Rudy Hartono

pemain bulu tangkis di Indonesia
Revisi sejak 25 Agustus 2020 04.12 oleh Argo Carpathians (bicara | kontrib) (←Suntingan 9999Masuul (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Araaa28)

}} Rudy Hartono Kurniawan (Hanzi Tradisional : 魯迪·哈托諾, Hanzi Sederhana : 鲁迪·哈托诺, Pinyin : Lǔdí Hātuōnuò, lahir dengan nama Nio Hap Liang (Hanzi Tradisional : 梁海量, Hanzi Sederhana : 梁海量, Pinyin : Liáng Hǎiliàng; lahir 18 Agustus 1949) adalah seorang mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980, dan Kejuaraan All England selama 8 kali pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Rudy Hartono Kurniawan
梁海量
Informasi pribadi
Nama lahirNio Hap Liang
梁海量 [1]
Kebangsaan Indonesia
Lahir18 Agustus 1949 (umur 75)
Surabaya, Jawa Timur[1]
Tinggi178 m (584 ft 0 in)
PeganganKanan
PasanganJane Anwar
Rekor bertandingTunggal Pria

Sejarah

Masa kecil

Rudy Hartono adalah anak ketiga keempat dari 9 bersaudara yang lahir dari pasangan Zulkarnain Kurniawan. Orang tua Rudy tinggal di Jalan Kaliasin 49 (sekarang Jalan Basuki Rahmat), Surabaya, Jawa Timur dan bekerja sebagai penjahit pakaian pria. Selain itu orang tua Rudy juga mempunyai usaha pemrosesan susu sapi di Wonokromo, Jawa Timur.

Seperti anak-anak seumuran lainnya, Rudy kecil juga tertarik dengan berbagai macam olahraga sejak SD, terutama atletik dan renang. Pada masa SMP dia juga berkecimpung di olahraga bola voli dan pada masa SMA dia juga adalah pemain sepak bola yang handal. Tapi dari semua olahraga yang dia ikuti, keinginan terbesarnya akhirnya hanya jatuh pada permainan bulu tangkis. Pada usia 9 tahun, Rudy kecil sudah menunjukkan bakatnya di bulu tangkis. Tetapi ayahnya baru menyadarinya ketika Rudi sudah berumur 11 tahun. Sebelum itu Rudy hanya berlatih di jalan raya aspal di depan kantor PLN di Surabaya, yang sebelumnya dikenal dengan Jalan Gemblongan—ditulis oleh Rudy Hartono dalam bukunya Rajawali dengan Jurus Padi (1986). Rudy berlatih hanya pada hari Minggu, dari pagi hari hingga pukul 10 malam. Setelah merasa cukup, Rudy memutuskan utuk mengikuti kompetisi-kompetisi kecil yang ada di sekitar Surabaya yang pada masa itu biasanya hanya diterangi oleh sinar lampu petromax.

Setelah ayahnya menyadari bakat anaknya, maka Rudy kecil mulai dilatih secara sistematik pada Asosiasi Bulu Tangkis Oke dengan pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya. Sekedar informasi, ayah Rudy juga pernah menjadi pemain bulu tangkis pada masa mudanya. Zulkarnain pernah bermain di kompetisi kelas utama di Surabaya. Zulkarnain pertama kalinya bermain untuk Asosiasi Bulu Tangkis Oke yang dia dirikan sendiri pada tahun 1951. Di asosiasi ini ayah Rudy juga melatih para pemain muda. Program kepelatihannya ditekankan pada empat hal utama yaitu: kecepatan, pengaturan napas yang baik, konsistensi permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Tidak mengherankan banyak program kepelatihannya lebih menekankan pada sisi atletik, seperti lari jarak panjang dan pendek dan juga latihan melompat (high jump).

Ketika Rudy mulai berlatih di Asosiasi yang dimiliki ayah pada saat itulah Rudy merasakan latihan profesional yang sesungguhnya. Pada saat itu asosiasi tempat ayah Rudy melatih hanya mempunyai ruangan latihan di gudang gerbong kereta api di PJKA Karangmenjangan. Dengan kondisi seperti itu Rudy tetap berlatih dengan bersemangat bahkan dia merasa bahwa tempat latihan ayahnya jauh lebih baik dari tempat latihan sebelumnya karena ruangan gedung telah memakai cahaya lampu listrik sehingga dia bisa tetap berlatih dengan maksimal sampai malam hari. Selain itu lapangan yang disediakan juga lebih baik dibanding sebelumnya dan juga ada kantin yang berada di samping gedung latihan.

Awal karier

Setelah beberapa lama bergabung dengan grup ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan untuk pindah ke grup bulu tangkis yang lebih besar yaitu Grup Rajawali, grup yang telah melahirkan banyak pemain bulu tangkis dunia. Pada awal dia bergabung dengan grup ini, Rudy merasa sudah menemukan grup terbaik untuk mengembangkan bakat bulu tangkisnya. Akan tetapi setelah berdiskusi dengan ayahnya, Rudy mengakui bahwa jika dia ingin kariernya di bulu tangkis meningkat maka dia harus pindah ke tempat latihan yang lebih baik, oleh sebab itu Rudy memutuskan untuk pindah pada Pusat Pelatihan Thomas Cup pada akhir tahun 1965. Tak lama setelah itu, penampilan Rudy semakin membaik. Bahkan dia turut ambil bagian dalam memenangkan Thomas Cup untuk Indonesia pada tahun 1967. Pada umur 18 tahun, untuk pertama kalinya Rudy memenangkan titel Juara All England dengan mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia dengan hasil akhir 15-12 dan 15-9. Setelah itu dia terus memenangkan titel ini sampai dengan tahun 1974.

Perolehan medali

Rank Event Date Tempat
World Championships
1 Singles 1980 Jakarta, Indonesia
Thomas Cup
1 Team 1970 Kuala Lumpur, Malaysia
1973 Jakarta, Indonesia
1976 Bangkok, THA
1979 Jakarta, Indonesia
2 1967 Jakarta, Indonesia
1982 London, Inggris

Statistik karier

Final turnamen BWF/IBF

Tunggal

Menang
Tahun Turnamen Lawan di final Skor
1980 World Championships   Liem Swie King 15–9, 15–9

Final turnamen internasional

Tunggal

Menang
Tahun Turnamen Lawan di final Skor
1968 All England Open   Tan Aik Huang[1]
1969 All England Open   Darmadi
1969 U.S. Open   Muljadi
1969 Canadian Open
1970 All England Open   Svend Pri
1971 Denmark Open   Ippei Kojima
1971 All England Open   Muljadi
1971 Canadian Open   Ippei Kojima
1972 All England Open   Svend Pri
1972 Denmark Open
1973 All England Open   Christian Hadinata
1974 All England Open   Punch Gunalan
1974 Denmark Open
1976 All England Open   Liem Swie King
Juara II
Tahun Turnamen Lawan di final Skor
1975 All England Open   Svend Pri
1978 All England Open   Liem Swie King

Ganda

Juara II
Tahun Turnament Acara Pasangan Lawan di final Skor
1971 All England MD   Indra Gunawan   Ng Boon Bee
  Punch Gunalan

Daftar prestasi pada kejuaraan All England

Penghargaan

Kegiatan di luar bulu tangkis

Referensi

  1. ^ a b c "60 Years of Asian Heroes: Rudy Hartono". TIME Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-12. Diakses tanggal 2008-03-26. 

Pranala luar