapai 4,05 persen dan meningkat menjadi 5,06 persen pada 2005. Namun lapangan kerja diharapkan masih akan meningkat khususnya lewat investasi swasta.
Tenaga kerja
Pertanian dan perkebunan
Hutan dan ikan
Industri
Jasa
Energi
Kepulauan Indonesia bagian timur umumnya mengalami dampak benturan lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia relatif lebih intensif yang menyebabkan wilayah ini menjadi salah satu yang sangat dinamis dengan berbagai jenis bahan tambang. Pulau Halmahera pada lengan bagian barat laut didominasi oleh batuan vulkanik kalsium-alkalin berumur kwarter yang terdiri dari lava breksi dan tufa andesitik-basaltik dikenal dengan formasi Kayasa dan Togawa. Sedangkan pada lengan bagian selatan didominasi oleh batuan sedimen dan batuan vulkanik menengah berumur tersier. Sebagian besar daerah yang sedang berkembang setelah pasca konflik horizontal tahun 1999, membuktikan bahwa sesungguhnya membawah dampak positif yang global contonya Kota Ternate, kota yang kecil tapi menyimpan segudang potensi yang dibelum digarap secara optimal baik bahan yang bisa diperbaharui dan bahan barang tambang yang tidak dapat diperbaharui.
Transportasi
Komunikasi
Ada hasil tambang bumi--125.161.38.216 01:10, 11 September 2008 (UTC)--125.161.38.216 01:10, 11 September 2008 (UTC)
=
Subbagian2
=
=== Subbagian2 ===Waduh Ojo Lalii HArys jskaya wadai mas getir
Subbagian3
=== ===
Keuangan dan perbankan
Seni dan Budaya
Musik
Tarian
Literatur
Sejarah
Referensi
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09.