Pemerintah
Bagian dari seri Politik |
Bentuk dasar dari pemerintahan |
---|
Portal Politik |
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk mengatur komunitas di wilayah tertentu, yang umumnya adalah negara. Ada beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia.
Peta Negara-negara di Dunia yang Diwarnai Berdasarkan Bentuk dan Sistem Pemerintahannya pada Bulan 2011 Monarki konstitusional dengan sistem parlementer, di mana penguasa monarki (raja) tidak memiliki kekuasaan negara Lainnya (negara yang tidak sesuai dengan salah satu bentuk dan sistem di atas) Perhatikan bahwa beberapa negara yang secara konstitusional menyatakan diri sebagai republik dengan sistem multipartai, oleh banyak negara lainnya dianggap sebagai negara otoriter. Peta ini bertujuan untuk menunjukkan bentuk dan sistem negara secara de jure, bukan secara de facto. |
Dalam definisi asosiatifnya yang luas, pemerintah umumnya terdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pemerintah merupakan sarana untuk menegakkan kebijakan organisasi, sekaligus sebagai mekanisme untuk menentukan kebijakan. Setiap pemerintahan memiliki semacam konstitusi, yaitu pernyataan tentang prinsip dan filosofi pemerintahannya.
Meskipun semua jenis organisasi memiliki tata kelola, istilah pemerintah sering kali digunakan secara lebih spesifik untuk merujuk pada sekitar 200 pemerintah nasional independen dan organisasi-organisasi di bawahnya.
Sepanjang sejarah, bentuk pemerintahan yang lazim ditemui meliputi monarki, aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi, teokrasi, dan tirani. Aspek utama dari filosofi setiap pemerintahan adalah bagaimana kekuasaan politik diperoleh — dua bentuk utamanya adalah pemilihan umum dan suksesi turun-temurun.
Sejarah
Awal mula dan perkembangan fenomena pemerintahan manusia tidak diketahui dengan pasti; namun, sejarah mencatat terbentuknya pemerintahan awal. Sekitar 5.000 tahun yang lalu, beberapa negara-kota kecil muncul.[1] Pada milenium ketiga hingga kedua SM, beberapa negara-kota ini berkembang menjadi wilayah pemerintahan yang lebih besar: Sumeria, Mesir Kuno, Peradaban Lembah Sungai Indus, dan Peradaban Sungai Kuning.[2]
Pembangunan proyek pertanian dan pengendalian air merupakan katalisator bagi perkembangan pemerintah.[3] Kadang kala, seorang kepala suku dipilih dengan berbagai ritual atau uji kekuatan untuk mengatur sukunya, terkadang melibatkan sekelompok orang yang lebih tua sebagai dewan. Kemampuan manusia untuk secara tepat mempelajari dan mengomunikasikan informasi abstrak memungkinkan manusia bertindak lebih efektif dalam bertani,[4] yang kemudian terus meningkatkan kepadatan populasi.[1] Sejarawan David Christian menjelaskan bagaimana hal ini menghasilkan negara-negara bagian dengan hukum dan pemerintahan.
Mulai akhir abad ke-17, bentuk pemerintahan republik bertumbuh. Revolusi Agung di Inggris, Revolusi Amerika Serikat, dan Revolusi Prancis berkontribusi pada pertumbuhan pemerintahan yang berbentuk perwakilan. Uni Soviet adalah negara besar pertama yang memiliki pemerintahan komunis.[5] Sejak runtuhnya Tembok Berlin, semakin banyak negara yang menggunakan demokrasi liberal sebagai bentuk pemerintahan mereka.[6]
Pada abad kesembilan belas dan kedua puluh, terjadi peningkatan yang signifikan dalam ukuran dan skala pemerintahan di tingkat nasional,[7] termasuk pengaturan korporasi dan pembangunan negara kesejahteraan.[6]
Macam-macam pemerintahan
Sistem pemerintahan menurut ahli
Menurut ajaran Plato sistem terbagi menjadi lima yaitu Aristokrasi, Timokrasi, Oligarki, Demokrasi dan Tirani.
Menurut ajaran Aristoteles sistem terbagi menjadi enam yaitu
Sistem | Baik | Buruk |
---|---|---|
dipegang satu orang | Monarki | Tirani |
dipegang beberapa orang | Aristokrasi | Oligarki |
dipegang semua orang | Demokrasi | Anarki |
Menurut ajaran Polybios sistem terbagi menjadi enam yaitu
Sistem | Baik | Buruk |
---|---|---|
dipegang satu orang | Monarki | Tirani |
dipegang beberapa orang | Aristokrasi | Oligarki |
dipegang semua orang | Demokrasi | Oklokrasi |
Rujukan
- ^ a b Christian 2004, hlm. 245.
- ^ Christian 2004, hlm. 294.
- ^ The New Encyclopædia Britannica (15th edition)
- ^ Christian 2004, hlm. 146–147.
- ^ Smelser & Baltes 2001, hlm. ?.
- ^ a b Kuper & Kuper 2008, hlm. ?.
- ^ Haider-Markel 2014, hlm. ?.
Bacaan lanjutan
- Krader, Lawrence (1968). Formation of the State, in Foundations of Modern Anthropology Series. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. 118 pp.
- Bruce Bueno de Mesquita and Alastair Smith (2011). The Dictator's Handbook: Why Bad Behavior is Almost Always Good Politics. Random House. hlm. 272. ISBN 9781610390446. OCLC 701015473.
- Friedrich, Carl J.; Brzezinski, Zbigniew K. (1965). Totalitarian Dictatorship and Autocracy (edisi ke-2nd). Praeger.
- Bueno de Mesquita, Bruce; Smith, Alastair; Siverson, Randolph M.; Morrow, James D. (2003). The Logic of Political Survival. The MIT Press. ISBN 978-0-262-63315-4.
- William J. Dobson (2013). The Dictator's Learning Curve: Inside the Global Battle for Democracy. Anchor. ISBN 978-0307477552.