Jetis, Bantul

kapanéwon (setingkat kecamatan) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jetis (bahasa Jawa: Jethis) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kode Pos Kecamatan Jetis adalah 55781.

Jetis
Peta lokasi Kapanewon Jetis
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenBantul
Pemerintahan
 • PanewuSaryadi
Populasi
 • Total50,483 (tahun 2.005) jiwa
Kode Kemendagri34.02.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3402080 Edit nilai pada Wikidata
Luas24,47 km²
Kepadatan2.063 jiwa/km²
Desa/kelurahan4
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:

Pembagian Wilayah

Kecamatan Jetis terdiri dari 64 pedukuhan yang terbagi menjadi 4 desa, yaitu:

  1. Desa Canden, 15 pedukuhan
  2. Desa Patalan, 20 pedukuhan
  3. Desa Sumberagung, 17 pedukuhan
  4. Desa Trimulyo, 12 pedukuhan

Kepanewon Jetis memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara Kepanewon Sewon
Kepanewon Pleret
Timur laut Kepanewon Pleret
Timur Kepanewon Pleret
Kepanewon Imogiri
Tenggara Kepanewon Imogiri
Selatan Kepanewon Pundong
Barat daya Kepanewon Bambanglipuro
Barat Kepanewon Bambanglipuro
Kepanewon Bantul
Barat laut Kepanewon Sewon

Kondisi Geografis

Geografis kecamatan ini berada di ketinggian antara 20-100 mdpl. Suhu rata-rata antara 25 °C - 30 °C. Kondisi tanah rata-rata aberupa tanah Regosol yang merupakan jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Bantul. Tanah Regosol adalah tanah yang berasal dari material gunung berapi, bertekstur (mempunyai butiran) kasar bercampur dengan pasir, dengan solum tebal, dan memiliki tingkat kesuburan rendah.

Wilayah Kecamatan Jetis dilintasi aliran salah satu sungai besar di DIY, yaitu Sungai Opak. Sungai ini yang bermuara di Samudera Hindia, tepatnya di kawasan antara Pantai Depok (Kretek, Bantul) dan Pantai Samas (Bambanglipuro, Bantul).

Pertanian

Luas lahan pertanian di Kecamatan Jetis mencapai 1.170 ha (tahun 2005). Jenis tanaman pertanian didominasi oleh tanaman padi dan diselingi tanaman palawija saat musim kemarau. Persawahan yang ada tergolong sebagai sawah beririgasi. Untuk pengairan, petani di wilayah ini memanfaatkan jaringan irigasi yang berasal dari Sungai Opak.